Pameran Cagar Budaya “Night Festival” Bulan Pesona Lombok Sumbawa

0
1285

Salah satu dari kegiatan pameran pelestarian cagar budaya yang dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali untuk tahun anggaran 2017 adalah “Lombok Sumbawa Night Festival” dalam rangkaian kegiatan “Pesona Lombok Sumbawa” yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. “Lombok Sumbawa Night Festival” merupakan kegiatan tahunan, dengan rangkaian acara yang menampilkan berbagai macam seni budaya, serta pameran berbagai produk kerajinan masyarakat. Secara umum acara ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan seni dan budaya daerah Nusa Tenggara Barat kepada masyarakat dan generasi muda. Kegiatan pameran dilaksanakan di halaman Islamic Center Kota Mataram.

Secara umum materi pameran yang ditampilkan bertujuan untuk mengajak masyarakat dan generasi muda untuk lebih mengenal cagar budaya, sehingga akan timbul rasa memiliki dan ikut berperan dalam upaya pelestarian cagar budaya. keseluruhan materi pameran tersebut dibuat dalam bentuk backdrop, rollbanner, foto, replika-replika cagar budaya, serta juga dipamerkan benda-benda cagar budaya yang merupakan koleksi Museum Gedong Arca. Selain itu dalam pelaksanaan pameran ini dibagikan pula kepada para pengunjung yang datang ke stand Balai Pelestarian Cagar Budaya berupa hasil-hasil publikasi/penerbitan yang berupa Buletin Sudamala dan brosur-brosur situs cagar budaya.

  

Kegiatan “Lombok Sumbawa Night Festival” dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2017 dan dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat di halaman Islamic Center Mataram. Pembukaan diawali oleh sambutan Wakil Gubernur dan berbagai pertunjukan kesenian yang ditampilkan secara meriah, akhir dari rangkaian pembukaan ini adalah kunjungan Wakil Gubernur beserta jajarannya ke stand-stand peserta pameran.

 

Kunjungan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat di Stand BPCB Bali

Selama pelaksanaan kegiatan pameran ini mendapatkan kunjungan dan perhatian yang cukup banyak dari pengunjung yang datang, hal ini kebanyakan didasari oleh rasa penasaran dan keingintahuan   pengunjung untuk lebih mengenal tentang cagar budaya. Hal ini mengingat secara umum cagar budaya belum begitu familiar di kalangan generasi muda dan masyarakat. Banyak ujaran dari pengunjung yang datang ke stand Balai Pelestarian Cagar Budaya mengungkapkan kegembiraannya dan ketertarikannya mengenai cagar budaya. Pada umumnya mereka gembira karena cagar budaya sebagai tinggalan masa lalu dan merupakan warisan nenek moyang kita masih bisa terjaga kelestariannya sampai saat ini, serta para pengunjung juga tertarik mengingat cagar budaya dapat dijadiakan sebagai bahan pembelajaran dan dapat dikembangkan serta dimanfaatkan menjadi suatu daya Tarik wisata yang kiranya akan menghasilkan keuntungan secara ekonomi kepada masyarakat.

  

  

Menanggapi segala kesan dan pesan yang datang dari pengunjung yang mendatangi stand pameran Balai Cagar Budaya Bali dapat disimpulkan bahwa belum seluruh generasi muda atau masyarakat umum mengenal keberadaan cagar budaya. Berkenaan dengan hal tersebut, stakeholder maupun instansi-instansi yang bergerak di bidang pelestarian cagar budaya hendaknya lebih menggiatkan upaya-upaya publikasi pelestarian cagar budaya sehingga generasi muda dan masyarakat umum lebih mengenal cagar budaya dan nantinya dapat berperan dalam upaya-upaya pelestarian cagar budaya.

Dilaksanakannya kegiatan publikasi ini adalah sebagai upaya untuk menyebar luaskan informasi mengenai cagar budaya kepada masyarakat, dan sebagai sarana edukasi kepada masyarakat dalam rangka pelestarian cagar budaya, serta untuk meningkatkan apresiasi dan pengetahuan masyarakat tentang cagar budaya di daerahnya. Dengan mengadakan kegiatan tersebut di atas diharapkan terwujudnya kelestarian cagar budaya, meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang arti nilai penting cagar budaya sehingga masyarakat akan dapat ikut serta secara aktif dalam pelestarian tersebut.