Rekam Karya 20 Tahun andramatin di Galeri Nasional Indonesia

0
1004
Pembukaan pameran “PRIHAL: arsitektur andramatin"

Dalam dua dekade perjalanan studio andramatin, Isandra Matin Ahmad, atau lebih populer dengan nama andramatin atau Mas Aang, bagi sebagian sahabat karibnya, mencoba membuka kisah di balik layar yang selama ini tersembunyi dari penikmat karya-karya arsitekturnya. Keterbukaan ini diwujudkan dalam sebuah perayaan besar yang dibungkus kemasan pameran bertajuk “PRIHAL: arsitektur andramatin”, di Galeri Nasional Indonesia.

Pameran “PRIHAL: arsitektur andramatin” dibuka pada Rabu (28/11) di Plaza Galeri Nasional Indonesia. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, yang meresmikan pameran tersebut mengapresiasi andramatin karena telah banyak berkontribusi dengan karya arsitekturnya di Banyuwangi. Anas juga menyampaikan harapannya agar para arsitek dapat “mengintervensi” pemimpin-pemimpin, utamanya di daerah, agar terdapat bangunan yang menjadi cerita penanda perjalanan daerah tersebut.

Ragam karya arsitektur andramatin yang tersebar di Jakarta dan kota lainnya di Indonesia, serta bagaimana menerapkan disiplin arsitektur diciptakan, dikelola, dan dibina dalam keseharian kerja di studio andramatin, adalah dua gagasan besar yang ditampilkan dalam pameran ini. Pameran ini dibagi ke dalam delapan bagian yang bisa dinikmati oleh para pengunjung, yaitu Prihal Jakarta, Prihal Kota Lainnya, Prihal Bentuk, Prihal Material, Prihal yang Berulang, Prihal Sehari-hari, Linimasa, dan artshop.

Bagian depan pameran yang berupa terowongan dengan partisi anyaman menunjukkan linimasa studio andramatin dari tahun 1998 sampai 2019. Selanjutnya memasuki Gedung A pengunjung dapat melihat karya arsitektur andramatin yang sebagian besar belum pernah diperlihatkan kepada publik. Semakin memasuki area pameran, pengunjungi bisa menemukan beragam reka bentuk dan material yang biasa digunakan andramatin dalam karya-karyanya. Sementara bagian akhir pameran menunjukan keseharian kerja di studio andramatin, hingga permainan interaktif dengan menggunakan lego untuk mereka ulang karya-karya andramatin

Kurator pameran, Danny Wicaksono, mengatakan pameran ini tak hanya hadir untuk memperlihatkan apa saja yang tampak dan tersurat dari karya-karya andramatin, tapi juga memahami berbagai pokok persoalan dan makna-makna yang tersirat, yang dalam banyak kesempatan tidak sering ditunjukkan. Danny juga menyampaikan, kuratorial pameran disusun agar lebih banyak orang dapat mempelajari gerak karier andramatin, baik sebagai studio maupun pribadi yang lebih dalam lagi mengingat saat ini sosok andramatin menjadi barometer bagi banyak arsitek Indonesia.

Pameran “PRIHAL: arsitektur andramatin” berlangsung di Galeri Nasional Indonesia, 28 November – 11 Desember 2019 di Gedung A, B, dan area outdoor Galeri Nasional Indonesia. Informasi mengenai pameran ini bisa dilihat di media sosial Galeri Nasional Indonesia atau Instagram @prihal_andramatin.

*cki/tnr/gni