Kadis Kebudayaan NTT: Kebudayaan Belum Dianggap Penting

0
767
Pembukaan Lokakarya Pokok Pikiran Kebudayaan

NTT, beritaflobamora.com Lokakarya Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah dalam rangka menuju 100 Tahun Kongres Kebudayaan Indonesia Tahun 2018 Wilayah Kerja Provinsi Bali, NTB dan NTT ditutup oleh Kepala Dinas Kebudayaan NTT, Pieter Manuk, di Hotel Silvia Kupang, Jumat/20 April 2018.
Sebelum menutup Lokakarya, Piter Manuk, memberikan sambutan, Jelas Piter “Saya lihat dari Pusat, Provinsi hingga ke Kab/Kota, belum menganggap Kebudayaan penting “.

Piter Manuk memberi Apresiasi dan Terima Kasih kepada I Wayan Muliarsa, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali Wilayah Kerja Prov Bali, NTB dan NTT dan teman teman dari Bali karena telah alokasikan Kegiatan di Dinas Kebudayaan NTT.

“APBD 2018 sangat kecil hanya sebesar 7 Miliar untuk mengurus 22 kab/Kota, sehingga harus melengkapi dan bentengi diri dengan Kegiatan Kegiatan dari luar “, terang Mantan Penjabat Bupati Kab Lembata ini.

Ditargetkan Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah untuk kab/Kota dapat rampung di Akhir Juli 2018 dan Provinsi rampung di Agustus 2018.

“Dinas Kebudayaan NTT yang baru berumur 1,3 Tahun, RPMJD masih terikat dengan Dinas Pariwisata sehingga urusan Kebudayaan Masih diurus Dinas Pariwisata dan SDM sangat terbatas untuk menghasilkan Renstra SKPD “, jelas Kadis Kebudayaan NTT.

“Saya sangat yakin, Jika dikelola dengan baik maka Instansi Kebudayaan menjadi Instansi yang penting kedepan “ ucap Piter Manuk.

Tim Substansi Untuk Kongres Kebudayaan Indonesia dari Dirjen Kebudayaan RI, Berto Tukan, menjelaskan bahwasannya Lokakarya PPKD dilaksanakan untuk mensosialisasikan agar seluruh Bupati/Walikota 22 Kab/Kota Se-NTT dapat mempersiapkan Tim untuk menyusun Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah.

Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah menjadi acuan kebudayaan daerah masing masing kemudian digabung menjadi landasan untuk strategi kebudayaan tingkat nasional selanjutnya akan menjadi landasan pembangunan di bidang kebudayaan “, jelas Berto Tukan

Berto berharap “Setiap daerah mencari potensi lokal masing masing untuk dikumpulkan dan di data “

“Kita Kaya Budaya tetapi tidak ada data “ Tegas Berto

Lanjut Berto, “Saat ditanya dimana Data jawabannya tersebar namun tidak terkumpul “!

I Wayan Muliarsa, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali Wilayah Kerja Prov Bali, NTB, NTT mengingatkan, “Jika Dinas Kebudayaan Kab/Kota dan Pemda tidak mengindahkan untuk membuat anggaran untuk Pemajuan Kebudayaan Sesuai UU No 5 Tahun 2017,maka DAK (Dana Alokasi Khusus) Kebudayaan akan diabaikan dan dialihkan ke Dinas Kebudayaan Pemda lain “. (*/dure)