Makam Kuno di bawah Runtuhan Struktur Cot Sidi Abdullah

0
1671

   

BPCB Aceh 2017. Balai Pelestarian Cagar Budaya Aceh melaksanakan kegiatan Kajian Penyelamatan Struktur Cagar Budaya Cot Sidi Abdullah tanggal 13-23 Agustus 2017 yang merupakan salah satu bukti arkeologis dan sejarah Kerajaan Islam Samudera Pasai. Letak lokasi Cagar Budaya ini berada di Gampong Kuta Krueng, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

Temuan Nisan Kuno Tipe Samudera Pasai (Foto Ambo)

Dalam melaksanakan kegiatan, Tim BPCB Aceh terdiri dari: Deni Sutrisna (penanggung Jawab), Toto Harryanto (Pengarah), Salya Rusdi (ketua Tim), Andi Irfan Syam, M. Nur, Aidil Azhar, Nurmalawati dan Ambo Asse Ajis. Selain itu, terdapat juga pihak lain yang dilibatkan seperti: unsur Jurusan Geofisika Universitas Syiah Kuala (Nazli Ismail, Cut Intan Keumala, dan Muhammad Yanis) yang mengoperasikan alat magnetometer dan graviti, unsur Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Syiah Kuala (Husaini Ibrahim) dan unsur LSM yang aktif dibidang pelestarian cagar budaya (Dedi Satria).

Sebelum kegiatan lapangan dilakukan, Tim BPCB Aceh terlebih dahulu melakukan sosialisasi kegiatan keberbagai instansi pemerintah di kabupaten Aceh Utara, seperti, Dinas Pendidikan dan kebudayaan Aceh Utara, Polsek Samudera Aceh Utara, Koramil dan Kepala Desa (Geuchik) Kuta Krueng, di Kecamatan Samudera, Aceh Utara.

Ada 2 (dua) metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan. Pertama, melakukan penyisiran geofisika dengan menggunakan  alat bernama magnetometer dan graviti, yang kedua alat ini bertugas mencari gejala anomali di dalam tanah areal situs. Kedua, menggunakan metode  ekskavasi utnuk melihat bentuk struktur batu bata situs Cot Sidi Abdullah sekaligus melakukan analisas stratigrafi tanah dan lapisan budayanya.

Pada pelaksanaan hari 9 (21/08/2017), Tim menemukan nisan kuno yang terletak di dinding sebelah Utara kota ekskavasi dengan kedalaman dari permukaan tanah 67 cm. Dari segi ciri, nisan kuno ini menunjukan tipe samudera pasai, berbahan batu andesit (abu-abu) dan tanpa hiasan (polos). Ambo

Tim BPCB Aceh melakukan kajian stratigrafi dan keletakan posisi nisan kuno  (Foto Ambo)