Cagar budaya sebagai warisan kebudayaan di masa lalu memiliki peran penting dalam membentuk kebudayaan Bangsa Indonesia. Keanekaragaman budaya Indonesia sekarang ini merupakan refleksi dari perkembangan sejarah kebudayaan di masa lalu. Karena nilai penting yang dimiliki maka warisan budaya perlu dilestarikan dan diinformasikan kepada masyarakat luas.
Salah satu upaya penyebarluasan informasi tentang pelestarian cagar budaya adalah melalui pameran. Kegiatan ini dinilai sangat efektif dan efesien. BPCB Bali mencoba mengenalkan kembali berbagai warisan budaya benda di wilayah kerjanya, demi meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian cagar budaya. Pengenalan dilakukan dengan menggelar pameran cagar budaya. Pameran berasal dari kata “pamer” yang berarti menunjukan sesuatu yang dimiliki kepada orang lain dengan maksud memperlihatkan kelebihan atau keunggulan. Dalam pameran ini akan ditampilkan kelebihan atau keunggulan hasil karya nenek moyang di masa lalu. Secara tidak disadari pameran memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Pameran dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan berbagai keputusan dan pameran juga dapat mempengaruhi tindakan seseorang. Dengan kata lain pameran dapat menjadi sebuah agen perubahan menuju kondisi yang lebih baik.
Dalam rangka memenuhi undangan Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, dengan surat nomor : 1139/E17/TU/2016, hal : Pekan Cagar Budaya terkait pelaksanaan program kerja berjudul “Pekan Cagar Budaya” akan diselenggarakan seremonial dengan tema “Cagar Budaya Dalam Ragam Makna”. Sehubungan dengan pernyataan di atas Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersngan melaksanakan pameran untuk menunjukan keunggulan dari warisan budaya masa lalu (cagar budaya) yang terdapat di wilayah kerja BPCB Bali, dengan tema “Mengenali Warisan Leluhur Sebagai Langkah Awal Pelestarian”.
Dipersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan pameran, mulai dari persuratan, desain materi, pencetakan materi, penyiapan materi, serta penyiapan partisi dan fitrin sebagai media materi pameran. Selain itu perencanaan ruangan juga dilakukan mulai dari lay out, menata, merancang, mendesain, mengatur, menyusun ruang pameran, dan keletakan materi-materi pameran agar tampil indah, informative dan mempertimbangkan alur pengunjung dalam proses pemahaman pameran. Untuk beberapa koleksi yang dipandang menjadi visual magnet bagi pengunjung, ditempatkan pada sudut tertentu ruang pameran, berfungsi mengajak dan memudahkan pengunjung berapreasi.
Kegiatan pameran bersama dalam Pekan Cagar Budaya ini meliputi, pameran koleksi milik dari semua BPCB, Balai Arkeologi, pameran buku, katalog dan jurnal-jurnal penelitian dari Balai Arkeologi dan Balai Pelestarian Nilai Budaya yang diperbolehkan dibawa pulang oleh pengunjung (gratis). Kegiatan pameran dilaksanakan selama lima (5) hari dari 23 Agustus sampai 27 Agustus 2016, di Halaman Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama yang di buka dari pukul 08.00 wita s/d 17.00 Wita. peserta pameran meliputi :
- BPCB Banten Sebagai Tuan Rumah,
- Direktorat PCBM
- BPCB Aceh
- BPCB Sumbar
- BPCB Jambi
- BPCB Jateng
- BPCB Jatim
- BPCB Yogyakarta
- BPCB Bali
- BPCB Samarinda
- BPCB Makasar
- BPCB Ternate
- BPCB Gorontalo
- Balar Bandung
- BPNB Padang
- Balai Bahasa Banten
- Museum Nasional
Pameran secara resmi dibuka oleh perwakian Gubernur Banten dengan pemotongan pita sebagai tanda pembukaan pameran.
Pameran ini menampilkan Cagar Budaya mulai dari masa Prasejarah, Klasik Hindu-Budha, Islam, dan Kolonial, yang dikemas dalam media poster, banner, backdroop, replika Cagar Budaya serta beberapa benda Cagar Budaya Bergerak koleksi BPCB se-Indonesia.
Selama kegiatan pameran berlangsung, antusiasme pengunjung sangat tampak, banyak pengunjung dari kalangan umum dan pelajar berkesempatan untuk melihat dan bertanya mengenai tinggalan/koleksi yang dipamerkan.
Terlihat antusias dari pengunjung selama pameran berlangsung untuk mengetahui potensi Cagar Budaya yang berada di wilayah kerja BPCB Bali. Ada yang memanfaatkan replika Cagar Budaya Situs Candi Tebing Gunung Kawi untuk berfoto sebagai kenang-kenangan. Ada pula kegiatan pencatatan deskripsi materi pameran oleh para pelajar yang berkunjung ke stand pameran BPCB Bali.
Pameran sebagai sebuah media penyampaian berbagai hal dan aneka unsur yang ada di dalam ruang untuk tujuan dan maksud tertentu, khususnya Mengenai Cagar Budaya dan Pelestarian Cagar Budaya. Pengunjung mendapatkan pesan yang dapat dibawa pulang berarti bahwa pameran ini dapat memberikan makna, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Cagar Budaya dan upaya pelestariannya.
Sesuai dengan Tema “Cagar Budaya Dalam Ragam Makna”, dan tema khusus dari BPCB Bali “Mengenali Warisan Leluhur Sebagai Langkah Awal Pelestarian” sedapat mungkin dapat diupayakan agar masyarakat dengan mudah untuk memahami materi pameran. Maka dari itu dalam perencanaan pameran telah diatur atau ditata pemanfaatan ruang agar tampil indah, informatif dan mempertimbangkan alur dan kenyamanan pengunjung.
Kunjungi Lindungi Lestarikan
SALAM BUDAYA