Guro – Guro Aron, Tarian Muda – Mudi dari Sumatera Utara

0
6444
Tari Guro - guro Aron

Guro – guro aron berasal dari kata ‘Guro – Guro’ dan ‘Aron’. Guro – guro artinya senda gurau atau bermain; sedangkan Aron artinya muda-mudi (usia tidak dibatasi) dalam satu kelompok kerja berbentuk arisan untuk mengerjakan ladang.

Gendang Guro – guro Aron merupakan pertunjukan seni budaya karo yang di lakukan oleh muda – mudi yang terdapat dalam kelompok kerja yang mengerjakan ladang, dengan menampilkan gendang kari dan perkolongkolong (penyanyi) diiringi tarian yang dilakukan oleh muda – mudi.

Dalam Guro – guro Aron, tari Lima Serangkai merupakan suatu tarian yang diiringi lima gendang, yaitu gendang morah – morah, gendang perakut, gendang patam – patam sereng, gendang sipajok dan gendang kangkiung, yang menghasilkan komposisi pola gerak tari; dan gerak tersebut memiliki nilai – nilai estetis dalam penyajiannya.

Tari Lima Serangkai merupakan tari tradisional yang biasanya ditampilkan dalam kegiatan gendang Guro – guro Aron. Keindahan dalam suatu tarian tidak terlepas dari unsur pembentukan, maka unsur pembentukan tarian tersebut adalah: gerak endek (gerak naik turun); gerak jole (gerak goyang badan); dan gerak lampir tan (gerak kelentik jari).

 

Sumber : Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018 Buku Dua