Surakarta – Kegiatan Rakor Kebudayaan terbagi atas beberapa bagian, salah satunya ialah Rapat Pleno. Rapat Pleno I mengangkat tema Program Prioritas Pembangunan Nasional oleh Kepala Staf Kantor Sekretariat Presiden Noer Fauzi Rachman dan Peran CSR dalam Pembangunan Kebudayaan oleh Komisaris PT. Taman Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Rimawan Pradityo. Diskusi ini dipimpin oleh Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo.
Dalam kesempatan ini, Noer Fauzi menjelaskan potensi wisata budaya Indonesia sungguh luar biasa. “Kita harus memanfaatkan hal ini karena wisata budaya adalah barang yang tidak bisa dibawa pulang dan dibeli,” ujarnya. Misalnya, lanjutnya, menonton berbagai atraksi budaya dan berfoto dengan cagar budaya.
Kunjungan wisatawan ke Indonesia dirasa masih rendah. Inilah tugas dan kewajiban kita untuk lebih mengembangkan potensi yang ada. “Inilah tantangan kita, menjadikan kebudayaan sebagai arus utama dalam berbagai bidang,” tutur Noer Fauzi bersemangat.
Kerjasama antarkementerian dan lembaga ini merupakan salah satu upaya demi mewujudkan pembangunan kebudayaan yang lebih baik. Rimawan menambahkan, RUU Kebudayaan harus segera dibentuk demi perkembangan kebudayaan. “Konektivitas membangun kebudayaan Indonesia namun tetap mempertahankan jati diri bangsa,” ujar Rimawan .