Sketsa Kehidupan Dan Hubungan Kerja Petani Garam Kalianget, Madura

0
1932

Notice: Trying to get property 'roles' of non-object in /home/website/web/kebudayaan.kemdikbud.go.id/public_html/wp-content/plugins/wp-user-frontend/wpuf-functions.php on line 4663

Sketsa Kehidupan Dan Hubungan Kerja Petani Garam Kalianget, Madura

Oleh: Sumintarsih

 

Garam sangat diperlukan di berbagai lapangan kehidupan. Oleh karenanya tidak berlebihan bila sejak abad 18 sampai sekarang, produktivitas garam dan kualitas garam menjadi urusan pemerintah. Petani garam sebagai pelaku yang mengolah garam dari air sampai menjadi garam, kelangsungan usahanya didukung oleh beberapa pihak pelaku ekonomi, yaitu pedagang, pengecer, dan buruh-buruh tambak garam. Jaringan-jaringan yang dibangun petani tambak dengan pihak-pihak pelaku ekonomi lainnya cenderung lebih melibatkan anggota kerabatnya. Dengan kata lain, bentuk-bentuk hubungan yang terbangun dalam aktivitas ekonominya cenderung banyak melibatkan unsur kerabat, baik dalam merekrut tenaga kerja, sewa-menyewa lahan, maupun jual beli lahan tambak garam.

Aktivitas petani garam dalam mengelola tambak garam dilatarbelakangi oleh dimensi-dimensi moral maupun rasional. Dimensi moral maupun rasional tercermin dalam hubungannya dengan tenaga buruh yang membantunya, dalam sistem penguasaan lahan garapan, dan dalam pendistribusian hasil. Namun demikian dimensi rasional lebih menonjol.

Dalam tata niaga garam cenderung dikuasai oleh pedagang-pedagang Cina, yang menampung setoran garam dari pedagang-pedagang lokal yang pada umumnya juga menampung garam dari petani maupun pengecer. Dalam hal ini posisi petani dalam tata niaga garam adalah sebagai produsen, tetapi dalam jaringan yang lebih luas lagi dikatakan sebagai “garam yang tersapu hujan” atau sangat vital untuk kebutuhan manusia tetapi terabaikan kehidupannya.

Selengkapnya: Patra-Widya, Vol. 2 No. 4, Desember 2001.