Jakarta. Bertempat di Ruang Rapat Grha Utama Gedung A Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, diselenggarakan Rapat Koordinasi Museum Kepresidenan (Balai Kirti) pada 15 Juli 2014. Rapat dipimpin oleh Wiendu Nuryanti, Wakil Menteri Bidang Kebudayaan.
“Dalam rapat pagi ini, kita akan menentukan konsep tanda-tandanya seperti apa. Konsep ini akan sangat penting seperti saat kita menamai bagian-bagian dalam museum,” demikian penuturan Wiendu Nuryanti dalam pembukaan rapat.
Kemdikbud akan mengkoordinir tiga hal terkait Museum Kepresidenan, yaitu:
- Museum secara keseluruhan, koleksi, tata pamer, pengorganisasian alur kunjungan, fasilitas serta sarana dan prasarana.
- Pembuatan buku mengenai presiden pertama hingga keenam yang prosesnya sudah mencapai 90% dan siap naik cetak.
- Film dokumenter mengenai sejarah dan kisah hidup presiden. Terdapat dua versi film, yaitu versi pendek (3 menit) dan versi lengkap (50 menit).
Tamu undangan yang hadir dalam rapat koordinasi antara lain perwakilan keluarga/relasi dari tiap-tiap presiden, staf Sekretariat Negara Republik Indonesia, sineas yang berpartisipasi dalam pembuatan film, koordinator penulisan buku, art director, seniman serta budayawan.
Hal-hal terkait teknis interior dan tata pamer museum akan dibicarakan dalam rapat internal. Diharapkan proses penataan Museum Kepresidenan dapat berjalan dengan lancar.
Sebagai penutup, Wiendu Nuryanti berharap agar Museum Kepresidenan ini dapat menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di dunia internasional.