Jeihan Sukmantoro (81), salah satu seniman besar Indonesia tutup usia pada Jumat, 29 November 2019 di studio pribadinya di daerah Padasuka, Bandung. Jeihan adalah seorang pelukis dengan gaya ekspresionisme yang identik dengan lukisan bermata cekung atau ‘bolong’ karena kebanyakan lukisannya memasang figur bermata hitam. Ciri khas Jeihan tersebut menyiratkan simbol dari luasnya misteri hidup yang dihadapi manusia. Selain melukis, ia juga berkarya patung, keramik, menulis artikel dan puisi.
Selama berkarya, Jeihan telah mengikuti sekitar 100 pameran. Selain itu perupa kelahiran Solo ini juga menerbitkan enam judul buku dan memproduksi dua film dokumenter. Atas dedikasinya di dunia seni rupa, Jeihan mendapatkan penghargaan sebagai Perintis Seni Rupa Jawa Barat (2006) dan Anugerah Budaya Kota Bandung (2009). Selain itu, salah satu karyanya berjudul “Wanita Duduk” (1978) telah menjadi koleksi negara yang berada di Galeri Nasional Indonesia.
Selamat jalan Jeihan…
Referensi teks:
https://AyoBandung.com
https://jabar.tribunnews.com/amp/2019/11/29/breaking-news-maestro-lukis-jeihan-sukmantoro-tutup-usia-ingin-dibawa-ke-studio-di-akhir-hayatnya?page=4
https://m.ayobandung.com/read/2019/11/29/71660/maestro-lukis-jeihan-sukmantoro-tutup-usia
https://www.idntimes.com/news/indonesia/amp/galih/menengok-maestro-lukis-jeihan-yang-dirawat-karena-benjolan-paru-paru-nasional
, salah satu seniman besar Indonesia tutup usia pada Jumat, 29 November 2019 di studio pribadinya di daerah Padasuka, Bandung.){kind=link}