Dalam kegiatan inventarisasi di Desa Kapal dilaksanakan selama lima hari yang dimulai dari tanggal 21 s.d 25 Februari 2015 yang diketua oleh I Gusti Agung Gede Artanegara, S.Kom. Inventarisasi Cagar Budaya ini berlokasi di Pura Purusada Kapal, dengan alamat :
- Alamat : Banjar Pemebetan, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Propinsi Bali.
- Koordinat : 50 L 0299892 UTM 9051384 dpl 144 m
Struktur halaman pura terdiri dari tiga bagian, yaitu halaman luar (nista mandala), halaman tengah (madya mandala) dan halaman utama (jeroan). di halaman utama terdiri dari 27 buah bangunan. Sejarah berdirinya Pura Purusada Kapal terdiri dari beberapa versi. Versi pertama diceritakan Pada Zaman Majapahit diceritakan ada seorang anggota keluarga raja Majapahit bernama Jayengrat beserta pengikutnya menyeberangi segara rupek dengan perahu menuju lautan bebas. Dalam perjalanannya perahu mereka kandas dan terdampar di sebuah tempat, dan selanjutnya mereka bermukim pada tempat itu, yang diperkirakan bernama desa kapal sekarang. Untuk memuja roh leluhur Jayengrat di tempat ini maka didirikanlah sebuah tempat persembahyangan dengan nama Pura Sada (Monografi Desa Adat Kapal). Sedangkan Versi kedua dalam ceritra sejarah kerajaan Mengwi disebutkan bahwa akibat dari peperangan antara kerajaan Mengwi dengan Negari dan Sukawati gugurnya putra raja Mengwi bernama I Gusti Agung Ratu Panji, distanakan di Pura Sada Kapal diabadikan dalam bentuk bangunan pelinggih Ratu Panji Sakti), dan pengikutnya diabadikan dalam bentuk bangunan Mesatya berjumlah 61 buah serta 3 orang pemimpinnya dalam bentuk Mekel Mesatya.
Terlepas dari versi diatas, Pura Purusada Kapal memiliki tinggalan arkeologi yang cukup banyak, salah satunya adalah Prasada (1 buah) yang memiliki tinggi sekitar 17,20 meter yang terbuat dari bahan bata. fungsi prasada sendiri sebagai tempat pemujaan sekaligus sebagai tempat penyimpanan benda-benda suci (pratima). Selain prasada terdapat juga Arca Perwujudan, Arca Binatang, Arca Pewayangan, Candi Bentar, Tugu Bala Satya dan Mekel Satya.
Tugu Bala Satya dan Mekel Satya merupakan simbolisasi dari pengikut setia dari Putra Raja Mengwi yang berjumlah 64 buah.