Jakarta – Seniman RM. Gregorius Djaduk Ferianto meninggal dunia di Yogyakarta, Rabu (13/11/2019) pukul 02.30 WIB. Kabar meninggalnya Djaduk dikonfirmasi oleh sang kakak, Seniman Butet Kertaredjasa melalui akun instagramnya.
Tak banyak kata, Butet hanya mengunggah foto berlatar belakang hitam bertuliskan “Sumangga Gusti” yang artinya ‘Silakan, Tuhan’, dengan keterangan foto ‘RIP. Djaduk Ferianto’. Jenazah Djaduk akan disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardjo, Yogyakarta, pada Rabu siang, dan akan dikebumikan di pemakanan keluarga di Sembungan, Kasihan, Bantul.
Djaduk adalah anak ketujuh dari pasangan maestro Bagong Kussudiardja dan Soetiana. Ia lahir di Yogyakarta pada tanggal 19 Juli 1964 dan tutup usia pada 13 September 2019 dalam usia 55 tahun. Selama hidupnya, adik dari Seniman Butet Kertarejasa ini telah banyak menelurkan karya dan memperoleh banyak prestasi. Bersama sang kakak, Djaduk pernah ikut membesarkan Teater Gandrik, grup teater asal Yogyakarta. Selain itu, sejak tahun 1972, Djaduk banyak menggarap ilustrasi musik sinema elektronik (sinetron), jingle iklan, penata musik teater, hingga tampil di berbagai negara.
Djaduk juga pernah mendirikan kelompok seni musik Rheze (1978) yang pernah memperoleh Juara 1 Musik Humor tingkat Nasional, mendirikan kelompok musik Kreatif Wathathitha (1995), Kelompok Kesenian Kua Etnika, dan ia juga mengolah musik keroncong dengan mendirikan Sinten Remen. Tak hanya mahir di bidang seni musik, Djaduk juga merupakan seorang actor dan sutradara berbakat yang dimiliki Indonesia.
Djaduk pernah terlibat dalam beberapa film yang sempat merajai bioskop tahan air, seperti Film Petualangan Sherina Garapan Riri Riza pada tahun 2000, Koper (2006), Jagad X Code (2009), dan Cewek Saweran (2011).
Selamat jalan, Djaduk. Namamu akan selalu kami kenang