Museum Gedung arca salah satu museum Arkeologi yang ada di Kabupaten Gianyar yang dalam pengelolaannya merupakan bagian dari Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Gianyar Wilayah Kerja Provinsi Bali-NTB-NTT.
Museum ini dibangun menyerupai bangunan pura di Bali pada umumnya yang terdiri dari tiga halaman yakni halaman luar (jaba sisi), halaman tengah (jaba tengah), dan halaman dalam (jeroan). Di halaman luar terdapat sebuah gedung terbuka (wantilan ) yang difungsikan untuk pertemuan dan memberikan informasi kepada pengunjung, di halaman tengah terdapat 4 buah gedung dan satu buah Balai Patok untuk memamerkan koleksi, dan dihalaman dalam terdapat 8 buah balai pelindung untuk memamerkan koleksi sarkopagus yang merupakan koleksi unggulan museum Gedung Arca. Sarkopagus sebagai alat kubur pada masa prasejarah yang ditemukan di beberapa kabupaten yang ada di daerah Bali yang berjumlah 32 buah.
Pada tanggal 1 Agustus 2015, SMA Negeri I Abiansemal berjumlah 550 orang termasuk guru-guru mengunjungi Museum Arkeologi Gedung Arca untuk melihat dan mengenal secara langsung benda-benda peninggalan dari masa lampau baik dari masa parasejarah maupun sejarah. Dari pihak kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Gianyar diwakili oleh Dra. Ida Ayu Indrayani Manuaba menyampaikan informasi terkait keberadaan Museum Gedong Arca. Para guru – guru berkeinginan agar peserta didiknya mengetahui/mengenal secara langsung peninggalan-peninggalan di masa lampau (benda cagar budaya) yang ada di Bali dan mengetahui bagaimana peradaban manusia di masa lampau, agar anak didiknya tidak hanya mendengarkan dan melihat gambar apa yang telah diajarkan oleh guru sejarah mereka di kelas. Dengan kunjungan ini anak didiknya diharapkan mengenali, mencintai, mengapresiasikan dan melestarikan tinggalan-tinggalan (benda cagar budaya) di masa lampu. Agar mereka tidak tergerus arus globalisasi dan melupakan masa lampau yang merupakan cermin kita untuk masa depan bagaimanapun juga masa sekarang ini terjadi karena adanya masa lalu.
Pak Agung Guru sejarah di SMA I Abiansemal menyampaikan kedepannya direncanakan akan dilakukan kerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Gianyar dalam pembelajaran sejarah agar anak didiknya mengenal langsung benda-benda sejarah dan situs-situs bersejarah, dan Pak Agung juga merencanakan akan mengundang BPCB untuk memberikan sosialisasi tentang cagar budaya atau sebaliknya karena kurikulum yang akan datang menuntut siswa 40 % untuk praktek langsung dilapangan misal dalam pelajaran sejarah salah satunya untuk mengenal situs-situs maupun benda cagar budaya yang merupakan tinggalan manusia di masa lampau agar anak didik tidak mengetahui dari cerita dan gambar yang diberikan oleh guru sejarah di kelas.
Anak-anak sangat antosias dalam mengamati benda-benda koleksi yang ada di museum walaupun dengan berdesak-desakan disamping itu pula banyak pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan tentang kepubakalaan yang ada di Bali. Koleksi yang paling menarik bagi anak-anak adalah sarkopagus, sebagaian besar anak-anak baru mengetahui bentuk dari sarkopagus setelah mengunjungi Museum Gedung Arca.