Jakarta – Jelang pembukaan kegiatan ASEAN Learning From Expert, peserta mulai berdatangan. Sejumlah peserta ASEAN Learning from The Cultural Experts satu persatu tiba di Indonesia dengan di damping oleh seorang pendamping dari negara masing-masing. Sayangnya Singapura tidak dapat mengirimkan perwakilannya berkenaan dengan sudah berjalannya proses belajar di Negara Singa tersebut.
Sebagai kegiatan yang baru pertama kali berlangsung, ASEAN Learning from The Cultural Experts akan di ikuti oleh 42 peserta. Masing-masing Negara mengirimkan 3 orang peserta kecuali Indonesia yang mendapatkan jatah 6 orang karena merupakan tuan rumah. Sebanyak 43 peserta ini nantinya akan belajar langsung selama 5 hari di 3 lokasi yang ditetapkan.
ASEAN Learning from The Cultural Experts merupakan kegiatan kerjasama antara Indonesia dan ASEAN Committee. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang melibatkan siswa-siswi SMA se-derajat di negara-negara anggota ASEAN dan akan diselenggarakan di Indonesia, 8 – 14 Agustus 2016. Para peserta nantinya akan mempelajari kebudayaan Indonesia, seperti membatik dan bermain angklung.
Dalam kegiatan membatik dan bermain angklung siswa-siswi nantinya akan diajarkan langsung oleh ahlinya. Membatik mendapat porsi yang lebih besar, sebab di kenalkan sebanyak 2 kali, baik di Jakarta yang dilakukan di Museum Batik dan di Bandung yang akan dilakukan di Rumah Batik Komar yang didirikan oleh Komarudin Kudiya.Sedangkan untuk belajar Angklung akan dibimbing di Saung milik Mang Udjo yang terkenal sudah berpengalaman dalam bermain angklung.
Seluruh peserta akan menerima materi yang relevan dari maestro yang akan dilakukan secara menyenangkan dan interaktif. Kemudian, mereka akan mendapatkan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan mereka dengan berlatih di workshop yang dipandu oleh maestro dan posting pengalaman belajar melalui sosial mereka media.
Kegiatan yang merupakan inisiatif Indonesia ini, dilaksanakan agar para generasi muda ASEAN dapat turut melesatarikan mengembangkan kebudayaan melalui pengalaman belajar yang menyenangkan dengan para ahli dan bertujuan diharapkan kesadaran pelajar di regional ASEAN akan pentingnya budaya semakin meningkat. Serta untuk memperkuat rasa kebersamaan dan saling pengertian antara warga di ASEAN, khususnya di kalangan generasi muda.
Acara ini merupakan pilot project, dan akan menjadi role model serta diharapkan dapat diadopsi oleh negara ASEAN lain. Kegiatan ini akan diusulkan sebagai kegiatan tahunan ASEAN pada forum ASEAN Minister Culture & Arts (AMCA) Meeting dan Senior Official Meeting of Culture & Arts (SOMCA) di Brunei Darussalam, 21-25 Agustus mendatang.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid menyambut baik atas terselenggaranya ASEAN Learning from The Cultural Expert dan menyatakan bahwa kegiatan ASEAN Learning from The Cultural Experts merupakan kegiatan yang sangat baik untuk mewujudkan tujuan ASEAN. “Sasaran interaksi antar negara untuk saling belajar dan mengenal kebudayaan masing-masing dapat terjalin dengan baik sehingga tujuan “ASEAN adalah Kita” dapat terwujud,” jelas Hilmar Farid dalam rapat .
ASEAN Learning from The Cultural Experts merupakan pengembangan dari kegiatan Belajar Bersama Maestro yang merupakan sebuah upaya pelestarian kebudayaan yang dilaksanakan oleh Kemendikbud bekerja sama dengan para Maestro Kebudayaan untuk menyiapkan pendidikan kebudayaan yang memberikan pengetahuan budaya, keterampilan budaya, dan pembangunan karakter kepada masyarakat terutama generasi muda Indonesia.
Di rintis pada tahun 2015 dan juga telah dilaksanakan pada tahun 2016 ini, Belajar Bersama Maestro yang kemudian disingkat menjadi BBM memberikan kesempatan kepada peserta didik (siswa) melalui pendidikan kebudayaan dengan magang pada Maestro Kebudayaan selama liburan sekolah.