Galeri Nasional Gelar Sosialisasi Konservasi Lukisan di Yogyakarta

0
502
Sosialisasi Konservasi Lukisan Yogyakarta

Sebagai lembaga budaya negara di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Galeri Nasional Indonesia (GNI) mengemban tugas dan fungsi beberapa di antaranya adalah melaksanakan perawatan karya seni rupa, serta memberikan pelayanan edukasi dan membangun kemitraan di bidang seni rupa. Untuk merealisasikan tugas dan fungsi tersebut, langkah yang ditempuh salah satunya adalah dengan menggelar “Sosialisasi Konservasi Lukisan” pada 28 November 2019 di Ruang Mrican, Museum Tembi Yogyakarta.

Kegiatan yang merupakan hasil kerja sama GNI dengan Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY ini diisi dengan lokakarya yang menghadirkan para narasumber di antaranya Drs. Pustanto, M.M. (Kepala Galeri Nasional Indonesia), Asies Sigit, S.S. (Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada), Drs. Budiharja, M.M. (Praktisi Permuseuman), dan Dra. Selarti Venetsia (Kurator Museum Lukis Affandi). Sebagai moderator yakni Dr. Maherta, M.A. (Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada).

Selama ini, kegiatan konservasi GNI masih belum banyak diketahui publik. Padahal upaya pemeliharaan dan pelindungan terhadap karya seni rupa dilakukan secara rutin oleh GNI. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan karya tersebut selalu dalam kondisi terbaiknya sekaligus mencegah kerusakan sehingga dapat terus dinikmati oleh pengunjung GNI dari generasi ke generasi.

Pustanto berharap “Sosialisasi Konservasi Lukisan” ini dapat memberikan pewacanaan dan pemahaman, sekaligus mendorong kesadaran publik tentang pentingnya menjaga dan merawat koleksi seni rupa. Selain itu juga diharapkan kegiatan ini menjadi media diskusi yang interaktif dan inovatif sekaligus memberikan pengalaman praktikal khususnya mengenai konservasi. Sosialisasi seperti ini juga diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi para peserta untuk memiliki semangat dalam upaya merawat dan melestarikan karya seni rupa, atau bahkan melahirkan konservator dan apresiator andal di dunia seni rupa Indonesia.

Jakarta,  November 2019