Beranda blog Halaman 4

Menteri Kebudayaan : LSF Penting dalam Mencegah Dampak Negatif Perfilman

0

Jakarta, 22 November 2024 –  Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang secara resmi membuka Rakornas LSF 2024 di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta. dDalam sambutannya, Menteri Kebuayaan memaparkan bahwa film adalah media seni budaya yang berperan strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun karakter, dan mempromosikan Indonesia di dunia internasional.

Di sisi lain, dalam era globalisasi, film juga berpotensi menjadi alat penetrasi kebudayaan. Sehingga diperlukan perlindungan terhadap konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan jati diri bangsa. Film merupakan salah satu media penyampaian norma, nilai, pesan dan moral kepada khalayak atau masyarakat.

“Film merupakan salah satu media penyampaian norma, nilai, pesan dan moral kepada khalayak atau masyarakat. Jadi, kehadiran LSF tentu menjadi penting dalam melindungi masyarakat dari dampak negative perfilman yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya dan ideologi Pancasila”, ujar Menteri Kebudayaan RI.

“Sepanjang kiprahnya LSF bukan hanya bertugas menyensor, tapi juga mengedukasi masyarakat untuk menjadi pelaku sensor mandiri. Ini adalah langkah strategis dalam menciptakan ekosistem media yang sehat, yang tak hanya mendidik, tapi juga memperkuat nilai-nilai kearifan lokal idenditas budaya bangsa. Dan hal ini juga sejalan dengan amanah Undang-Undang No.33 tahun 2009 tentang perfilman,” tegas Fadli Zon.

Rakornas LSF 2024 sendiri mengambil tema “Shaping the Future Together” yang digelar pada 22-24 November 2024. Di mana anggota LSF 2024-2028 akan bertukar pengalaman, berbagi pengetahuan, dan menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Siaran Pers

Menteri Kebudayaan sebut Kehadiran LSF menjadi penting dalam melindungi masyarakat dari dampak negatif perfilman yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya dan ideologi Pancasila

Resmikan Pameran Kompetisi BAAA #5, Menteri Kebudayaan Berharap Ruang Ini Menjadi Ajang Pembelajaran Budaya yang Inklusif, Interaktif, dan Relevan Bagi Generasi Muda

0
Menteri Kebudayaan berfoto bersama 30 perupa yang menjadi finalis BAAA #5.

Jakarta, 21 November 2024 — Indonesian Heritage Agency Unit Museum Basoeki Abdullah kembali menggelar ajang seni rupa bergengsi melalui Pameran Finalis Kompetisi Basoeki Abdullah Art Award #5 (BAAA #5), yang akan berlangsung di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia mulai 21 November hingga 8 Desember 2024. Pameran ini mengusung tema CONVERSATIONS WITH NO THINGS yang mengundang para pengunjung untuk merefleksikan hubungan manusia dengan entitas non-manusia, khususnya di tengah arus teknologi yang semakin mendominasi kehidupan modern.

Kompetisi dua tahunan BAAA, yang diselenggarakan oleh Museum Basoeki Abdullah, bertujuan untuk menjaring talenta muda di bidang seni rupa Indonesia berusia 17 hingga 35 tahun. Dengan total hadiah mencapai Rp500 juta untuk lima pemenang, ajang ini menjadi wadah prestisius bagi seniman muda di seluruh Nusantara untuk menunjukkan potensi mereka. Tahun ini, sebanyak 1.075 proposal diterima, dan 29 karya seni rupa terbaik terpilih untuk dipamerkan.

Karya-karya yang ditampilkan dalam pameran ini mencakup berbagai medium dan teknik, dengan tema meliputi kesehatan mental, interaksi manusia-teknologi, kehidupan urban, pelestarian budaya, hingga isu lingkungan. Pameran ini mencerminkan realitas kehidupan modern yang sering kali menghadirkan pengalaman paradoks: penuh inovasi namun menyimpan tantangan emosional. Dari interaksi dengan kecerdasan buatan (AI), aplikasi digital, hingga isu global seperti sampah dan keberlanjutan, para seniman menawarkan perspektif yang segar melalui seni rupa.

Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc., pada sambutannya mengemukakan jika Kementerian Kebudayaan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat, terutama generasi muda, agar mereka semakin terlibat dan berkontribusi dalam upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaan.

“BAAA #5 telah menunjukkan konsistensinya sebagai program publik satu – satunya milik Pemerintah yang masih eksis untuk mewadahi perupa muda terbaik yang akan melanjutkan mimpi Basoeki Abdullah dalam dunia seni rupa. Melalui kegiatan publik seperti BAAA #5, kita mendorong keberlanjutan ekosistem seni rupa melalui keterlibatan berbagai stakeholder seni rupa,” lanjut Dr. Fadli Zon, M.Sc.

Menteri Kebudayaan melanjutkan jika platform ini tidak hanya menyediakan ruang untuk menampilkan bakat, tetapi juga menginspirasi para seniman untuk terlibat dalam diskursus budaya dan sosial yang lebih luas.

Beliau selanjutnya menjelaskan jika pendirian Kementerian Kebudayaan adalah wujud nyata komitmen pemerintah, untuk memastikan bahwa warisan budaya kita tidak hanya dilindungi, tetapi juga dikembangkan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.

“Komitmen ini bertumpu pada amanat Konstitusi, yakni Pasal 32 UUD 1945 yang bertansformasi menjadi Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan nomor 5 tahun 2017. Pelestarian budaya tidak dapat berhenti pada penghormatan terhadap sejarah, tetapi harus terus bergerak maju dengan inovasi dan adaptasi terhadap tantangan zaman. Dalam konteks ini, revitalisasi museum dan Galeri Nasional menjadi salah satu prioritas utama nantinya sebagai wajah kebudayaan Indonesia,” ujar Menteri Kebudayaan.

“Kami mendorong agar ruang ini terus menjadi pusat pembelajaran budaya yang inklusif, interaktif, dan relevan bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Semoga kedepannya tidak hanya melalui pemerintah, juga ada apresiasi dari pihak swasta dan bertumbuh tidak hanya di kota-kota besar, namun juga kota-kota kecil di seluruh Indonesia, melalui art space, misalnya taman-taman budaya. Untuk menumbuhkan ekosistem kebudayaan, tidak hanya perupa namun juga pelaku budaya lainnya,” harapnya.

“Saya bangga melihat partisipasi 1.075 seniman muda dari berbagai provinsi di Indonesia. Saya juga mengucapkan selamat kepada 30 finalis dan 5 pemenang yang karyanya menghiasi Galeri Nasional Indonesia selama periode pameran ini. Jadikan ajang ini sebagai pijakan untuk kontribusi yang lebih besar bagi bangsa kita,” pungkas Menteri kebudayaan.

Sebagai salah satu ajang seni rupa terkemuka, Pameran BAAA #5 bukan hanya bentuk apresiasi terhadap karya para seniman muda, tetapi juga merupakan upaya Museum Basoeki Abdullah untuk menginspirasi generasi penerus agar terus berkarya. Pameran ini diharapkan menjadi ruang refleksi sekaligus inspirasi bagi masyarakat. Keberagaman tema dan interpretasi seni dalam pameran ini menjadi bukti kekayaan pemikiran seniman muda Indonesia yang mampu menjawab tantangan zaman.

Pameran ini terbuka untuk umum setiap hari mulai tanggal 22 November hingga 8 Desember 2024, pukul 09.00 hingga 19.00 WIB. Pengunjung dapat memperoleh tiket dengan melakukan registrasi langsung di lokasi (on site). Tidak hanya menikmati karya, publik juga dapat mengikuti kegiatan Diskusi yang akan dilaksanakan pada 30 November 2024. Informasi pendaftaran program dan informasi lainnya terkait pameran dapat diakses melalui WhatsApp resmi Museum Basoeki Abdullah, serta akun Instagram @musbadul dan @galerinasional.

Daftar Pemenang BAAA #5

Agnes Hansella – First of the Gang

Angela Sunaryo – Kerokan

Asmoadji – Bercermin pada Sekitar

Suvi Wahyudianto – Billboard Tak Berwarna dan Utopia Pasca Ingatan

Syaura Qotrunadha – Alterasi Kisah Sang Pengelana

Tentang Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency)

Indonesian Heritage Agency (IHA) merupakan badan layanan umum di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan galeri serta 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia. Terbentuk pada tahun 2022 dan diresmikan menjadi badan layanan umum per 1 September 2023, IHA mempunyai visi menjadi institusi yang bersifat kolaboratif dan mendorong daya cipta, perubahan sosial, serta pembangunan masyarakat yang berbudaya.

IHA mengedepankan peningkatan pelayanan yang berbasis perlindungan sebagai prioritas utama. Dengan merangkul kreativitas dan mengusung semangat kolaborasi yang inklusif. IHA secara kolektif berkontribusi untuk membuka wawasan apresiasi mendalam terhadap warisan budaya Indonesia yang beragam.

Tentang Museum Basoeki Abdullah

Museum Basoeki Abdullah merupakan bukti nyata dari nasionalisme seorang maestro lukis Indonesia. Terletak di bilangan Jakarta Selatan, Museum Basoeki Abdullah memiliki 123 koleksi lukisan, 720 benda seni, dan 3.070 buku. Basoeki Abdullah adalah seorang pelukis terkemuka di Indonesia yang terkenal karena dedikasi dan kemasyhuran karyanya. Kecintaannya terhadap seni dan bakat luar biasa terlihat dari belia dengan karya lukisan tokoh Mahatma Gandhi di usia 10 tahun.

Di bawah naungan Indonesia Heritage Agency (IHA) sebuah badan layanan umum pengelola museum dan cagar budaya, warisan Basoeki Abdullah terus menginspirasi para seniman dan pecinta seni, menjadi bukti kekuatan seni untuk melampaui batas dan menyatukan masyarakat lintas budaya. Karya-karyanya mengingatkan kita akan keindahan dan keberagaman Indonesia, sekaligus menyoroti pentingnya melestarikan dan merayakan warisan kita bersama yang dikumpulkan di Museum Basoeki Abdullah. Salah satu kontribusi Museum Basoeki Abdullah terhadap edukasi dan pengembangan seni rupa adalah kegiatan Basoeki Abdullah Art Award yang telah menginspirasi dan mendorong lahirnya generasi penerus dunia seni rupa nasional.

*Informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan

Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id
Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Sosial Media: @Budayasaya
Whatsapp channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vav78bk7Noa0QUS0O12g

Sipres – Resmikan Pameran Kompetisi BAAA #5, Menteri Kebudayaan Berharap Ruang Ini Menjadi Ajang Pembelajaran Budaya yang Inklusif, Interaktif, dan Relevan Bagi Generasi Muda

Menteri Kebudayaan Ajak Komunitas Budaya Berkolaborasi Untuk Memperkuat Ekosistem Kebudayaan

0
Menteri Kebudayaan menginisiasi acara “Ngopi Pagi” dengan komunitas budaya di Gedung A, Kompleks Kemdibudristek.

Jakarta, 21 November 2024 — Menteri Kebudayaan Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc dalam sambutannya pada acara “Ngopi Pagi” dengan komunitas budaya di Gedung A, Kompleks Kemdibudristek, mengajak para pelaku budaya, seniman, dan budayawan untuk bersama-sama memperkuat ekosistem kebudayaan di Indonesia. Acara ini dihadiri oleh berbagai asosiasi profesi, komunitas budaya, serta lembaga terkait dari seluruh tanah air.

Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan menegaskan bahwa salah satu fokus utama kementerian adalah mendengar masukan dari komunitas budaya dalam rangka memajukan kebudayaan Indonesia. Ia berharap melalui dialog ini, berbagai gagasan inovatif dapat diidentifikasi untuk mendukung program kebudayaan pada tahun 2025. “Kita ingin memetakan potensi kolaborasi antara komunitas, asosiasi, dan pelaku budaya. Bersama, kita akan memperkuat kebudayaan bangsa,” ujarnya.

Menteri Kebudayaan juga mengungkapkan bahwa Kementerian Kebudayaan yang baru berdiri ini berkomitmen untuk menjadi alat yang memfasilitasi dan mendukung perkembangan kebudayaan. “Kami ini alat. Alat ini harus diperalat, supaya kebudayaan kita maju. Kami ingin bergerak bersama masyarakat, menyatukan semua elemen untuk memajukan kebudayaan nasional,” kata Menteri.

Selain itu, Menteri Kebudayaan menyoroti pentingnya kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa. Ia menyebutkan bahwa Indonesia memiliki warisan budaya yang sangat kaya, yang tidak hanya sekadar “diversity”, tetapi “megadiversity”. Dalam sambutannya, Menteri juga mengutip Pasal 32 Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan kewajiban negara untuk memajukan kebudayaan nasional dan menjaga keberagaman budaya bangsa. “Kekayaan budaya ini adalah national treasure yang harus kita perkuat dan apresiasi bersama-sama,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri juga mengumumkan bahwa jumlah Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Tak Benda Indonesia kini telah mencapai 2.213, dengan 13 di antaranya terdaftar di UNESCO, termasuk Wayang, Keris, Batik, dan Gamelan. Ia juga menambahkan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk mendaftarkan lebih banyak lagi warisan budaya Indonesia ke UNESCO.

“Ini adalah langkah besar untuk memastikan bahwa kebudayaan Indonesia tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga di kancah dunia,” katanya, sembari mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam mewujudkan visi kebudayaan Indonesia yang kuat dan berdaya saing global.

Selain Menteri Kebudayaan, kegiatan Ngopi Pagi didampingi oleh Wakil Menteri Kebudayaan, H. Giring Ganesha Djumaryo, S.Ikom, dan dihadiri oleh 158 Pelaku budaya dari lebih 50 komunitas dan asosiasi kebudayaan. Beberapa perwakilan dari komunitas budaya diantaranya Ratri Anindyajati, Indonesia Dance Festival; Agus Mulyana, Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI); Ratna Riantriano, Teater Koma; Naen Suryono, Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI); Erasmus Cahyadi, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) turut memberikan masukkan dari sudut pandang masing-masing.

“Semua masukkan yang tadi disampaikan sangat penting, nanti akan kita jadikan pertimbangkan untuk kebijakan jangka pendek, jangka menengah. Kami juga terbuka jika Bapak-Bapak, Ibu-Ibu yang ingin memberikan masukkan secara tertulis,” tutup Menteri Kebudayaan.

Untuk informasi lebih lanjut:
Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id

Siaran Pers-Menteri Kebudayaan Ajak Komunitas Budaya Berkolaborasi Untuk Memperkuat Ekosistem Kebudayaan

Buka Pameran Etnografi Pencak Silat Minangkabau, Menteri Kebudayaan Sebut Memajukan Kebudayaan Dengan Memberikan Kebebasan Bagi Warga Negara Untuk Mengembang Kebudayaannya, Sesuai Dengan Amanat Pasal 32 UUD 1945

0
Menteri Kebudayaan membuka pameran Etnografi Pencak Silat Minangkabau dengan tema Pauleh: A Bridge for Cultural Diplomacy.

Jakarta, 20 November 2024 – Kementerian Kebudayaan mendukung pelaksanaan kegiatan pameran Etnografi Pencak Silat Minangkabau dengan tema Pauleh: A Bridge for Cultural Diplomacy karya Edy Utama yang diselenggarakan oleh Makara Art Centre, Universitas Indonesia, Depok dari tanggal 20 hingga 25 November 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pameran yang akan dipamerkan di Warsawa, Polandia yang juga didukung oleh Kementerian Kebudayaan melalui Fasilitasi Bidang Kebudayaan.

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc, dalam sambutannya sekaligus membuka pameran menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan dari upaya memajukan kebudayaan. “Saya kira pameran yang akan kita saksikan ini adalah bagian dari upaya untuk memajukan kebudayaan, yaitu dengan memberikan kebebasan bagi warga negara untuk mengembang kebudayaannya, sesuai dengan amanat pasal 32 UUD 1945,” ujar Menteri Kebudayaan.

Menteri Kebudayaan mengingatkan bahwa Pencak Silat merupakan salah satu dari 13 Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage) dari Indonesia yang diakui UNESCO yang harus dilestarikan, dikembangkan, dibina, dan dimanfaatkan terutama untuk generasi-generasi selanjutnya. “Memang tantangannya berat tetapi kita juga mempunyai peluang yang sangat terbuka. Saya melihat peluang yang sangat terbuka itu adalah dengan adanya media-media baru dan juga film,” ujar Menteri Fadli. Menteri juga mencontohkan bagaimana film-film yang mengangkat budaya silat mendapat apreasiasi yang luar biasa, dan diakui oleh Hollywood melalui beberapa karya film seperti film Merantau dan The Raid.

“Ini salah satu saya kira kontribusi yang nyata memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia dan tentu saja dengan medium-medium lain seperti yang dilakukan oleh Bapak Edi Utama termasuk pameran etnofotografi ini. Saya kira ini akan memperkenalkan budaya silat ke dunia dengan berbagai macam tradisinya,” jelas Menteri Kebudayaan.

Konsep dari pameran Pauleh ini difokuskan pada dua kegiatan pencak silat, yang masih tetap hidup sampai sekarang, yakni ulu ambek dan silat songsong, yang juga disebut silek galombang. Pencak silat ulu ambek merupakan tradisi budaya Minangkabau yang tatacara dan struktur pertunjukkannya cukup rumit. Pertunjukkan pencak silat ulu ambek diadakan sebuah panggung disebut laga-laga atau pauleh.

“Kita berharap inisiatif semacam ini akan terus menggelinding menjadi sebuah bagian upaya bagaimana menjadikan kebudayaan kita, sehingga kebudayaan Indonesia ini semakin eksis di dunia dan bukan tidak mungkin menjadi ibukota budaya dunia,” tutup Menteri Fadli

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id

Siaran Pers-Menteri Kebudayaan Sebut Memajukan Kebudayaan Dengan Memberikan Kebebasan Bagi Warga Negara Untuk Mengembang Kebudayaannya

Menteri Kebudayaan Berpesan Jika Film Tidak Hanya Hiburan Tapi Juga Perjalanan Melibatkan Masa Lalu Sebagai Pondasi, Masa Kini Sebagai Panggung dan Masa Depan Sebagai Cakrawala Penuh Peluang

0
Menteri Kebudayaan membuka penyelenggaraan FFI 2024.

Tangerang, 20 November 2024 – Kementerian Kebudayaan mengapresiasi suksesnya penyelenggaraan Malam Puncak Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) Tahun 2024 yang berlangsung di ICE Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Rabu, 20 November.

Pergelaran FFI 2024 mengusung tema Merandai Cakrawala Sinema Indonesia yang bermakna menjadi ruang kolaborasi untuk membangun ekosistem perfilman Indonesia yang lebih kreatif, inovatif, inklusif, dan produktif.

FFI tahun ini sedikit berbeda dari gelaran sebelumnya, salah satunya dengan kembalinya penganugerahan Piala Antemas. Piala Antemas merupakan penghargaan yang diberikan pada film terlaris dalam FFI.

FFI merupakan ajang penghargaan prestasi tertinggi serta bergengsi untuk insan perfilman nasional melalui berbagai kategori seperti Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik, hingga Pemeran Utama Pria dan Wanita Terbaik, sekaligus yang terlama sejak dilaksanakan pertama kalinya tahun 1955 di Indonesia.

Sampai saat ini FFI telah menjadi platform strategis untuk mendukung kemajuan industri perfilman Indonesia dan memperkuat identitas budaya bangsa. Penyelenggaraan FFI berhasil memacu munculnya karya sinema terbaik dan menciptakan standar baru dalam kualitas film Indonesia.

Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc, saat melakukan jumpa media dengan para jurnalis, jelang penyelenggaraan FFI menyebutkan jika film adalah medium yang sangat efektif untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Oleh karenanya, FFI merupakan wadah bagi sineas-sineas yang mengangkat kisah-kisah lokal, bahasa daerah, serta tradisi dan kearifan budaya Nusantara ke layar lebar, dan mengenalkannya hingga ke seluruh dunia.

Dalam perhelatan malam puncak berlangsung, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengemukakan ini sejalan dengan dibentuknya Kementerian Kebudayaan di Indonesia, sebagai komitmen dari Presiden Prabowo Subianto untuk melindungi, mengembangkan, memanfaatkan dan membina kebudayaan temasuk di dalamnya talenta-talenta terbaik bangsa untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

“Undang-undang No. 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman juga menjadi landasan penting untuk melindungi, mendorong, mengembangkan ekosistem perfilman yang sehat dan berdaya saing. Serta memastikan bahwa karya-karya kita tak hanya menjadi hiburan, tapi juga alat pendidikan, penguatan budaya dan pembangunan karakter Bangsa,” jelas Menteri Kebudayaan.

Menteri Kebudayaan kemudian mengemukakan bahwa Piala Citra bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga simbol apresiasi terhadap dedikasi, kerja keras dan kecintaan para sinea terhadap seni dan budaya.

“Setiap film yang diciptakan adalah cerminan keanekaragaman dan kekayaan budaya Indonesia yang mengenalkan wajah Bangsa kita ke mata dunia,” lanjutnya.

Menteri Kebudayaan lantas berpesan, bahwa tidak peduli siapa yang membawa pulang penghargaan, sesungguhnya kita semua adalah pemenang, karena film-film yang lahir dari tangan para sineas Indonesia telah berhasil menggugah hati banyak orang, baik di Indonesia maupun mancanegara.

“Saya berharap pesan dan semangat dari tema FFI 2024, akan terus hidup dalam hati dan karya kita. Tema tahun ini, Merandai Cakrawala Sinema Indonesia, mengajak kita semua, para sineas, pemerintah, dan masyarakat untuk tak hanya melihat film sebagai hiburan, tapi juga sebagai perjalanan eksplorasi. Sebuah perjalanan yang melibatkan masa lalu sebagai pondasi, masa kini sebagai panggung dan masa depan sebagai cakrawala penuh peluang,” pungkas Menteri Kebudayaan.

Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk terus mendukung Festival Film Indonesia sebagai bagian dari strategi besar mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dengan mendorong industri film berkualitas, Indonesia tidak hanya memperkuat identitas budaya nasional tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Festival Film Indonesia 2024 diharapkan menjadi tonggak baru dalam perjalanan perfilman Indonesia, mempertemukan sineas, pelaku industri, dan pecinta film dalam merayakan karya-karya terbaik yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia.

Penyelenggaraan dan citra FFI sebagai ajang bergengsi untuk perfilman nasional turut berperan dalam membawa film Indonesia ke panggung internasional. Film-film yang meraih penghargaan di FFI sering kali melanjutkan kiprah mereka di festival bergengsi dunia seperti Cannes, Venice, dan Toronto, sehingga lebih mengenalkan industri film Indonesia ke layar dunia.

*Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan

Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id
Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Sosial Media: @Budayasaya
Whatsapp channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vav78bk7Noa0QUS0O12g

Daftar Peraih Penghargaan FFI 2024

  • Kategori Film Animasi Pendek Terbaik – Film Cangkir Profesor karya sutradara Yudhatama.
  • Kategori Film Animasi Panjang Terbaik – Film Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet karya sutradara Faza Meonk dan Daryl Wilson.
  • Kategori Film Cerita Pendek Terbaik – Film Suintrah karya sutradara Ayesha Alma Almera.
  • Kategori Penata Busana Terbaik – Retno Ratih Damayanti dalam Film Samsara.
  • Kategori Penata Rias Terbaik – Cherry Wirawan dalam Film Kabut Berduri.
  • Kategori Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik – Sheila Dara Aisha dalam FilmJatuh Cinta Seperti di Film-Film.
  • Kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik – Alex Abbad dalam Film Jatuh CintaSeperti di Film-Film.
  • Kategori Penata Efek Visual Terbaik – Lumine Studio dalam Film Kabut Berduri.
  • Kategori Penyunting Gambar Terbaik – Wawan I. Wibowo dalam Film Ipar AdalahMaut.
  • Kategori Penata Musik Terbaik – Wayan Sudirana dan Kasimyn dalam Film Samsara.
  • Kategori Pencipta Lagu Tema Terbaik – Donne Maula dengan judul lagu “BercintaLewat Kata”.
  • Kategori Penata Suara Terbaik – Mohamad Ikhsan dan Anhar Moha dalam Film Siksa Kubur.
  • Kategori Pengarah Artistik Terbaik – Menfo Tantono dan Guntur Mupak dalam Film Kabut Berduri.
  • Kategori Pengarah Sinematografi Terbaik – Batara Goempar, I.C.S. dalam Film Samsara.
  • Penghargaan Pengabdian Seumur Hidup untuk Film Piala Citra FFI 2024, – Imam Tantowi.
  • Penghargaan Pengabdian Seumur Hidup untuk Film Piala Citra FFI 2024, – Gope T. Samtani.
  • Penghargaan Tanete Pong Masak FFI 2024, Kategori Karya Kritik Film Terbaik – “Jagat yang Sempit dan Determinasi Diri dalam Film Yuni (2021)” karya Reza Mardian.
  • Penghargaan Rachmat Hidajat FFI 2024, Kategori Aktor Pilihan Penonton – Afrian Arisandy dalam Film Siksa Kubur.
  • Penghargaan Mieke Widjaja FFI 2024, Kategori Aktris Pilihan Penonton – Prilly Latuconsina dalam Film Puspa Indah Taman Hati.
  • Penghargaan Antemas FFI 2024, untuk Film Bioskop dengan Jumlah Penonton Terbanyak – Film Agak Laen.
  • Kategori Penulis Skenario Asli Terbaik – Yandy Laurens dalam Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film.
  • Kategori Penulis Skenario Adaptasi Terbaik – Jujur Prananto, Mira Lesmana, Riri Riza, dan Virania Munaf dalam Film Petualangan Sherina 2.
  • Kategori Film Dokumenter Pendek Terbaik – Film My Therapist Said, I Am Full of Sadness karya sutradara Monica Vanesa Tedja.
  • Kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik – Film Under The Moonlight (Nur) karya sutradara Tonny Trimarsanto.
  • Penghargaan Nya’ Abbas Akup FFI 2024, Kategori Film Pilihan Penonton – Film Siksa Kubur.
  • Kategori Pemeran Utama Pria Terbaik – Ringgo Agus Rahman dalam Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film.
  • Kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik – Nirina Zubir dalam Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film.
  • Kategori Sutradara Terbaik – Garin Nugroho dalam Film Samsara.
  • Kategori Film Cerita Panjang Terbaik – Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film karyasutradara Yandy Laurens.

Sipres – Menteri Kebudayaan Berpesan Film Adalah Perjalanan Melibatkan Masa Lalu Sebagai Pondasi, Masa Kini Sebagai Panggung dan Masa Depan Sebagai Cakrawala Penuh Peluang

Menteri Kebudayaan Membuka Secara Resmi BWCF 2024, Tekankan Pentingnya Mengembalikan Jati Diri, Reinventing Indonesia Identity

0
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc, membuka secara resmi perhelatan Borobudur Writers and Culture Festival (BWCF) ke-13 yang dilaksanakan di Jambi (19/11).

Jakarta, 20 November 2024 – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc, membuka secara resmi perhelatan Borobudur Writers and Culture Festival (BWCF) ke-13 yang dilaksanakan di Jambi (19/11). Perhelatan BWCF 2024 dilaksanakan muali tanggal 19-23 November 2024, dengan mengusung tema “Membaca Ulang Hubungan Muaro Jambi, Nalanda, dan Arca-arca Sumatra” serta memberikan penghormatan khusus kepada almarhum Satyawati Sulaiman, arkeolog perempuan Indonesia pertama yang mendalami percandian Sumatra. Seluruh rangkaian kegiatannya dilaksanakan di sekitar Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi.

Menteri Kebudayaan menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan BWCF 2024 yang memasuki tahun ke-13. “Ini merupakan suatu pencapaian dari perjalanan panjang sebagai forum literasi, seni dan budaya, yang mempunyai cakupan internasional. Ini lebih dari sekadar festival. Kegiatan ini sudah menjadi satu ruang dialog budaya, titik temu berbagai gagasan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, dan membangun jembatan untuk masa depan,” ungkap Menteri Kebudayaan dalam sambutannya.

BWCF 2024 merupakan penerima Dana Indonesiana kategori Event Strategis. program- program yang dilaksanakan diantaranya Pidato Kebudayaan; Simposium; Ceramah Umum (lectures); Pertunjukan Seni dan Sastra, dan Pemutaran Film yang berkaitan dengan Sumatra. BWCF akan mengundang pakar-pakar arkeologi Sriwijaya baik dari Indonesia maupun mancanegara. BWCF juga menghadirkan seniman-seniman dan sastrawan terkemuka yang berasal dari Sumatra dan Asia Tenggara.

Lebih lanjut, Menteri Kebudayaan juga menekankan perlunya revitalisasi KCBN Muarajambi dengan mengeksplorasi narasi sejarahnya. “Membaca ulang Muarajambi dan Nalanda ini penting, tetapi setelah membaca ulang, mungkin kita perlu menulis ulang sejarah kita,” ucap Menteri Fadli. Dengan terselenggaranya festival dan simposium internasional di Muarajambi, BWCF juga turut mempromosikan KCBN Muarajambi sebagai salah satu situs warisan dunia yang penting. “Sebagai target jangka pendek, kami mengupayakan pengakuan KCBN Muarajambi sebagai situs warisan dunia atau world heritage dari UNESCO,” tambah Menteri Fadli.

Dengan resmi dibukanya BWCF 2024, rangkaian kegiatan kebudayaan ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan kekayaan budaya Nusantara kepada masyarakat internasional sekaligus memperkuat identitas bangsa. “Kita harus kembalikan jati diri kita, Reinventing Indonesia Identity, bahwa kita ini adalah satu bangsa peradaban yang tertua di dunia,” tutup Menteri Kebudayaan

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id

Siaran Pers-Menteri Kebudayaan buka secara resmi BWCF 2024

Menteri Kebudayaan Sebut KCBN Muarajambi Sebagai Komplek Ilmu Pengetahuan: Kita Yang Menyebarkan Pengetahuan Dari Sini

0
Menteri Kebudayaan mendapatkan penjelasan dari Kepala BPK V mengenai luas keseluruhan Area Muarajambi.

Jakarta, 19 November 2024 – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc, meninjau langsung perkembangan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi, yang merupakan salah satu kawasan cagar budaya nasional yang terluas dan terbesar di Asia Tenggara.

Dalam kunjungannya, Menteri Kebudayaan mengungkapkan bahwa revitalisasi KCBN Muarajambi melibatkan penataan lingkungan dan pemugaran kawasan seluas 3.981 ha. “Ini salah satu proyek kebudayaan yang penting karena disini ditemukan kurang lebih sekitar 115 struktur candi. Dan mungkin dengan penelitian-penelitian lanjutan, mungkin bisa ditemukan lagi peradaban-peradaban sebelumnya,” ungkap Fadli Zon.

Ia menekankan pentingnya upaya revitalisasi dengan pendekatan yang sesuai kaidah pemugaran cagar budaya, mengutamakan keaslian struktur, dan menggali narasi sejarah yang mendalam. KCBN Muarajambi bahkan disebut sebagai pusat ilmu pengetahuan pada masanya. “KCBN Muarajambi ini adalah kompleks ilmu pengetahuan, narasi yang saya kira perlu kita gali lebih dalam, bahwa kita justru yang mengembangkan peradaban dari sini ke luar,” terang Menteri Fadli

Menteri Kebudayaan juga menegaskan bahwa proses penelitian dan revitalisasi masih akan terus berlanjut dan harus digali semaksimal mungkin. Dengan adanya Kementerian Kebudayaan saat ini, dapat lebih fokus tentang bagaimana cagar-cagar budaya nasional salah satunya KCBN Muarajambi dapat dilindungi, dikembangkan, dibina dan dimanfaatkan. “Saya kira kalau kita bisa menggali informasi dan juga menjaga melestarikan cagar budaya yang kita miliki, kita dapat mengetahui hal-hal yang mungkin belum kita ketahui selama ini,” jelas Menteri Kebudayaan

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Kebudayaan mengunjungi Candi Kotomahligai dan Candi Kedaton, serta meninjau pembangunan museum Dharmakirti yang berada di Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi. Dalam kunjungannya menteri menggunakan becak listrik yang merupakan inovasi yang dilakukan oleh pemuda desa di KCBN Muarajambi. Becak ini dianggap inovatif dan ramah lingkungan, sejalan dengan konsep green culture. “Dengan menggunakan becak listrik di area kawasan ini, saya kira ini akan ramah lingkungan, tidak mengganggu ekosistem yang ada di sini,” tutup Menteri Kebudayaan

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id

Siaran Pers-Kunjungan Menteri Kebudayaan ke KCBN Muarajambi

Menteri Kebudayaan: Platform Digital sebagai Wadah Literasi, Edukasi, dan Promosi Kebudayaan

0
Menteri Kebudayaan berpesan agar konten-konten budaya yang diproduksi oleh Indonesiana.TV tidak hanya dinikmati di dalam negeri, tetapi juga menjadi sarana promosi budaya Indonesia ke dunia internasional.

Jakarta, 13 November 2024 – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc., didampingi oleh Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, S.Ikom, menghadiri acara Pengukuhan Sahabat Wiwara, bagian dari inisiatif Indonesiana.TV untuk mengintegrasikan konten budaya sebagai praktik pendidikan kebudayaan, pada 12 November 2024 di Jakarta. Dalam sambutannya, Menteri Fadli Zon menegaskan pentingnya melestarikan, memelihara, dan mengembangkan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari guna memperkuat jati diri dan identitas bangsa.

Di tengah arus globalisasi, Menteri Fadli Zon menggarisbawahi perlunya memperkuat identitas budaya melalui literasi digital dan promosi di platform digital serta media sosial. “Ini adalah peluang bagi pemajuan kebudayaan melalui pemanfaatan platform digital sebagai wadah literasi, edukasi, dan juga promosi kebudayaan,” ujarnya. Dengan lebih dari 221 juta pengguna internet di Indonesia, platform digital dianggap sebagai peluang besar untuk edukasi budaya, khususnya bagi generasi milenial dan Gen Z yang mendominasi penggunaan internet.

Menteri Kebudayaan secara khusus mengapresiasi kegiatan produksi modul Wiwara dan pengukuhan Sahabat Wiwara. Wiwara, yang berasal dari bahasa Sanskerta berarti “gerbang”, merupakan modul pendamping yang dikembangkan untuk memanfaatkan konten dari Indonesiana.TV. Modul ini dirancang untuk digunakan oleh guru, tenaga kependidikan, dan orang tua sebagai alat pembelajaran dan diskusi yang berfokus pada nilai-nilai budaya Indonesia. Melalui modul ini, diharapkan siswa dapat lebih memahami nilai-nilai gotong royong, kejujuran, cinta kasih, dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari.

Menurutnya, Wiwara adalah contoh nyata literasi budaya yang dapat membangkitkan rasa bangga dan memiliki terhadap budaya Indonesia, terutama di kalangan generasi muda. “Ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh generasi muda, termasuk para pelajar. Apa gunanya membuat konten digital jika tidak dimanfaatkan dan tidak disebarluaskan,” tegas Menteri Fadli. Sahabat Wiwara terdiri dari para guru dan tenaga pendidikan perwakilan 34 provinsi yang berperan sebagai fasilitator

Beliau juga berharap agar konten-konten budaya yang diproduksi oleh Indonesiana.TV tidak hanya dinikmati di dalam negeri, tetapi juga menjadi sarana promosi budaya Indonesia ke dunia internasional. “Harus ada versi bahasa Inggrisnya, bisa menggunakan subtitle atau dubbing, sehingga ini juga dapat menjadi media untuk mempromosikan budaya Indonesia,” jelasnya.

Sebagai penutup, Menteri Fadli Zon mengingatkan bahwa bangsa yang beradab adalah bangsa yang menghargai budayanya. Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan sense of belonging, rasa memiliki terhadap budaya, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id

Siaran Pers-Menteri Kebudayaan, Platform Digital sebagai Wadah Literasi, Edukasi, dan Promosi Kebudayaan (1)

Menteri Kebudayaan Sebut Pelibatan Aktif Masyarakat, Akademisi, Pelaku Seni, Dan Generasi Muda Menjadi Kunci Utama Keberhasilan Dalam Menjaga Warisan Budaya

0
Menteri Kebudayaan didampingi Wakil Menteri Kebudayaan menyerahkan Apresiasi Warisan Budaya Indonesia kepada sejumlah tokoh di Kawasan Kota Tua, Jakarta.

Jakarta, 16 November 2024 – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc., menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya sebagai identitas dan jati diri bangsa pada Malam Apresiasi Warisan Budaya Indonesia (AWBI) 2024 (16/11). Kegiatan yang dilaksanakan di kawasan Taman Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta, ini merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah Republik Indonesia kepada semua pihak yang telah berjuang melestarikan warisan budaya Indonesia.

“Warisan budaya bukan sekadar peninggalan dari masa lalu, tapi juga aset tak ternilai yang menjadi identitas dan jati diri bangsa kita. Jadi, warisan budaya adalah national treasure,” ujar Menteri Kebudayaan dalam sambutannya. Ia menyebutkan bahwa pada setiap motif batik, irama gamelan, tarian tradisional, hingga cerita rakyat, terdapat nilai-nilai luhur yang mencerminkan kebersamaan, gotong royong, dan penghormatan terhadap keberagaman.

Sebagai bangsa yang dianugerahi kekayaan budaya yang luar biasa, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga, melestarikan, dan memperkenalkan, serta mempromosikan warisan budaya ini kepada dunia. Oleh karena itu, kegiatan Apresiasi Warisan Budaya Indonesia 2024 ini menjadi momentum yang penting untuk mengingatkan kita semua akan berharganya kekayaan budaya yang kita miliki.

Tahun ini Kementerian Kebudayaan menetapkan 272 budaya takbenda sebagai warisan budaya takbenda Indonesia dan menetapkan 17 cagar budaya di Indonesia sebagai cagar budaya peringkat nasional. Penetapan ini melalui proses panjang dan bertahap melalui sidang-sidang penetapan yang melibatkan tim ahli warisan budaya takbenda Indonesia, tim ahli cagar budaya nasional, pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang membidangi kebudayaan, lembaga, para maestro, pemilik dan pengelola cagar budaya, pelaku serta masyarakat.

Data kebudayaan menunjukkan hingga akhir tahun 2023, Indonesia memiliki 1.941 warisan budaya takbenda. Dengan ditetapkannya 272 budaya takbenda sebagai WBTb Indonesia tahun ini, maka bertambah pula jumlah warisan budaya takbenda Indonesia menjadi 2.213. Sedangkan cagar budaya peringkat nasional yang telah ditetapkan sejak tahun 2013 hingga saat ini berjumlah 228 cagar budaya.

Dalam beberapa tahun terakhir, upaya pelestarian budaya terus ditingkatkan melalui berbagai program, termasuk pengajuan warisan budaya Indonesia ke UNESCO. “Desember 2024 nanti, kita akan mengajukan Reog Ponorogo, Kolintang, dan Kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Semoga proses ini berjalan lancar,” harap Menteri Fadli.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kebudayaan juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para budayawan, seniman, dan komunitas budaya yang terus berinovasi dalam memperkenalkan warisan budaya dengan cara-cara kreatif. “Melalui

media digital, film, pertunjukan, hingga kolaborasi internasional, Saudara-Saudara semua telah menunjukkan bahwa budaya kita tidak hanya mampu bertahan tetapi juga berkembang di era modern,” ujarnya

Melalui kegiatan AWBI 2024 ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar dan menjadi pengingat betapa berharganya budaya Indonesia, sehingga keberlanjutan (sustainability) adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan di daerah-daerah. “Perjuangan ini tidak cukup hanya berhenti di tangan pemerintah. Pelibatan aktif masyarakat, akademisi, pelaku seni, dan generasi muda menjadi kunci utama keberhasilan kita dalam menjaga warisan budaya ini,” pungkas Menteri Kebudayaan.

Untuk informasi lebih lanjut:
Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id

Siaran Pers-Apresiasi Warisan Budaya Indonesia 2024

Menteri Kebudayaan Pada FFWI 2024: Film Adalah Medium Yang Sangat Luar Biasa Dalam Merekam Realitas, Memperkenalkan Nilai Budaya, Dan Imajinasi

0
Menteri Kebudayaan memberikan apresiasi kepada dua tokoh perfilman dan wartawan senior, Anwar Fuadi dan Ilham Bintang, yang menerima penghargaan Lifetime Achievement Award.

Jakarta, 16 November 2024 — Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc., menegaskan pentingnya kolaborasi antara dunia perfilman dan jurnalistik dalam memperkuat kebudayaan nasional. Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada malam penganugerahan Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) 2024, yang berlangsung di Jakarta (16/11).

Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan menyampaikan bahwa dunia perfilman dan dunia jurnalistik tidak dapat dipisahkan. “Saya kira tentu saja banyak wartawan, jurnalis, yang menayangkan, menulis, dan melakukan kritik film. Hal itu yang membuatnya tidak dapat dipisahkan” ujar Menteri Fadli. Menteri juga menekankan bahwa film adalah salah satu produk budaya yang sangat efektif untuk mempromosikan budaya Indonesia, membangun imajinasi, serta menyampaikan pesan yang inspiratif. “Film adalah medium yang sangat luar biasa, yang dapat merekam realitas, memperkenalkan nilai budaya, dan imajinasi. Dan industri film adalah salah satu pilar penting dalam kebudayaan kita” tambahnya.

Dalam kesempatan ini, Menteri Fadli Zon memberikan apresiasi kepada dua tokoh perfilman dan wartawan senior, Anwar Fuadi dan Ilham Bintang, yang menerima penghargaan Lifetime Achievement Award. “Saya sudah mengenal kedua tokoh ini cukup lama. Mereka adalah figur yang berdedikasi di dunia jurnalistik dan juga memiliki kontribusi besar dalam dunia perfilman,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan pandangannya tentang keunikan Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman budaya yang dapat diangkat menjadi cerita film. “Indonesia ini sangat unik, setiap sudut Indonesia memiliki potensi menjadi latar cerita film. Mungkin yang perlu kita perkuat adalah imajinasi kita, penulisan story telling dan skenario sehingga semakin banyak variannya,” terang Menteri Fadli.

Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk mendukung pengembangan film sebagai medium kebudayaan. Dan kegiatan seperti FFWI menegaskan bahwa film sebagai jendela budaya, wadah untuk menanamkan nilai luhur bangsa kepada generasi masa kini dan generasi depan. “Di era penuh perubahan ini, peran film sebagai juga edukasi dan inspirasi makin penting untuk menjaga serta memperkuat jati diri kita.” tutupnya

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id

Siaran Pers-Menteri Kebudayaan Pada FFWI 2024-Film Adalah Medium Yang Sangat Luar Biasa Dalam Merekam Realitas, Memperkenalkan Nilai Budaya, Dan Imajinasi