Tinggalan Kolonial Berupa Gardu Listrik di Buleleng

0
1829
Gardu Jalan Surapati

Pada saat jaman kolonial Belanda, listrik bisa dikatakan sebagai barang mewah yang hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang dari kalangan tertentu saja. Tidak seperti sekarang dimana listrik sudah menjangkau ke hampir di seluruh pelosok desa di penjuru tanah air. Oleh sebab itu jika di suatu wilayah di jaman kolonial sudah terdapat gardu listrik, maka dapat dipastikan bahwa wilayah tersebut sudah maju dan berkembang.

Pada tahun 1882 Buleleng pernah dijadikan Residen Bali Lombok sehingga banyak tinggalan kolonial yang masih ada hingga kini termasuk Gardu Listrik yang masih difungsikan sebagai penyalur listrik ke daerah-daerah sekitarnya. berikut tinggalan Gardu Listrik yang telah diinventaris oleh tim BPCB Bali pada tahun 2017 :

  1. Gardu Jalan Surapati
    Ø Deskripsi Tinggalan
      1. No. Inventaris : 2/14-08/BNG/17
      2. Tempat : Jl. Surapati, Kampung Baru, Singaraja
      3. Ukuran : Panjang : cm
            Lebar : cm
            Tinggi : cm
            Tebal : cm
      4. Bahan : Batu Bata, Semen, Besi
      5. Warna : Putih
      6. Kondisi : Utuh, Terawat
      7. Periodisasi : Kolonial
      8. Latar Belakang Budaya: Kolonial belanda
      9. Deskripsi: Bangunan Gardu ini masih difungsikan hingga saat ini. Di bagian dalamnya terdapat komponen-komponen listrik untuk di alirkan ke daerah sekitar. Bagian atap gardu datar hanya dipoles dengan semen. Memakai ornament jendela dengan ventilasi kecil berbentuk persegiempat di bagian badannya. Serta terdapat jendela besi di sebelah barat gardu yang memakai dua daun pintu. Sedangkan Pintu berada di sebelah selatan, terbuat dari besi dan hanya terdiri dari satu pintu saja.

    Gardu Jalan Surapati Gardu Jalan Surapati

  2. Gardu Jalan Diponegoro
    Ø Deskripsi Tinggalan
      1. No. Inventaris : 2/14-08/BNG/17
      2. Tempat : Jl. Surapati, Kampung Baru, Singaraja
      3. Ukuran : Panjang : cm
            Lebar : cm
            Tinggi : cm
            Tebal : cm
      4. Bahan : Batu Bata, Semen, Besi
      5. Warna : Putih
      6. Kondisi : Utuh, Terawat
      7. Periodisasi : Kolonial
      8. Latar Belakang Budaya: Kolonial belanda
      9. Deskripsi: Bangunan Gardu ini masih difungsikan hingga saat ini. Di bagian dalamnya terdapat komponen-komponen listrik untuk di alirkan ke daerah sekitar. Bagian atap gardu datar hanya dipoles dengan semen. Memakai ornament jendela dengan ventilasi kecil berbentuk persegiempat di bagian badannya. Serta terdapat jendela besi di sebelah barat gardu yang memakai dua daun pintu. Sedangkan Pintu berada di sebelah selatan, terbuat dari besi dan hanya terdiri dari satu pintu saja.

    Gardu Jalan Diponegoro Gardu Jalan Diponegoro

  3. Gardu Jalan Gajah Mada
    Ø Deskripsi Tinggalan
      1. No. Inventaris : 2/14-08/BNG/21
      2. Tempat : Jl. Gajah Mada, Ds. Peguyangan, Singaraja
      3. Ukuran : Panjang : 310 cm
            Lebar : 290 cm
            Tinggi : – cm
            Tebal : – cm
      4. Bahan : Batu Bata, Semen, Besi
      5. Warna : Putih
      6. Kondisi : Utuh, Terawat
      7. Periodisasi : Kolonial
      8. Latar Belakang Budaya: Kolonial belanda
      9. Deskripsi: Bangunan Gardu ini saat ini digunakan sebagai tempat instalasi listrik  dengan atap datar, bagian badan memiliki ventilasi kecil berbentuk segi empat, memakai dua pintu masuk di sebelah barat yang memakai satu daun pintu dan di bagian selatan yang memakai dua daun pintu.

     

Gardu Jalan Gajah Mada Gardu Jalan Gajah Mada Gardu Jalan Gajah Mada