Pakaian Tradisional Indonesia Warnai Rakor 2016

0
2095

Surakarta – Rapat koordinasi bidang kebudayaan kembali digelar. Menariknya, seluruh peserta diskusi mengenakan pakaian adat tradisional Indonesia saat pembukaan acara di The Sunan Hotel, Surakarta, Selasa (22/3).

Baju daerah dalam rakor 2016

Bak menyaksikan parade baju adat, para peserta hadir mengenakan setelan lengkap seperti blankon, lurik, kain batik, dan selop hitam. Beberapa lainnya menggunakan setelan beskap khas Jawa Timur, dengan celana hitam panjang, ditambah blankon. Tak sampai di situ, warna-warni Indonesia hadir melalui pakaian khas Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.

“Rakor kali ini tampak berbeda. Saya bisa melihat keragaman Indonesia melalui pakaian yang bapak dan ibu gunakan malam ini,” kata Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid saat membuka acara.

Seperti diketahui, semarak mengenakan kembali pakaian tradisional ini sebelumnya diinisiasi oleh Mendikbud Anies Baswedan sebagai seragam wajib seluruh karyawan Kemdikbud setiap Selasa pada minggu pertama dan ketiga. Menyadari pentingnya melestarikan budaya melalui pakaian adat, Direktorat Jenderal Kebudayaan kemudian mengusung busana adat menjadi pakaian wajib pembukaan Rakor 2016.

Hal tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud mengajak semua pihak, khususnya seluruh pegawai pemerintahan di bidang kebudayaan baik di pusat dan daerah, untuk melihat dan menyadari bahwa baju daerah bukan semata-mata hiasan yang terpajang dalam lemari, namun harus ditunjukan dengan menggunakannya sebagai busana keseharian.

panitia rakor

“Ini upaya kami, mengenalkan kembali, mengajak, dan menghimbau bahwa pakaian tradisional itu bagus sekali. Jadi tak perlu malu saat memakainya ke manapun. Kebetulan, pembukaan Rakor 2016 tepat di hari Selasa minggu ketiga di bulan ini, jadi momennya tepat,” jelas Iryanto, staf ahli Dirjen Kebudayaan.