Beranda blog

OPEN CALL FESTIVAL PERTUNJUKAN CERITA PANJI ANAK-ANAK DAN REMAJA 2023

0

Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan akan melaksanakan kegiatan Festival Pertunjukan Cerita Panji Anak-anak dan Remaja 2023. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memeriahkan kegiatan ASEAN Panji Festival 2023 yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober di Yogyakarta, Kediri, Malang, Surabaya dan Solo.

Festival Pertunjukan Cerita Panji anak-anak dan remaja dapat diikuti oleh kelompok/ sanggar/ komunitas/ desa kategori Anak-anak dengan rentang usia 6-12 tahun dan Remaja dengan usia 13-18 tahun.

Peserta yang telah mendaftar dan mengirimkan rekaman video pertunjukan akan diseleksi secara daring oleh tim pengamat. Peserta yang lolos tahap seleksi akan diumumkan panitia melalui laman resmi Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek dan berhak untuk mengikuti tahap selanjutnya dalam bentuk pertunjukan secara langsung di Taman Krida Budaya, Malang, Jawa Timur pada tanggal 11-14 Oktober 2023.

Pendaftaran dibuka tanggal 14 Agustus – 30 September 2023. Petunjuk teknis dan formulir pendaftaran dapat diakses melalui QR-code yang tertera pada poster.

Total hadiah sebesar Rp340 juta untuk 20 grup penampil terbaik dan 20 grup finalis.

Dana Indonesiana Tahun 2023 Telah Dibuka

0
Dana Indonesiana 2023 Telah Dibuka.

Siaran Pers

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Nomor : 329/sipres/A6/VII/2023

Jakarta, 17 Juli 2023 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia tahun ini kembali membuka pendaftaran untuk penerima manfaat Dana Indonesiana. Adapun bantuan pemerintah yang ditujukan kepada para pelaku budaya ini disalurkan melalui pemanfaatan Dana Abadi Kebudayaan, sesuai dengan amanat yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid mengungkapkan bahwa, pembiayaan untuk kegiatan kebudayaan selama ini masih sangat minim, sehingga berbagai inisiatif dan kreatifitas bidang kebudayaan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Lebih lanjut, Hilmar mengatakan bahwa, melalui Dana Abadi Kebudayaan diharapkan kondisi tersebut dapat diatasi dan diperbaiki sehingga berbagai inisiatif masyarakat di bidang kebudayaan tersebut dapat diakomodir dan difaslitasi sebagai investasi jangka panjang.

“Dengan kata lain kita berharap melalui pendanaan ini akan memperluas akses masyarakat pada sumber pendanaan untuk memperkuat keterlibatan publik dalam ekosistem pemajuan kebudayaan yang berkelanjutan,” sambung Hilmar pada Senin (17/7).

Program layanan pengembangan Dana Indonesiana dibagi menjadi beberapa kategori dengan sasaran penerima manfaat meliputi perseorangan, komunitas/organisasi kebudayaan dan lembaga yang bergerak di bidang kebudayaan. Adapun kategori program layanan yang ditentukan antara lain adalah:

  1. Fasilitasi Bidang Kebudayaan bagi Komunitas dan Pelaku Budaya, yang terbagi menjadi: Dukungan institusional bagi lembaga dan organisasi kebudayaan, dan Belajar Bersama Maestro;
  2. Produksi Kegiatan Kebudayaan yang terbagi menjadi: Pendayagunaan Ruang Publik, Sinema Mikro, dan Kegiatan Strategis;
  3. Produksi Media yang terbagi menjadi: Dokumentasi Karya/Pengetahuan Maestro, Penciptaan Karya Kreatif Inovatif, Dana Pendamping untuk Distribusi Internasional, dan Dana Pendamping untuk Karya Unggulan; dan
  4. Program layanan lainnya sesuai arahan Dewan Penyantun.

Pelaksanaan program Dana Indonesiana dilakukan melalui kerja sama antara Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan, Kemdikbudristek dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Dalam prosesnya, Ditjen Kebudayaan, Kemdikbudristek sebagai Program Management Office yang bertugas mengawal hal-hal bersifat substantif, yakni sosialisasi, pendaftaran, seleksi hingga penetapan penerima manfaat.

Sementara itu, LPDP bertindak sebagai pengelola keuangan dan penyalur dana kepada penerima manfaat. Untuk alokasi pendanaan yang dapat dimanfaatkan pada tahun 2023 antara lain melebihi angka 200 miliar rupiah.

Untuk menerima manfaat Dana Indonesiana, calon penerima manfaat nantinya akan mengikuti proses seleksi ketat oleh tim komite seleksi yang secara khusus bertugas menilai proposal. Sebagai informasi, proses pendaftaran Dana Indonesiana Tahun 2023 dapat diakses secara resmi pada hari ini, 17 Juli 2023 melalui laman https://danaindonesiana.kemdikbud.go.id, yang juga menampilkan informasi mengenai Dana Indonesiana serta profil para penerima dan profil kegiatan yang telah dilaksanakan dengan bantuan Dana Indonesiana.

Melalui Dana Indonesiana Tahun 2023, diharapkan para pelaku seni dan pelaku budaya dapat termotivasi untuk membangkitkan gairah serta aktivitas-aktivitas kebudayaan dalam kerangka pemajuan kebudayaan di Indonesia.

***
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#DanaIndonesiana #PemajuanKebudayaan #Merdeka Belajar

Pengumuman Hasil Seleksi Seniman GSMS 2023

0

Berdasarkan hasil seleksi dari Dinas Pendidikan Penyelenggara Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Tahun 2023, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek menetapkan nama-nama seniman terpilih seleksi GSMS Tahun 2023.

Adapt daftar pengumuman seniman yang terpilih dapat diunduh pada tautan berikut: http://ringkas.kemdikbud.go.id/senimangsms2023

Bagi Seniman yang telah ditetapkan data segera menghubungi Dinas Penyelenggara GSMS Tahun 2023 untuk melakukan koordinasi pelaksanaan pembelajaran GSMS paling lambat Kamis, 22 Juni 2023 (daftar kontak dinas terlampir).

Panitia penyelenggara mengucapkan terima kasih atas partisipasi para pendaftar dan sekaligus selamat kepada para seniman yang telah terpilih. Keputusan hasil seleksi bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Pengumuman Audisi Orkestra Gita Bahana Nusantara 2023

0
Pengumuman Audisi Orkestra GBN 2023.

Setelah melalui tahap seleksi administrasi dan audisi tahap I secara daring, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melaksanakan audisi tahap II yang dilaksanakan secara luring di Galeri Nasional, Jakarta dan SMM Yogyakarta. Setelah melalui audisi dan penilaian yang ketat, terpilih 64 peserta yang secara resmi menjadi bagian dari tim Orkestra Gita Bahana Nusantara 2023.

Peserta lolos audisi orkestra GBN 2023 untuk selanjutnya akan mengikuti pemusatan latihan bersama tim paduan suara pada bulan Agustus di Depok, Jawa Barat.

Daftar peserta lolos audisi orkestra Gita Bahana Nusantara 2023 dapat diunduh pada tautan berikut: https://ringkas.kemdikbud.go.id/OrkestraGBN2023

Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Selamat kepada peserta yang telah dinyatakan lolos menjadi anggota Gita Bahana Nusantara 2023. Kepada para pendaftar yang belum lolos, tetap semangat dan terus berlatih.

Ayo Mengajar Seni dan Budaya Melalui GSMS 2023

0
Pencarian Seniman untuk mengikuti GSMS pada tahun ini kembali dibuka.

Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) merupakan program kerja sama antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan pemerintah daerah dalam memfasilitasi sekolah dengan menghadirkan seniman sebagai guru seni budaya di satuan Pendidikan yaitu SD, SMP, dan SMA/SMK melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pembelajaran seni dan budaya ini diharapkan akan mampu menginspirasi, memenuhi pendidikan anak seutuhnya, untuk membangun iklim sekolah yang menyenangkan, mengasyikkan, mencerdaskan, dan menguatkan. Kegiatan GSMS diharapkan juga dapat menciptakan warga sekolah yang mengapresiasi seni budaya yang ada di masyarakat, serta dapat menyaring budaya asing yang mengikis moral generasi muda dengan memicu dan memacu kapasitas seni budaya yang kaya dan beragam di Indonesia.

GSMS tahun 2023 menyasar 400 sekolah yang akan didampingi masing-masing satu orang seniman pada tiap sekolah, dan diharapkan dapat menjaring 6000 siswa-siswi. Tahun ini GSMS kembali membuka pendaftaran bagi seniman di beberapa wilayah yang telah ditunjuk, dimana nantinya tiap seniman yang terpilih akan memberikan pelajaran seni serta memberi pemahaman terhadap Objek Pemajuan Kebudayaan kepada siswa di sekolah, dan mendampingi siswa saat pelaksanaan pementasan/pameran bersama yang merupakan hasil dari pembelajaran. Seniman yang mengajar merupakan seniman yang memiliki minimal satu kompetensi di bidang tari, musik/seni suara, teater, seni rupa, seni media, dan sastra.

Pendaftaran seniman GSMS 2023 beserta petunjuk teknis dan panduan dapat diakses melalui laman berikut:
gsmsppk.kemdikbud.go.id
Pendaftaran GSMS 2023 akan ditutup pada tanggal 3 Juni 2023.

Pengumuman Seleksi Tahap I Orkestra GBN 2023

0

Audisi orkestra Gita Bahana Nusantara 2023 Tahap I telah selesai diselenggarakan (9 s.d. 12 Mei 2022). Berdasarkan hasil penilaian tim juri yang terdiri dari Haris Wahyudi, Purwa Tjaraka, Amiruddin Sitompul, Alvin Witarsa, dan Nino Ario Wijaya, ditetapkan 136 peserta lolos ke audisi tahap II yang akan diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 23-25 Mei 2023 dan DKI Jakarta pada tanggal 30 Mei 2023.

Daftar peserta yang lolos seleksi tahap I beserta jadwal audisi tahap II dapat diunduh pada tautan berikut:
http://ringkas.kemdikbud.go.id/orkestratahap1

Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

*Peserta yang telah memilih lokasi audisi Surabaya dan Makassar dipindahkan ke Yogyakarta dikarenakan kuota peserta tidak terpenuhi.

Pengumuman Audisi Paduan Suara dan Orkestra Gita Bahana Nusantara 2023

0

GITA BAHANA NUSANTARA 2023 MEMANGGIL!

20 tahun sudah Gita Bahana Nusantara (GBN) menjadi salah satu pengisi acara pada Upacara Peringatan HUT RI. Paduan suara dan orkestra yang terdiri dari 136 orang vokalis dan 70 orang pemusik terbaik hasil audisi dari 34 provinsi di Indonesia ini hadir sebagai wadah ekspresi seni dan budaya generasi muda yang inklusif dari Sabang sampai Merauke. Dalam mewujudkan konsistensinya melakukan pembinaan terhadap generasi muda serta memupuk semangat nasionalisme dan patriotisme untuk memperkuat karakter dan jati diri bangsa yang berbudaya, tahun ini Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan kembali mengundang putra putri Indonesia yang memiliki bakat dan kemampuan untuk mengikuti audisi paduan suara dan orkestra Gita Bahana Nusantara 2023 yang akan menjadi bagian dari Upacara Peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia, di Istana Merdeka, Jakarta.

Pendaftaran audisi orkestra dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap 1 dibuka dengan mekanisme daring mulai tanggal 20 Maret sampai dengan 17 April 2023, peserta yang lolos pada tahap 1 akan melaksanakan audisi  tahap 2 secara luring pada bulan Mei-Juni 2023. Audisi paduan suara dilaksanakan di tiap provinsi dalam kurun waktu bulan Maret hingga Juli 2023. Calon peserta dapat menghubungi narahubung masing-masing provinsi untuk mengetahui informasi lengkap mengenai audisi.

GBN memanggil kalian, putra putri terbaik bangsa!

Panduan audisi orkestra, formulir pendaftaran audisi orkestra, serta narahubung audisi paduan suara tiap provinsi, dapat diakses melalui tautan berikut: ringkas.kemdikbud.go.id/gitabahananusantara

Pengumuman Seleksi Awal BAAA #3

0

Pendaftaran kompetisi Basoeki Abdullah Art Award (BAAA) #3 telah ditutup pada 31 Juli 2019, setelah sebelumnya direncanakan diumumkan pada tanggal 12 Juli 2019. Namun melihat antusiasme masyarakat yang ingin mengikuti kompetisi tersebut, dewan juri yang terdiri dari: Amir Sidharta, Irawan Karseno, Mikke Susanto, Rikrik Kusmara, dan Djuli Djatiprambudi, memutuskan untuk memperpanjang batas akhir pengiriman karya.

Terhitung sebanyak 220 karya telah diterima oleh panitia BAAA #3. Setelah itu pada tanggal 1 Agustus 2019 dewan juri melakukan seleksi awal karya-karya tersebut. Setelah melakukan penjurian, dewan juri kemudia memutuskan 40 besar nominator karya yang lolos ke tahap selanjutnya.

Berikut sejumlah karya yang yang masuk dalam nominasi Basoeki Abdullah Art Award #3 :

  1. Lilik Rachmad (Yogyakarta)
  2. Dyan Condro S.Pd (Jawa Timur)
  3. Putu Sastra Wibawa (Bali)
  4. Galih Reza Suseno (Yogyakarta)
  5. Danni Febriana (Jawa Tengah)
  6. Elisa Faustina (Yogyakarta)
  7. Ajar Ardianto (Jawa Tengah)
  8. Deddy Kukuh Prastyo (Jawa Timur)
  9. Wisnu Ajitama (Yogyakarta)
  10. Dina Adelya (Jawa Tengah)
  11. Wahyu Nugroho (Yogyakarta)
  12. Iwan Suastika (Yogyakarta)
  13. Fauzi Rijal (Yogyakarta)
  14. Bayu Saputro (Jawa Timur)
  15. Raden Kukuh Hermadi (Yogyakarta)
  16. Alfiah Rahdini (Bandung)
  17. Bayu Edi Iswoyo (Yogyakarta)
  18. Yanuar Ikhsan Pamuji (Jawa Tengah)
  19. M. Y. A. Rozzaq (Yogyakarta)
  20. Ayu Nur Aisyah (Jawa Timur)
  21. Adek Dimas Ajisaka (Jawa Timur)
  22. Khotibul Umam (Jawa Timur)
  23. M. Tahta Gilang A.N (Tangerang)
  24. Raka Hadi Permadi (Yogyakarta)
  25. Ahmad Idham (Yogyakarta)
  26. Agam Akbar Pahala (Jawa Tengah)
  27. Cheetah Hajar N (Yogyakarta)
  28. I Wayan Piki Suyersa (Bali)
  29. Kadek Marta Dwipayana (Yogyakarta)
  30. Dwi Yunizal (Bengkulu)
  31. Singgih Prio Wicaksono (Jawa Timur)
  32. Evan Aprinto (Padang – Sumatera Barat)
  33. Diana Puspita Putri (Yogyakarta)
  34. Abyu A. Aldi (Sumatera Utara)
  35. Riski Januar (Yogyakarta)
  36. Angling Kusuma Reksa (Yogyakarta)
  37. I Wayan Bayu Mandira (Yogyakarta)
  38. Rahmatia Ayu (Depok – Jawa Barat)
  39. Rangga Jalu P. Polycarp (Yogyakarta)
  40. Dwi Febri Sariyanto (Yogyakarta)

 

Langkah selanjutnya adalah pengiriman karya asli para peserta yang lolos seleksi tahap awal*. Adapun Batas akhir pengiriman karya asli 40 peserta yang masuk nominasi adalah pada tanggal 23 Agustus 2019. Seleksi tahap akhir sendiri akan dilangsungkan pada 30 Agustus 2019.

Pengumuman hasil seleksi kedua diumumkan saat pembukaan pameran Museum Basoeki Abdullah pada tanggal 25 September 2019.

Pengiriman karya asli ditujukan ke alamat Museum Basoeki Abdullah :

Kepada Panitia BAAA#3

MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

Jl. Keuangan Raya No. 19 Cilandak Barat Jakarta Selatan 12430

Telp. 021-7698926

*Menggunakan pengemasan yang aman dan baik untuk karya yang masuk nominasi 40 karya   terbaik.

NARAHUBUNG

Septian Tito  Megananda : 081290909245

Atau menghubungi melalui admin pengelola :

Website: www.museumbasoekiabdullah.or.id

Email : basoekiabdullahartaward@gmail.com

Facebook : Museum Basoeki Abdullah

Twitter : @Mus_BA

Instagram : @musbadul

Ayo Segera Daftarkan Diri Anda Untuk Ikut Audisi Orkestra Gita Bahana Nusantara 2018

0

JAKARTA – Bagi putra-putri Indonesia yang memiliki bakat dan kemampuan bermain musik, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengundang Anda untuk mendapatkan kesempatan dalam mengikuti Audisi Orkestra Gita Bahana Nusantara 2018.

Putra-putri Indonesia yang lolos audisi akan tampil pada acara kenegaraan di Gedung MPR/DPR RI pada tanggal 16 Agustus 2018 dan pada Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2018, di Istana Merdeka RI.

Setelah lolos audisi, para putra-putri terpilih akan dikarantina selama 19 hari pada tanggal 1 s.d. 19 Agustus 2018.

Syarat untuk mengikuti audisi :

  1. Warga Negara Indonesia;
  2. Berstatus pelajar/mahasiswa berusia 16 s.d. 23 tahun;
  3. Belum menikah;
  4. Bagi yang sudah bekerja, melampirkan Surat Izin dan Rekomendasi dari pimpinan tempat bekerja;
  5. Melampirkan foto kopi kartu identitas diri (KTP dan Kartu Pelajar/ Mahasiswa);
  6. Sehat jasmani dan rohani dengan menunjukkan surat keterangan berbadan sehat, atau tidak sedang dalam perawatan dokter, tidak mengidap penyakit berat serta tidak menggunakan obat-obatan terlarang atau psikotropika dibuktikan dengan surat keterangan bebas narkoba;
  7. Mendapat persetujuan dari orang tua dan sekolah/ perguruan tinggi selama yang bersangkutan mengikuti kegiatan-kegiatan di Jakarta (format terlampir);
  8. Menandatangani surat pernyataan untuk mematuhi segala peraturan tata tertib yang telah ditetapkan oleh Panitia (diperlukan jika lolos audisi);
  9. Penerimaan formulir pendaftaran 19 Mei 2018 – 20 Juni 2018 (untuk audisi di Jakarta);
  10. Penerimaan formulir pendaftaran 25 Mei 2018 – 26 Juni 2018 (untuk audisi di Yogyakarta).

Kesempatan menjadi pemain Orkestra GBN berdasarkan pertimbangan teknis masing-masing instrument  :

  1. Biola maksimum 2 kali menjadi peserta Orkestra GBN;
  2. Viola maksimum 3 kali menjadi peserta Orkestra GBN;
  3. Cello maksimum 3 kali menjadi peserta Orkestra GBN;
  4. ContraBass maksimum 3 kali menjadi peserta Orkestra GBN;
  5. Picollo/Flute maksimum 2 kali menjadi peserta Orkestra GBN;
  6. Oboe maksimum 3 kali menjadi peserta Orkestra GBN;
  7. Klarinet maksimum 2 kali menjadi peserta Orkestra GBN;
  8. Bassoon maksimum 3 kali menjadi peserta Orkestra GBN;
  9. SaxophoneAlto maksimum 2 kali menjadi peserta Orkestra GBN;
  10. SaxophoneTenor maksimum 2 kali menjadi peserta Orkestra GBN;
  11. Corno maksimum 3 kali menjadi peserta Orkestra GBN;
  12. Trumpet maksimum 2 kali menjadi peserta Orkestra GBN;
  13. Trombone maksimum 2 kali menjadi peserta Orkestra GBN;
  14. Tuba maksimum 3 kali menjadi pesrta Orkestra GBN;
  15. Keyboard maksimum 2 kali menjadi peserta Orkestra GBN;
  16. BassGuitar maksimum 2 kali menjadi peserta Orkestra GBN;
  17. Perkusi maksimum 2 kali menjadi peserta Orkestra GBN;
  18. Etnis maksimum 2 kali menjadi peserta Orkestra GBN.

Untuk jadwal dan pelaksanaan Audisi Orkestra Gita Bahana Nusantara 2018 akan diselenggarakan di 2 (dua) Provinsi, yaitu:

  1. DKI Jakarta dilaksanakan pada 27-28 Juni 2018, Pukul 08.00 – Selesai, bertempat di kantor Kemendikbud Gedung A, Plaza Insan Berprestasi, Senayan – Jakarta;
  2. Daerah Istimewa Yogyakarta dilaksanakan pada 3-5 Juli 2018 Pukul 08.00 – Selesai, di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Selanjutnya materi yang akan diaudisikan adalah memainkan tangga nada mayor, minor, dan arpeggio, memainkan Concerto/Sonata/Pieces yang teknik keterampilannya setingkat dengan Concerto, kemudian juga memainkan ‘primavista’. Khusus Bass Elektrik, Keyboard memainkan salah satu karya standar yang memiliki tingkat kesulitan tinggi. Materi terakhir adalah memainkan lagu nasional atau daerah yang bertempo lambat dari salah satu provinsi di Indonesia.

Kirim Formulir yang telah diisi melalui email di gbn@kemdikbud.go.id dengan penulisan Subyek email dimulai dari penulisan instrument, tanda strip, dan nama lengkap (contoh : CELLO-BUNGA SYAMSU) atau dapat menghubungi:

  1. Bunga Syamsu dan Syafaat: (021) 5725515, (Panitia Audisi Orkestra di Jakarta)
  2. Haris Wahyudi: 0816 689 753 (Panitia Audisi Orkestra di Yogyakarta).

Formulir pendaftaran dapat diambil di Komplek Kemdikbud Gedung E Lt 9, Direktorat Kesenian, SubDirektorat Seni Pertunjukan atau dapat diunduh pada link dibawah ini :

FORMULIR DATA PESERTA GBN 2018

FORMULIR KESANGGUPAN PESERTA GBN 2018

FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA GBN 2018

SURAT PERNYATAAN BELUM MENIKAH GBN 2018

SURAT PERNYATAAN GBN 2018

Tata Tertib Pelaksanaan Audisi Orkestra Gita Bahana Nusantara Tahun 2018

(SP).

 

 

Jadwal Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Pamong Budaya

0

Berkenaan dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Jabatan Fungsional Melalui Penyesuaian/Inpassing, dengan ini kami sampaikan bahwa sebagai salah satu syarat pengangkatan PNS dalam jabatan fungsional adalah telah mengikuti dan lulus uji kompetensi jabatan fungsional yang akan diduduki.

Kementerian Pendidikan dan kebudayaan sebagai instansi pembina jabatan fungsional Pamong Budaya telah menerbitkan Peraturan Direktur Jenderal KebudayaanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1390/E.E1/KP/2017 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pamong Budaya Melalui Penyesuaian/Inpassing.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini Direktorat Jenderal Kebudayaan akan menyelenggarakan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Pamong Budaya secara online melalui laman jabfung.kemdikbud.go.id dengan jadwal pelaksanaan sebagaimana terlampir.

Peraturan Dirjenbud tentang Inpassing

Jadwal Ujikom Pamong Budaya 2018

Persyaratan dan Prosedur Inpassing

 

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pamong Budaya Melalui Penyesuaian/Inpassing

0

Dalam rangka  pengembangan  karier, profesionalisme  dan  peningkatan  kinerja  organisasi,  serta guna  memenuhi  kebutuhan  jabatan  fungsional Pamong Budaya,  dibuka kesempatan bagi pegawai  negeri  sipil  pada  kementerian/lembaga dan Pemerintah Daerah untuk mengikuti penyesuaian/ inpassing.

Persyaratan dan prosedur dapat diunduh pada tautan berikut:

PERATURAN DIRJENBUD TENTANG INPASSING

Persyaratan dan Prosedur Inpassing

 

UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan

0

Dalam rangka melindungi, memanfaatkan, dan mengembangkan kebudayaan Indonesia, pemerintah bersama dengan Komisi X DPR RI akhirnya mengeluarkan UU Pemajuan Kebudayaan RI.

UU Pemajuan Kebudayaan merupakan gagasan antarkementerian, yang dipimpin oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Penunjukan Kemendikbud sebagai koordinator atau pimpinan antar-kementerian tersebut berdasarkan surat Presiden RI nomor R.12/Pres/02/2016, tanggal 12 Februari 2016, perihal Penunjukan Wakil untuk Membahas RUU tentang Kebudayaan. Kementerian lain yang masuk dalam tim tersebut adalah Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Agama, dan Kementerian Hukum dan HAM.

 

 

Undang-undang dapat diunduh di sini.

 

Hasil Seleksi Peserta Belajar Bersama Maestro Tahun 2017

0

Jakarta – Sehubungan dengan dibukanya pendaftaran kegiatan Belajar Bersama Maestro Tahun 2017 yang dilaksanakan pada tanggal 15 Juni s.d. 13 Juni 2017 melalui website www.bbm.kemdikbud.go.id, berikut ini lampiran hasil seleksi peserta Belajar Bersama Maestro. Dari 1578 pendaftar, terseleksi sebanyak 300 peserta program Belajar Bersama Maestro.

Untuk peserta yang dinyatakan lolos seleksi Belajar Bersama Maestro, diharuskan daftar ulang atau konfirmasi kesediaan mengikuti kegiatan Belajar Bersama Maestro dari tanggal 22 Juni s.d. 30 Juni 2017, dengan membalas surat elektronik yang dikirimkan, bagi peserta yang tidak melakukan daftar ulang atau konfirmasi maka dinyatakan gugur dan diganti dengan peserta lain.

Pengumuman Hasil Seleksi Program BBM 2017

Pendaftaran Belajar Bersama Maestro Sudah Dibuka

0

Jakarta – Dalam rangka kegiatan Belajar Bersama Maestro, Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengajak Siswa-Siswi SMA/SMK kelas X dan XI diseluruh Indonesia untuk menjadi bagian dalam kegiatan tersebut dengan mendaftar ke www.bbm.kemdikbud.go.id. Pendaftaran mulai dibuka pada tanggal 15 s.d. 13 Juni 2017, .

Adapun 15 Maestro yang akan terlibat, yaitu :
1. Timbul Raharjo (Seni Rupa)
2. Iman Soleh (Seni Teater)
3. Asia Ramli (Seni Teater)
4. Dedek Wahyudi (Seni Musik)
5. Djana Partanain (Seni Musik)
6. Caro David Habel Edon (Seni Musik)
7. Fendi Siregar (Seni Media)
8. Hanafi (Seni Rupa)
9. Krisna Murti (Seni Media)
10. Manteb Sudarsono (Seni Teater)
11. Titiek Puspa (Seni Musik)
12. Zakarya (Seni Tari)
13. Retno Maruti (Seni Tari)
14. Sunaryo (Seni Rupa)
15. Jose Rizal Firdaus (Seni Tari)

Syarat Peserta :
1. Surat Keterangan Sehat
2. Surat Persetujuan dari Orangtua
3. Surat Rekomendasi dari Kepala Sekolah
3. Piagam atau Sertifikat Penghargaan Dibidang Seni
4. Foto Karya Anda
5. Link Video Youtube yang Menggambarkan Karya Anda

Pendaftaran dapat dilakukan melalui:

http://bbm.kemdikbud.go.id/Page/pendaftaran

Indonesia Resmi Miliki UU tentang Pemajuan Kebudayaan

0

Jakarta – Setelah menanti selama 35 tahun, pada hari ini Indonesia akhirnya resmi memiliki UU tentang Pemajuan Kebudayaan. Hal ini sesuai dengan putusan pada Rapat Paripurna Ke-22 yang berlangsung di Gedung Nusantara I, Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (27/4).

Dalam rapat paripurna tersebut, ketua Komisi X DPR RI, Teuku Rifqi Harsya membacakan laporan kinerja panitia kerja (Panja) RUU Kebudayaan yang sudah membahas RUU ini sejak 12 April 2016 silam. “Komisi X DPR RI, mewakili pemerintah, ditunjuk untuk membahas tentang Rancangan Undang-Undang Kebudayaan, yang di kemudian hari berubah menjadi UU tentang Pemajuan Kebudayaan, dan telah melaksanakan rapat kerja pertama pada 12 April 2016,” lapor Teuku Rifqi Harsya.

Sebelum disetujui sebagai UU tentang Pemajuan Kebudayaan, lanjut Teuku Rifqi Harsya, Panja RUU Kebudayaan juga sudah melaksanakan serangkaian kegiatan seperti rapat panja, rapat intern panja, seminar RUU Kebudayaan Indonesia, dan juga uji publik RUU tentang Pemajuan Kebudayaan.

“Kami (panja) juga sudah melaksanakan uji publik RUU tentang Pemajuan Kebudayaan di 3 provinsi di Indonesia, yaitu Bali, Riau, dan DI Yogyakarta,” lanjut Teuku Rifqi Harsya.

Setelah laporan Ketua Komisi X DPR RI dibacakan, di depan seluruh anggota dewan dan peserta rapat paripurna yang hadir dalam rapat tersebut, Ketua DPR RI Setya Novanto mengetuk palu tanda disetujuinya UU tentang Pemajuan Kebudayaan. Selanjutnya, UU tentang Pemajuan Kebudayaan akan diserahkan kepada Presiden RI melalui Kemenkumham untuk diundangkan dalam sebuah Lembaran Negara yang berketetapan hukum dan kemudian diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Turut hadir dalam rapat paripurna tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid serta seluruh jajaran direktur dan pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan serta seluruh Panitia Kerja. Kompak memakai baju adat Indonesia, seluruh panja dan undangan yang hadir bersuka cita merayakan disahkannya UU tentang Pemajuan Kebudayaan yang telah dinantikan selama puluhan tahun ini. Diharapkan dengan adanya UU tentang Pemajuan Kebudayaan, masyarakat Indonesia dapat lebih giat lagi untuk memajukan kebudayaan Indonesia di kancah dunia.

Ditjen Kebudayaan Buka Seleksi Penggiat Budaya 2017

0

Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka seleksi Penggiat Budaya 2017. Penggiat Budaya adalah orang yang ditugaskan Direktorat Jenderal Kebudayaan dalam rangka menyampaikan informasi, mengonsolidasi dan melakukan pencatatan data kebudayaan di daerah-daerah dengan predikat 2T (Terluar dan Terdepan).

Program Penggiat Budaya merupakan upaya penyebarluasan informasi kebudayaan dari pusat ke daerah, dan sebaliknya. Melalui program ini, masyarakat di daerah 2T diharapkan dapat mengetahui apa saja program dan informasi yang dimiliki Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga dapat bersama-sama menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan yang ada. Selain itu, masyarakat di daerah 2T tersebut juga dapat menyalurkan informasi budaya melalui para Penggiat Budaya yang ada di daerah tersebut.

Program Penggiat Budaya akan dilaksanakan selama 7 (tujuh) bulan, terhitung mulai Juni hingga Desember 2017. Nantinya, para Penggiat Budaya 2017 akan ditempatkan di 164 kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia.

Para peserta Penggiat Budaya yang akan mendaftar, dapat mengunjungi laman http://penggiatbudaya.kemdikbud.go.id, serta melengkapi persyaratan yang tersedia di sini. Batas pendaftaran dan seleksi administrasi akan ditutup pada tanggal 20 April 2017, pukul 16.00 WIB. Selama melakukan pendaftaran program Penggiat Budaya, peserta TIDAK DIKENAKAN BIAYA sama sekali.

 

Kemendikbudristek Berikan Dana Apresiasi Tahunan Kepada 44 Seniman Penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia

0
44 Seniman penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia mendapatkan dana apresiasi melalui Kemdikbudristek.

Siaran Pers

Nomor: 115/sipers/A6/IV/2024

Jakarta, 23 April 2024 – Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menyerahkan dana apresiasi tahunan masing-masing sebesar Rp25.000.000 kepada 44 orang penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) kategori Maestro Seni Tradisi. 

AKI adalah program pemberian penghargaan yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek setiap tahun, sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada pihak-pihak baik individu, komunitas atau lembaga, yang berprestasi dan/atau berkontribusi dalam upaya pemajuan kebudayaan. Maestro Seni Tradisi merupakan salah satu kategori AKI yang diperuntukkan bagi individu berusia di atas 60 tahun, yang secara tekun dan gigih mengabdikan diri lebih dari 35 tahun pada jenis seni yang langka atau nyaris punah, serta mewariskan keahliannya kepada generasi muda. 

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mengatakan bahwa penting untuk mendudukkan kembali urusan kebudayaan sebagai arus utama pembangunan, dan dalam hal ini, maestro seni tradisi memiliki peranan besar untuk mewariskan semangat dan pengetahuan kepada generasi muda. Terlebih lagi dalam kondisi saat ini, perubahan sosial yang terjadi begitu cepat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup seni tradisi, di mana jumlah orang yang berkecimpung di bidang seni tradisi semakin lama semakin berkurang.

Selain dana apresiasi yang diberikan seumur hidup kepada para penerima AKI kategori Maestro Seni Tradisi untuk mendukung aktivitas berkarya dan proses pewarisan seni tradisi yang ditekuninya, tahun ini Kemendikbudristek juga akan memberikan jaminan sosial melalui kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.

”Seniman tradisi seringkali dipandang sebelah mata oleh masyarakat dan dianggap hanya sebatas hobi, bukan pekerjaan profesional. Pemberian jaminan sosial ini adalah bentuk pengakuan negara bahwa seniman adalah sebuah profesi yang memegang peranan penting dalam pemajuan kebudayaan, sehingga sudah sepantasnya mendapat perlindungan sosial dalam melaksanakan pekerjaannya,” ujar Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Restu Gunawan, di Jakarta (23/4).

Dari total 71 seniman tradisi yang telah ditetapkan sebagai penerima AKI kategori Maestro Seni Tradisi sejak tahun 2007 s.d 2023, ada 44 orang yang saat ini masih hidup dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu diantaranya adalah I Made Taro, seniman di bidang tradisi lisan yang berasal dari Bali, ditetapkan sebagai penerima AKI pada tahun 2008.

Selain masih aktif menjadi narasumber di berbagai forum, Made Taro juga menulis sejumlah buku, “Sekarang penjualan buku kurang laris karena minat baca yang semakin menurun. Sebagian besar buku, saya hadiahkan untuk anak-anak yang tertarik membaca seni tutur atau memenangkan permainan saat mendongeng, serta mengisi perpustakaan sekolah yang bekerja sama dengan Sanggar Kukuruyuk. Dana apresiasi yang saya terima setiap tahun dari Kemendikbudristek, saya gunakan untuk mencetak buku-buku tersebut,” jelasnya.

Selain Made Taro, ada Agustinus Sasundu dan Warsad di antara 44 nama tersebut. Agustinus, seniman alat musik bambu asal Sulawesi Utara yang ditetapkan sebagai penerima AKI pada tahun 2016, mengatakan bahwa dana apresiasi yang setiap tahunnya dikirimkan oleh Kemendikbudristek digunakan untuk membuat, memperbaiki, dan mengajarkan alat musik bambu. 

“Usia saya 73 tahun dan masih aktif membuat alat musik bambu terutama suling, membuat not balok, dan mengajarkannya kepada mahasiswa. Saya juga pernah diundang ke Istana Negara untuk memainkan lagu Indonesia Raya menggunakan orchestra musik bambu serta diundang di sejumlah acara pesta rakyat yang diselenggarakan oleh Pemda dan DPRD. Saya akan tetap melesatarikan alat musik bambu ini karena bisa masuk ke semua jenis aransemen dengan melodi yang indah. Terlebih lagi dana apresiasi dari pemerintah semakin memotivasi saya untuk terus berkarya dan mengenalkan musik bambu ke generasi berikutnya,” ujar Agustinus Sasundu.

Warsad, seorang seniman asal Jawa Barat yang ditetapkan sebagai penerima AKI pada tahun 2019, juga mengatakan bahwa dana apresiasi yang setiap tahun diterima dari Kemendikbudristek digunakan untuk menunjang aktivitas pewarisan seni tradisi yang ditekuninya melalui Sanggar Jaka Baru miliknya. “Walaupun usia saya sudah tidak muda lagi, saya berkewajiban untuk melestarikan dan meneruskan tradisi Wayang Golek Cepak kepada generasi muda. Terlebih dengan adanya dana apresiasi dari pemerintah ini membuat saya semakin termotivasi untuk terus berkarya. Pada tahun 2022, kami juga terlibat dalam pentas dan lokakarya bersama Salihara, kemudian di tahun 2023 kami menyelenggarakan pentas di sanggar dengan mengundang stasiun TV swasta,” jelas Warsad.

Pada kesempatan ini, Kemendikbudristek juga mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi aktif dalam gelaran AKI 2024, agar program pemberian penghargaan ini lebih luas jangkauannya dan tepat sasaran. Tahun ini ada 7 kategori penghargaan yaitu Tanda Kehormatan dari Presiden, Maestro Seni Tradisi, Pelestari, Pelopor dan/atau Pembaru, Lembaga dan Perorangan Asing, Media, dan Anak. Periode pengusulan calon penerima AKI 2024 telah dibuka sejak 5 Maret dan akan berakhir pada 10 Mei mendatang. Informasi selengkapnya dapat diakses melalui laman anugerahkebudayaan.kemdikbud.go.id atau instagram anugerahkebudayaan.official

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Kemdikbudristek Gelar Lokakarya Shorts Up Untuk Membangun Generasi Baru Sineas Indonesia

0
Program Shorts Up ditujukan untuk membangun generasi baru sineas-sineas di Indonesia.

Denpasar, 19 April 2024 – Industri film Indonesia berkembang pesat dan menarik perhatian dunia dalam satu dekade terakhir. Hal tersebut menunjukkan perkembangan yang mengagumkan dalam menciptakan karya-karya sinema yang berani dan inovatif. Meskipun begitu, masih ada kesenjangan yang perlu diatasi, terutama dalam hal pemerataan kapasitas dan wawasan para pembuat film pemula di Indonesia.

Untuk mengatasi tantangan ini, Lab Indonesiana Manajemen Talenta Nasional Seni Budaya di bawah naungan Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), bersama dengan Minikino di bawah naungan Yayasan Kino Media, meluncurkan sebuah program inovatif bertajuk Shorts Up. Program ini merupakan sebuah inisiatif yang didedikasikan untuk mengembangkan bakat-bakat baru di industri film Indonesia yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 hingga 9 Juni 2024 di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Restu Gunawan, mengungkapkan bahwa Kemendikbudristek terus berkomitmen untuk memperkuat dan memajukan ekosistem bidang perfilman. “Melalui kegiatan ini kami mendukung sineas-sineas berbakat untuk mengembangkan potensi mereka bersama para ahli di bidang film,” ungkap Restu, pada Jumat (19/4).

Restu menambahkan bahwa Kemendikbudristek juga mendukung penuh perkembangan dan akses para sineas Indonesia untuk menuju panggung perfilman internasional. “Kami optimis melalui program-program yang bersifat peningkatan kapasitas sumber daya, industri perfilman Indonesia akan mampu bersaing secara global,” lanjut Restu.

Kegiatan Shorts Up dirancang sebagai sebuah bentuk lokakarya dan pendampingan yang berkelanjutan. Hari pertama kegiatan akan dibuka dengan sesi pembekalan bagi delapan kelompok produksi terpilih, bersama para mentor dan seluruh panitia penyelenggara. Pembekalan ini penting untuk membangun rasa kepercayaan dan kenyamanan antara peserta dan mentor, yang akan menjadi kunci kesuksesan dalam proses pembelajaran selanjutnya.

Pada hari kedua dan ketiga, peserta akan terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk pemutaran film pendek karya mereka yang akan dibahas secara kritis bersama mentor dan peserta lainnya. Selain itu, mereka akan mendapatkan sesi sharing bersama para mentor berpengalaman tentang seni dan manajemen produksi film pendek. Peserta juga akan memiliki kesempatan untuk melakukan presentasi pitch deck project film pendek yang ingin mereka kerjakan di hadapan para mentor.

Melanjutkan rangkaian kegiatan di Pulau Lombok, peserta Shorts Up juga akan menjalani pendampingan secara daring dan juga selanjutnya dipersiapkan untuk dilibatkan dalam Short Film Market di Festival Film Pendek Internasional Minikino Film Week 10 di Bali, pada bulan September mendatang. Para peserta akan berpartisipasi aktif dalam forum-forum dan panel diskusi. Termasuk acara-acara yang khusus yang memang dirancang untuk peserta Shorts Up. Melalui acara di Short Film Market ini, mereka diharapkan mendapatkan suntikan wawasan berharga dari para narasumber profesional di industri film nasional dan internasional.

Beberapa nama yang dipersiapkan untuk menjadi mentor tahun ini adalah Putu Kusuma Wijaya, seorang sutradara yang baru saja merilis film panjang pertamanya, Jayaprana Layonsari; Ursula Tumiwa, produser film dokumenter; Khozy Rizal, sutradara film muda dengan berbagai penghargaan film internasional; dan Putri Sarah Amelia, akademisi dan praktisi film. Selanjutnya, Short Film Market di Minikino Film Week 10, Bali International Short Film Festival juga akan menghadirkan para profesional serta nama-nama penting dari industri film pendek internasional.

Kolaborasi ini semakin mempertegas komitmen bersama untuk memajukan industri film Indonesia dengan memperkuat generasi baru pembuat film yang berbakat dan berpotensi. Melalui rangkaian kegiatan Shorts Up ini, diharapkan industri film Indonesia akan dibanjiri dengan ide-ide segar dan bakat-bakat baru yang semakin berkualitas. Program ini juga diharapkan membawa warna baru serta visi yang berbeda dalam panorama perfilman Indonesia dan di panggung dunia.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Shorts Up dan aktivitas-aktivitasnya, kunjungi laman resmi Minikino di https://www.minikino.org/shortsup.

Revitalisasi KCBN Muarajambi, Langkah Awal Membangun Pusat Peradaban

0
Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Fitra Arda, beserta rombongan meninjau salah satu area di Candi Kedaton, Kawasan Candi Muarajambi.

Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 16/sipers/A6/I/2024

Jambi, 4 Februari 2024 — Revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional Candi (KCBN) Muarajambi saat ini menjadi agenda prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan. Revitalisasi KCBN Muarajambi diinisiasi atas dasar upaya untuk mendorong pengakuan dan usulan Muarajambi sebagai situs Warisan Dunia UNESCO. Penataan KCBN Muarajambi akan menerapkan konsep harmonisasi dengan ekosistem alam di sekitarnya.

KCBN Muarajambi telah menjadi fokus pelestarian karena situs ini memiliki bentuk struktur bata yang khas dan nilai historis yang menarik. Berlokasi di lahan yang dikelilingi oleh parit sebagai jalur transportasi dan pengendalian banjir. Struktur bata yang telah diinventarisasi berjumlah 88 buah dengan sembilan diantaranya telah dilakukan pemugaran, yaitu Candi Astano, Candi Kembarbatu, Candi Tinggi, Candi Tinggi I, Candi Gumpung, Candi Gumpung I, Candi Gedong I, Candi Gedong II, dan Candi Kedaton. Candi Muarajambi merepresentasikan keunikan yang luar biasa dalam tradisi spiritual dan pendidikan Buddhisme di Asia Tenggara. Situs ini tidak hanya menyimpan nilai sejarah dan budaya yang mendalam, tetapi juga menjadi saksi bisu atas pertukaran pengetahuan dan nilai spiritual antar generasi. 

Kawasan Candi Muarajambi memiliki luas 3.981 hektar dan telah ditetapkan sebagai warisan budaya nasional berdasarkan penetapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 259/M/2013. Pada tahun 2022 telah dilakukan Program Revitalisasi KCBN Muarajambi yang meliputi pemugaran, perencanaan pemugaran, normalisasi parit keliling, dan penataan lingkungan. Pada tahun 2024 ini akan dilakukan Pembangunan Museum, Pemugaran Candi Kotomahligai dan Candi Paritduku, Perencanaan Pemugaran Candi Sialang dan Candi Alun-Alun, dan Penataan Lingkungan Candi Kotomahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong, dan Candi Astano serta Normalisasi parit dan kolam. Pelestarian candi-candi tersebut bertujuan untuk menajamkan akal budi, menguatkan rasa kemanusiaan, serta menyusuri jejak masa lampaunya sebagai poros edukasi Budhisme tertua dengan area terluas di Asia Tenggara. 

Pada Sabtu (3/2) lalu, Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) mengajak media massa nasional untuk berkunjung ke kawasan Muarajambi dan mempublikasikan upaya Revitalisasi KCBN Muarajambi. Kegiatan yang bertajuk 

Diskusi Kebijakan dan Kebudayaan dengan Media Massa dihadiri oleh 25 wartawan dari berbagai media nasional. Kegiatan ini diawali dengan Pembukaan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Fitra Arda dan Kepala Unit Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V, Agus Widiatmoko.

Revitalisasi KCBN Muarajambi merupakan sebuah langkah tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Dalam UU tersebut, ada dua hal yang dituju, yaitu berkaitan dengan ketahanan budaya serta kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia. Pelestarian KCBN Muarajambi tidak hanya berfokus pada cagar budaya, tetapi juga mengembangkan pelindungan alam dan lingkungan.

“Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam revitalisasi di kawasan ini, yaitu menjadikan kawasan ini sebagai pusat pendidikan, penguatan sumbu imajiner dengan menata kawasan candi, penguatan ekosistem melalui ekonomi kerakyatan berbasis kebudayaan takbenda,” jelas Fitra Arda dalam Pembukaan Diskusi Kebijakan dan Kebudayaan dengan Media Massa.

Dalam menjalankan aktivitasnya, kawasan ini akan dibentuk tata kelola di bawah naungan Museum dan Cagar Budaya. Untuk mendukung upaya revitalisasi ini, Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud) telah memusatkan agenda ke Muarajambi. Misalnya, untuk menguatkan nilai dari kawasan ini, Ditjenbud melaksanakan Festival Kenduri Swarnabhumi dan Pasar Dusun Karet (PADUKA). PADUKA merupakan tempat untuk menjual makanan atau minuman khas masyarakat Desa Muarajambi. 

Pengembangan kawasan ini diharapkan tidak menghilangkan esensi pedesaannya dan masyarakat menjadi aktor utama dalam pengelolaannya. Selain itu, pembangunan KCBN Muarajambi juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat bahwa kebudayaan bukan sekedar cagar budaya dan seni tari, lebih dari itu, kebudayaan adalah metode dalam pembangunan dan menyiapkan fondasi dasar bagi kemajuan bangsa.

“Saat ini, kebudayaan sudah tidak lagi dianggap sebagai cost, tetapi investasi jangka panjang,” ungkap Fitra.

Investasi kebudayaan berupa pementasan dalam rangka pengenalan budaya, membuka ruang inklusif yang menghubungkan kebhinnekaan, serta membangun ekonomi kerakyatan secara jangka panjang. Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V, Agus Widiatmoko, menambahkan bahwa KCBN Muarajambi jangan hanya dipandang sebagai destinasi pariwisata, melainkan sebagai pusat peradaban yang mencerminkan warisan budaya.

“Kita harus melihat Muarajambi sebagai pusat peradaban yang menyediakan ruang untuk belajar dan penelitian yang mendalam,” ucap Agus.
Selain itu, peran masyarakat sangat penting untuk menjadi wahana bagi pengembangan ekonomi lokal dan pemajuan pendidikan.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id

Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI

Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri

Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri

Youtube: KEMENDIKBUD RI

Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar

Merajut Asa Enam Kampung Adat Melalui Lawung Budaya Masyarakat Adat

0
Lawung Budaya Masyarakat Adat melibatkan enam kampung adat di Jawa Barat.

Rangkaian proses kegiatan sekolah lapang kearifan lokal (SLKL) yang diselenggarakan di Kampung Adat Dukuh, Desa Ciroyam, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Direktorat Jenderal Kebudayaan telah sampai pada tahap akhir. SLKL merupakan upaya percepatan pemajuan kebudayaan, dengan melibatkan masyarakat adat terutama pemuda untuk menggali Obyek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang dimiliki berupa tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, permainan rakyat, olahraga tradisional, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, dan ritus. Program ini menjadi wadah bagi generasi muda adat untuk menimba ilmu langsung kepada maestro atau empu budaya, yaitu para sesepuh adat sehingga menghasilkan pandu-pandu budaya yang siap untuk menjadi garda depan pelestari kebudayaan.

Setelah melalui tahap temu kenali dan kurasi, tiba saatnya untuk panen budaya melalui kegiatan Ekspresi Kebudayaan Masyarakat Adat (EKMA) yang oleh Pandu Budaya Dukuh dikemas dengan tajuk “Lawung Budaya Masyarakat Adat,” yaitu jambore atau pertemuan antar masyarakat adat. Kampung Adat Dukuh mengundang kampung adat di daerah Jawa Barat, khususnya bagian selatan, yaitu Kampung Adat Naga, Kasepuhan Ciptamulya, Kasepuhan Gelar Alam, Kasepuhan Sinarresmi, dan Kampung Adat Kuta.

Lawung Budaya Masyarakat Adat berlangsung pada tanggal 8 hingga 10 November 2023 di Rumah Budaya CKLT, Cijambe, Cikelet, Garut, Jawa Barat. Kegiatan ini melibatkan sekitar 500 peserta yang terdiri dari dari masyarakat dari enam kampung adat dan masyarakat sekitar Cikelet. Dalam kesempatan ini dipertontonkan kolaborasi budaya dalam bentuk helaran, pameran budaya, atraksi seni, guar budaya, dan ritual.

Diawali dengan helaran (karnaval) pada kamis pagi oleh enam masyakat adat mengenakan atribut pakaian tradisional sambil membawakan kesenian tradisional masing-masing. Barisan terdepan dipimpin oleh kontingen dari Kasepuhan Gelar Alam dengan Kesenian Rengkong, disusul tuan rumah Kampung Adat Dukuh membawakan Tarebang Sejak. Di barisan ketiga para pesilat cilik dari sanggar Aji Sabda Pangrungu Garut Selatan, selanjutnya Kasepuhan Sinarresmi, Kasepuhan Ciptamulya, Kampung Adat Kuta dengan Kesenian Angklung dan Dogdog Lonjor, Kampung Adat Naga juga membawakan Tarebang Sejak dengan ciri khasnya tersendiri. Barisan masyarakat adat diakhiri oleh arakan gunungan aren, helaran dimeriahkan oleh anak-anak sekolah mengenakan pakaian tradisional.

Setelah semua rombongan tiba di Rumah Budaya CKLT, para tamu disuguhi Kesenian Rampak Kendang yang dibawakan oleh Darmasiswa Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, mereka adalah siswa dari negara asing yang belajar kebudayaan Indonesia di ISBI Bandung. Dilanjutkan dengan Ritual Moros, pemberian hasil bumi kepada para pejabat sebagai ungkapan rasa syukur. Dilaksanakan pula prosesi Ritual Mitembeyan, yaitu peresmian rumah adat Kampung Dukuh, diikuti dengan penanaman bibit pohon.

Lawung Budaya Masyarakat adat diwarnai berbagai atraksi seni khas Sunda, diantaranya Lais, pertunjukan akrobat diatas seutas tali yang membentang diantara dua bambu setinggi 10 meter. Juga Debus, aksi para jawara yang memiliki ketahanan tubuh ekstrim dan kebal terhadap senjata tajam. Grebeg Aren, merebutkan gula aren yang telah diarak pada helaran, Aren merupakan simbol penting bagi kampung adat dan memiliki makna kultural. Selain itu, enam masyarakat adat juga menampilkan kesenian masing-masing. Area Lawung Budaya Masyarakat Adat dimeriahkan dengan stan-stan pameran masyarakat adat, juga pemutaran film dokumenter tentang kebudayaan.

Pada puncak acara, para pandu budaya menggelar Guar Budaya, yaitu diskusi antar masyarakat adat, pemangku kepentingan, dan pemerintah yang terlibat dengan mengangkat isu-isu terkait pengakuan masyarakat hukum adat, dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Adat. Fadil, selaku ketua dari pandu budaya Kampung Adat Dukuh berharap kedepannya kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda tahunan khususnya untuk masyarakat adat di Jawa Barat.

Direktur Jenderal Kebudayaan, yang diwakili Dr. Julianus Limbeng, dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan seperti ini dapat dijadikan sebagai ajang untuk memberikan ide-ide dan pandangan kerja kebudayaan kedepan yang bisa di lakukan, sehingga partisipasi dan kontribusi dalam mewujudkan pemajuan kebudayaan dapat dilakukan secara nyata.

“Melalui terselenggaranya acara Lawung Budaya ini, keunikan dan kekayaan atraksi masyarakat adat Jawa Barat memiliki peluang sangat besar untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata budaya,” ungkap Agus Ismail selaku perwakilan dari Bupati Garut dalam sambutannya.

“Semoga kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah kabupaten dan provinsi jawa barat, serta pemerintah desa, sebagai sinergi untuk mewujudkan masyarakat adat yang sejahtera dan bermartabat dapat tercapai,” lanjutnya.

“Lawung Budaya ini digelar sebagai suatu bentuk hajatnya para empu adat, ini adalah sebuah bentuk pengakuan terhadap keberadaan masyarakat adat dalam sistem pemerintah kita. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini diharapkan dapat terus berlanjut dan dapat memperkuat solidaritas serta jejaring antar kelompok adat,” ungkap Ir. H. Pupun Saefudin, selaku perwakilan dari DPMD Provinsi Jawa Barat dalam Pembukaan acara Lawung Budaya.

“Kami berharap ini akan menjadi event tetap, yang akan dimasukan kedalam kalender event nasional. Kami juga berharap kampung adat tidak memelihara secara internal, tetapi mampu memberikan pengembangan kepada sektor-sektor yang lainya.” pungkasnya.

Rangkaian kegiatan Lawung Budaya Masyarakat Adat diharapkan mampu memberikan wawasan, menambah pengalaman, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebudayaan, membantu pemerintah dalam mempromosikan budaya nasional, serta mendukung upaya perlindungan terhadap warisan budaya masyarakat adat, dan pengembangan pariwisata di daerah.

Musyawarah Nasional Dewan Kesenian dan Dewan Kebudayaan se-Indonesia 2023

0
Musyawarah Nasional Dewan Kesenian dan atau Dewan Kebudayaan se- Indonesia 2023 resmi dibuka.

Para pemangku kesenian dan kebudayaan se-Indonesia menyelenggarakan pertemuan yang bertajuk ”Musyawarah Nasional Dewan Kesenian dan atau Dewan Kebudayaan se- Indonesia.” Kegiatan ini berlangsung di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta, 10 s.d 13 Desember 2023. Munas ini merupakan tindak lanjut dari Maklumat Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2023 yang mengamanatkan dilakukannya musyawarah besar Dewan Kesenian dan atau Dewan Kebudayaan.

Musyawarah Nasional yang dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, ini akan diikuti sekurang-kurangnya 300 peserta, yang terdiri dari perwakilan Dewan Kesenian dan Dewan Kebudayaan seluruh Indonesia, serta para pemangku kepentingan seni-budaya seperti lembaga, institusi dan organisasi seni-budaya, pemerintah, perwakilan komunitas, serta individu pelaku seni dan budaya, sebagai pihak-pihak yang merepresentasikan masyarakat seni-budaya seluruh Indonesia.

Tema yang diangkat pada Musnas mendatang adalah ”Transformasi Dewan Kesenian dan/ atau Dewan Kebudayaan untuk Tata Kelola Kebudayaan.” Pelaksanaan Munas akan dilakukan dalam bentuk sidang pleno dan sidang-sidang komisi, dengan pemateri atau narasumber para pengampu Dewan Kesenian dan/atau Dewan Kebudayaan, diantaranya Hapri Ika Poigi (Dewan Kesenian Sulawesi Tengah); Halim HD (Pengamat dan Networker Kebudayaan); Bambang Prihadi (Dewan Kesenian Jakarta); perwakilan komunitas seni-budaya seperti Akhmad Khairudin (Komunitas Hysteria Semarang); Wayan Udiana (Pendiri Teater Kene Bali); Angga Djamar (Manajer Nan Jombang Dance Company Sumatera Barat); Max Binur (Pengawas Papuan Vices dan Direktur Bengkel Pembelajaran Antara Rakyat [Belantara] Papua).

Mewakili pihak pemerintah, akan hadir sebagai pembicara antara lain: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas; Direktur Jenderal Otonomi Daerah Akmal Malik; Ketua Tim Refomasi Birokrasi Nasional Soni Soemarsono dan Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid. Selain itu akan hadir Walikota Ternate Dr. M Tauhid Soleman; Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Teguh Setyabudi; Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia (Apeksi) Alwis Rustam; Bappenas; Ketua Dewan Kesenian Kota Bandung Rahmat Jabaril; Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Atika Nur RahmaniaAnom Astika (Koodinator Penyusunan PPKD Direktorat Jenderal Kebudayaan).

Dewan Kesenian dan/atau Dewan Kebudayaan adalah organisasi atau lembaga yang lahir dari masyarakat yang disahkan dan dikukuhkan oleh pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota, sebagai mitra aktif dalam upaya pemajuan kebudayaan dan kesenian, sebagai representasi masyarakat seni-budaya secara umum.

Munas ini memiliki dua tujuan. Pertama, tujuan spesifik berupa penyusunan agenda transformasi Dewan Kesenian dan/ atau Dewan Kebudayaan menuju peran dan fungsinya yang ideal untuk pemajuan kesenian dan kebudayaan Indonesia di masa depan; Merumuskan skema yang tepat maupun perangkat penopangnya, termasuk perangkat regulasi, untuk melakukan transformasi kelembagaan berikut rancangan sinergi dengan pemangku kepentingan utama, yakni pemerintah, masyarakat seni dan budaya, serta publik; serta merumuskan langkah- langkah implementasi dalam transformasi kelembagaan yang dapat diimplentasikan oleh para pemangku kepentingan yang terlibat dalam kegiatan pemajuan kesenian dan kebudayaan.

Adapun yang kedua merupakan tujuan umum berupa penyusunan kesepakatan dalam konteks pemajuan kebudayaan untuk mendorong pengarus-utamaan kesenian dan kebudayaan dalam strategi dan pelaksanaan pembangunan bangsa di masa depan.

Melalui Munas ini, para pelaku seni-budaya, utamanya para pengampu Dewan Kesenian dan atau Dewan Kebudayaan hendak mendorong agar kebudayaan tidak ditinggalkan di belakang melainkan harus di-arus-utamakan dalam pembangunan Bangsa di masa mendatang. Terlebih lagi dengan pelaksanaan Munas ini diharapkan kesenian dan kebudayaan tidak hanya dipandang dari aspek eksresif-artistiknya, melainkan lebih dari itu, yakni wahana dan khazanah besar sehingga mutlak diupayakan sebagai pengarusutamaan dalam pembangunan Bangsa. Diharapkan kedepannya nilai-nilai luhur, kreativitas dan karakter yang lahir dari rahim kesenian dan kebudayaan itu sendiri maupun kesenian dan kebudayaan, dapat menjadi wahana internalisasi nilai-nilai dalam segala aspek kehidupan, termasuk kehidupan sosial, ekonomi dan politik.

Sosialisasi dan Bincang Budaya Regulasi Batas Ruang Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi

0

Jambi (7/12/2023)–Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan menyelenggarakan Sosialisasi dan Bincang Budaya Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia No. 135/M/2023 tentang Sistem Zonasi Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional (KCBN) Muarajambi. Zonasi menjadi upaya pelindungan dengan menentukan batas-batas keruangan sebagai bentuk pengendalian terhadap pemanfaatan ruang di lingkungan Kawasan Cagar Budaya Muarajambi. Penyelenggaraan sosialisasi dan bincang budaya ini merupakan upaya penyebarluasan peraturan yang telah disahkan sebagai acuan dan pedoman dalam pengelolaan cagar budaya di Indonesia.

Kegiatan yang diselenggarakan di Kota Jambi ini dilaksanakan dengan menggunakan metode luring dengan mengundang para pemangku kepentingan yang terkait dengan pengelolaan KCBN Muarajambi, antara lain Pemerintah Daerah Provinsi Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi, instansi vertikal, perusahaan yang beroperasi di lingkungan KCBN Muarajambi, serta komunitas kebudayaan setempat.

Muktamar Hamdi, SE, MM., selaku Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan yang hadir dalam kegiatan sekaligus mewakili Gubernur Provinsi Jambi menyampaikan bahwa selama ini pengelolaan KCBN Muarajambi dihadapkan pada persoalan tata ruang dan infrastruktur. Salah satu persoalan tersebut adalah mengenai kondisi akses menuju kawasan yang kurang baik. Diharapkan ke depannya akses bisa ditingkatkan sehingga arus lalu lintas pengunjung bisa berjalan dengan lancar. Muktamar juga menyampaikan harapan agar KCBN Muarajambi tidak hanya menjadi kebanggaan saja, namun juga bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

“Upaya pelestarian harusnya bisa berjalan beriringan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan begitu harapannya bisa muncul rasa kepemilikan atas KCBN Muarajambi ini di dalam diri masyarakat sehingga dapat meningkatkan pengelolaan yang akan berimbas juga pada peningkatan kunjungan ke KCBN Muarajambi,” tutur Muktamar.

Agus Widiatmoko, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Provinsi Jambi, mewakili Direktur Pelindungan Kebudayaan, memberikan sambutan serta membuka kegiatan sosialisasi dan bincang budaya. Agus memberikan gambaran singkat mengenai terbitnya peraturan ini.

“Terbitnya Kepmendikbudristek Nomor 135/M/2023 ini menjadi dasar, landasan, dan pijakan kita dalam melestarian KCBN Muarajambi baik di bidang pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan,” papar Agus.

Agus pun membenarkan bahwa memang masih ditemui berbagai permasalahan terkait pengelolaan KCBN Muarajambi. Harapannya, dengan terbitnya peraturan beserta sosialisasi dan bincang budaya ini akan dapat mengurai dan memberikan solusi untuk mengatasi masalah-masalah yang ada.

“Terbitnya peraturan ini perlu kita syukuri meski memang masih ada banyak masalah yang dihadapi. Namun, masalah ini justru harus menjadi semangat kita untuk merencanakan segala sesuatunya, bagaimana nanti kita mengembangkan dan memanfaatkan KCBN Muarajambi ke depannya. Mudah-mudahan dengan hadirnya tiga narasumber kita pada hari ini dapat mengurai permasalahan di lapangan sehingga bisa diatasi bersama-sama,” ujar Agus saat menutup sambutannya sekaligus membuka kegiatan.

Ada tiga narasumber yang terlibat dalam sosialisasi dan bincang budaya ini yaitu Junus Satrio Atmodjo (Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia), Firman (Gabungan Tenaga Ahli dan Terampil Konstruksi Indonesia), dan Sri Patmiarsi R. (Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia). Masing-masing narasumber berbicara mengenai profil KCBN Muarajambi, batas-batas tata ruang zonasi KCBN Muarajambi, dan substansi Kepmendikbudristek No. 135/M/2023. Dengan dilaksanakannya sosialisasi dan bincang budaya ini diharapkan terwujud kesepahaman antar pemangku kepentingan yang terkait dengan pengelolaan KCBN Muarajambi sehingga pelestarian dan pemanfaatan ruang di lingkungan KCBN Muarajambi dapat berjalan secara optimal.

Penetapan Gedung Annex Jusuf Anwar sebagai Cagar Budaya

0

Jakarta (21/11/23), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Pelindungan Kebudayaan hari ini melaksanakan Sidang Kajian Penetapan Cagar Budaya Peringkat Nasional yang ke-9. Salah satu agenda dalam kegiatan tersebut yaitu sidang kajian terhadap bangunan yang berada di antara Gedung A.A. Maramis dan Gedung Jusuf Anwar milik Kementerian Keuangan.

Dalam sidang kajian dibahas data-data terkait yang telah dikumpulkan baik dari pihak Sekretariat Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan maupun Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Kiki Girmani selaku perwakilan dari Direktorat Jenderal Perbendaharan menyampaikan bahwa menurut data dari Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA), bangunan ini berdiri antara tahun 1930-1940an. Selain itu, dengan melihat hasil dari drone, ditemukan bahwa angin-angin (ventilasi) dari bangunan tersebut sangat identik dengan Bangunan Gedung Jusuf Anwar. Sedangkan berdasarkan hasil identifikasi dari Tim Kerja Warisan Budaya Ditetapkan (WBT), Direktorat Pelindungan Kebudayaan, ditemukan bahwa bangunan tersebut dibangun pada tahun 1940 oleh Mahkamah Agung Belanda (KR) yang pembangunannya menyatu dengan Gedung Jusuf Anwar.

“Sebetulnya bangunan ini masih menjadi bagian dari Gedung Jusuf Anwar jika melihat blueprint ini,” ujar Surya Helmi, Ketua TACBN.

Namun, terkait penamaan pada bangunan tersebut masih belum terdapat data yang relevan, sehingga perlu adanya identifikasi lanjutan terhadap bangunan ini agar memudahkan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) untuk menetapkan bangunan di antara Gedung A.A. Maramis dan Gedung Jusuf Anwar milik Kementerian Keuangan menjadi Cagar Budaya.

Hasil dari kajian ini, Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN) merekomendasikan Bangunan Gedung Jusuf Anwar dan bangunan di antara Gedung A.A. Maramis dan Gedung Jusuf Anwar dengan nama Gedung Annex Jusuf Anwar untuk ditetapkan sebagai Cagar Budaya oleh Gubernur DKI Jakarta.

Meningkatkan Pengetahuan Pangan Lokal Melalui Festival Genang Era

0

Perubahan iklim secara global mempengaruhi krisis pangan di seluruh dunia serta melemahkan pangan lokal di Indonesia khususnya pangan Flores Timur. Keberadaan isu-isu tersebut membuat para pemuda di Kabupaten Flores Timur melakukan suatu Gerakan yang dapat membangun sebuah tradisi dan model yang tepat terkait pemanfaatan pangan hingga memastikan ketersediaan pangan dan benih yang cukup bagi masyarakat di Flores Timur.

Melalui kegiatan sekolah lapang kearifan lokal yang diselenggarakan di Kabupaten Flores Timur oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Direktorat Jenderal Kebudayaan para pandu budaya mengenalkan kembali pangan lokal serta berbagai macam kebudayaan yang berada di Kabupaten Flores Timur. Hasil dari rangkaian panjang kegiatan sekolah lapang kearifan lokal ini adalah terlaksananya Festival Genang Era.

Festival yang beralangsung mulai dari tanggal 15 s.d. 17 November 2023 di Leworook, Desa Leraboleng, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur ini menegaskan semangat para pemuda untuk menggali, mengangkat, dan memperkenalkan kembali keragaman pangan lokalnya.

Berbagai budaya serta tradisi seperti ritual adat, pameran, workshop pengolahan pangan lokal, perlombaan, napak tilas, permainan rakyat, hingga berbagai pentas seni menjadi suguhan bagi masyarakat ataupun tamu undangan yang hadir dalam festival tersebut.

Di puncak acara, para Pandu Budaya menggelar dialog budaya antar masyarakat adat, pemangku kepentingan, dan pemerintah yang terlibat dengan mengangkat isu-isu terkait Ritus dan Pangan di Kabupaten Flores Timur. Jhoe selaku ketua dari pandu budaya Kabupaten Flores Timur berharap kedepanya seluruh kampung adat yang ada di Kabupaten Flores Timur menjadi kampung yang berdaulat atas pangan. Jhoe juga berkata bahwa Festival ini merupakan langkah awal dalam memperkuat kebudayaan desa dan pengetahuan masyarakat tentang ragam pangan lokal di Kabupaten Flores Timur.

Pelaksanaan Festival Genang Era adalah momentum awal dalam usaha menginternalisasikan kembali nilai, pengetahuan, dan praktik budaya berpangan lokal dalam kehidupan sehari-hari. Mengubah pola konsumsi masyarakat serta mendorong arah pembangunan yang berorientasi pada pelestarian dan pemanfaataan budaya pangan. Selain itu, festival ini bertujuan menyelamatkan pengetahuan tentang pangan lokal serta mendorong usaha kuliner berbahan pangan lokal di Kabupaten Flores Timur.

“Ini merupakan Festival pertama di leworook, dan juga pertama kalinya terselenggara di desa Leraboleng. Karna ini merupakan festival pertama maka kami titipkan kepada staff Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk festival ini bisa dilaksanakan secara rutin setiap tahunya, ” ungkap Kepala Desa Leraboleng pada saat pembukaan Festival Genang Era.

“Genang Era” dalam bahasa Lamaholot adalah “mewariskan benih”. Sebagai kata kerja, festival ini menegaskan semangat para pemuda untuk menggali, mengangkat, dan memperkenalkan kembali keragaman pangan lokalnya. Benih pangan lokal telah teruji melewati tantangan alam. Karena itu hal seperti ini mesti dijaga dan terus diwariskan.

“Diluar sana sedang hangat membicarakan tentang krisis pangan, tapi kami tidak melihat itu disini. Hal seperti ini yang harus kita jaga dan lestarikan. Karena jika pangan ini habis, budaya kita habis, identitas kita habis, masyarakat adat sudah tidak ada lagi, dan itu akan menjadikan kita sama dengan yang lain.” Ungkap Ratna Yunnarsih selaku Pamong Budaya Alhi Muda dalam sambutanya. Beliau juga berpesan untuk kedepanya kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan terus dilestariakan sampai kapanpun dengan ada atau tidaknya pemerintah pusat.

Festival ini dalam pembangunan kebudayaan merupakan sebuah tradisi yang perlu diwariskan dan juga dimaknai secara mendalam. Leluhur dan masyarakat sejatinya melalui festival ini telah membangun sebuah tradisi dan model yang tepat terkait pemanfaatan pangan hingga memastikan ketersediaan pangan dan benih yang cukup bagi masyarakat di flores timur.

“Gerakan ini selain untuk menyikapi tingginya harga beras yang masih sangat tinggi saat ini, juga menjadi kesempatan kita untuk mengoptimalkan potensi pangan lokal yang ada disekitar kita, serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani kita sendiri,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur selaku perwakilan dari Pj Bupati Kabupaten Flores Timur dalam sambutanya. “Saya berharap kita semua dapat mengambil peran yang adil dalam pelaksanaan dan keberhasilan Gerakan ini dan kedepanya kegiatan ini dapat terus berlanjut untuk terus menemu, mengenali, melindungi, memanfaatkan, dan mengembangkan OPK khususnya di kabupaten flores timur, ” lanjutnya.

Festival yang berlangsung selama tiga hari ini melibatkan hampir semua masyarakat di Leworook. Kegiatan ini sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur, dimana pemeritah disini menerapkan program “nonasarisetia” yang artinya no nasi satu hari, kita sehat, Bahagia, dan aman.

Jalan Nusantara Diresmikan di Markas Besar UNESCO

0
Peresmian Jalan Nusantara di markas besar UNESCO

Kita Bangga Kini Ada Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO

Paris, Prancis – Jalan Nusantara atau the Archipelago Street, telah diresmikan di Markas Besar UNESCO di Paris, Prancis, pada hari Senin, 13 November 2023.

Peresmian Jalan Nusantara dihadiri sejumlah Duta Besar dan perwakilan negara-negara sahabat, Sekretariat UNESCO dan beberapa delegasi Pusat negara-negara yang menghadiri Konferensi Umum UNESCO ke-42 pada 7-22 November 2023.

Jalan Nusantara merupakan area khusus di Markas Besar UNESCO yang didedikasikan sebagai ruang pameran 11benda seni sumbangan Pemerintah Indonesia ke UNESCO. Sebelas benda budaya tersebut adalah replika tengkorak manusia purba, maket Borobudur, maket Prambanan, relief Samudra Raksa, Lukisan Kematian Kumbakarna karya Nyoman Mandra, Garuda Wisnukencana karya Nyoman Nuarta, suvenir perak Borobudur, patung pemain Seruling, dan angklung robot karya Eko Mursito. Selain itu, terdapat peta dan inventaris digital yang menawarkan ikhtisar dari keseluruhan 66 warisan budaya dan alam UNESCO di Indonesia.

Dalam sambutannya, Duta Besar Mohamad Oemar yang merupakan Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, menegaskan komitmen Indonesia dalam pelestarian dan restorasi benda budaya melalui UNESCO, salah satunya diwujudkan melalui Jalan Nusantara. “Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, sejarah Indonesia terjalin erat dengan keanekaragaman lingkungan hidup, pertukaran budaya, dan pluralisme agama, yang terlihat dari banyaknya situs warisan budaya dan alam yang tersebar di seluruh Nusantara”, ujarnya.

Mr. Nicholas Jeffrey, Assistant Director-General of UNESCO for Administration and Management pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi terhadap Pemerintah Indonesia yang telah mendukung UNESCO dalam upaya pengamanan dan restorasi karya seni. “Indonesia merupakan partner penting bagi UNESCO, khususnya dalam bidang kebudayaan. Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki keragaman budaya luar biasa, kami yakini dapat menjadi aktor penting pelestarian dan pelindungan budaya di dunia”, imbuhnya.

Selanjutnya, Hilmar Farid selaku Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menekankan bahwa warisan budaya di Indonesia merupakan cerminan kontemporer dari nilai-nilai yang dilestarikan untuk generasi mendatang. Beliau menyampaikan, “sebagian dari keragaman warisan budaya di penjuru kepulauan Indonesia tercermin dalam Jalan Nusantara dan Indonesia mengundang negara-negara anggota UNESCO untuk menjelajahi warisan budaya Indonesia yang memberikan gambaran mendalam mengenai perkembangan signifikansi di masa depan”.

Indonesia merupakan negara anggota UNESCO pertama yang memiliki area khusus untuk memamerkan benda seni budayanya di Markas Besar UNESCO. 

Jalan Nusantara merupakan area permanen di Markas Besar UNESCO setidaknya selama lima tahun ke depan, menekankan makna penting warisan budaya Indonesia tidak hanya saat ini, namun juga di masa mendatang. Penataan benda budaya dalam area terpisah dengan kurasinya di UNESCO merupakan percontohan dan diharapkan ke depan akan diikuti negara-negara anggota UNESCO lain.

Membangun Mindfulness Melalui Museum dan Batik

0

Jakarta (07/11/2023)—Dalam rangka pendukungan peringatan Hari Museum Indonesia 2023, Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyelenggarakan Gelar Wicara dengan tajuk Ngenes: Ngobrol Seru tentang Mindfulness “Ada Jeda di Jakarta”. Kegiatan yang diselenggarakan di Museum Kebangkitan Nasional ini dilaksanakan serangkai dengan Lokakarya Batik “Warna Alam” di lokasi yang sama. Gelar wicara serta lokakarya ini menyasar audiens dari kalangan pengelola museum, komunitas/pegiat museum, dan masyarakat umum.

Kegiatan diawali oleh sambutan dari Nur Khozin selaku Kepala Unit Museum Kebangkitan Nasional. Nur Khozin menyampaikan harapannya mengenai penyelenggaraan kegiatan di museum seperti yang sedang diselenggarakan saat ini. “Dengan diselenggarakannya acara ini, harapannya tumbuh kesadaran dari kita dan masyarakat untuk memajukan dan menyejahterakan museum,” ujar Nur Khozin saat menutup sambutannya.

Tema besar peringatan Hari Museum Indonesia 2023 yang dilaksanakan oleh Direktorat Pelindungan Kebudayaan ini adalah Kolaborasi dan Sinergi: Mewujudkan Museum yang Lestari dan Bahagia. Pendekatan ini dirasa penting dalam upaya menyejahterakan museum maupun sumber daya manusianya di tengah gempuran perkembangan zaman. Hal ini juga sejalan dengan yang disampaikan Judi Wahjudin, Direktur Pelindungan Kebudayaan saat membuka kegiatan.

“Mudah-mudahan dalam kegiatan ini kita tidak hanya sharing pengetahuan, namun ada juga dialog untuk menarik khalayak untuk menyadari pentingnya pendekatan psikologis dalam menghadapi perkembangan zaman,” tutur Judi.

Gelar wicara yang diselenggarakan secara luring sekaligus daring dengan menggunakan platform Zoom Meeting dan Youtube ini menghadirkan beberapa pakar dalam bidang psikologi, di antaranya Sali Rahadi Asih, Ketua Asosiasi Psikologi Kesehatan Indonesia; Adjie Santosoputro, Praktisi Mindfulness dan Kesehatan Mental; dan Mia Maria, Managing Director and Founder EASE KITCHEN INDONESIA. Hanina Maulidha selaku Founder @SPEAKUPNOW.ID dan Trainer Public Speaking Sertification of BNSP RI ditunjuk sebagai moderator untuk memandu diskusi dalam gelar wicara ini. Mindfulness sendiri dapat dimaknai sebagai salah satu metode meditasi yang digunakan untuk melatih seseorang lebih fokus terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Mindfulness akan membantu sesorang untuk lebih sadar akan keadaan sekitar serta mampu menerima emosi secara terbuka.

Sementara itu, lokakarya batik diselenggarakan dengan menggandeng Suroso, seorang trainer Warna Alam, pendiri Batikpohon, sekaligus pengurus Perkumpulan Warna Alam Indonesia sebagai pemateri. Dalam kegiatan ini, pewarna alami dipilih untuk mendukung gerakan green product. Pewarna yang digunakan untuk membatik berasal dari bagian tumbuhan dan mineral dengan unsur logam yang hanya berasal dari bumi Nusantara, produk ramah lingkungan. Dengan bahan pewarna alami, limbah yang dihasilkan relatif rendah.

Masih sejalan dengan topik mindfulness, kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari upaya mengurangi tingkat depresi, karena membatik bukanlah sekadar menggambar biasa. Membatik lebih kompleks lantaran membutuhkan lebih banyak sarana, karena harus menggunakan lilin cair, canting, dan proses pewarnaan yang berulang. Secara garis besar terapi membatik memiliki fungsi sama dengan fungsi terapi seni, yaitu sarana untuk menyelesaikan konflik emosional, meningkatkan kesadaran diri, mengembangkan keterampilan sosial, mengontrol perilaku menyelesaikan permasalahan, dan mengurangi kecemasan.

Kegiatan pendukungan peringatan Hari Museum Indonesia 2023 masih akan dilanjutkan dengan lokakarya rajut, aktivitas eksplorasi museum untuk anak bertajuk “Hikayat Bajak Laut”, dan walking tour yang akan diselenggarakan di Museum Bahari Jakarta serta lingkungan sekitarnya pada tanggal 19 November 2023. Dilaksanakannya berbagai kegiatan di dua museum ini diharapkan dapat memberikan kesan kepada masyarakat bahwa museum bukan lagi menjadi tempat eksklusif yang hanya dikunjungi orang-orang tertentu pada acara tertentu, namun juga merupakan ruang publik yang dapat digunakan masyarakat umum untuk melaksanakan hal-hal positif dan juga dapat memberikan dampak positif bagi pengunjungnya.

BANYAK DIBACA

BERITA TERBARU