Optimalisasi Ruang Publik, Ditjen Kebudayaan Gelar Olahrasa di Lapangan Sempur Bogor

0
1021

Bogor, Jawa Barat – Sebagai upaya pemanfataan ruang publik dan pemberdayaan potensi masyarakat lokal, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, dan pemerintah daerah menyelenggarakan program Ruang Olahrasa di Taman Ekspresi, Lapangan Sempur Bogor. Program ini bertujuan untuk menciptakan ruang bagi peningkatan interaksi yang inklusif antarbudaya.

Kasi Bidang Kemasyarakatan Kelurahan Sempur, Bogor, Lilis Haswati mengatakan, Tari Lengser yang menjadi aset Kota Bogor diharapkan dapat menggali potensi masyarakat dalam berkarya dan berkreativitas dengan dihadirkannya di program Ruang Olahrasa ini.

“Program dari Ditjen Kebudayaan ini mengangkat potensi seni budaya, dan mengasah kepekaan kita terhadap seni-seni lainnya” ujarnya saat pembukaan Olahrasa Taman Ekspresi (17/6/23).

Sementara itu, Koordinator Layanan Kerja Sama, Kehumasan, Data dan Kearsipan, Darmawati mengatakan perlunya mengaktivasi kembali ruang-ruang publik agar masyarakat bisa mengakses berbagai giat kebudayaan. Terlebih Indonesia memiliki budaya yang luar biasa berlimpah sehingga perlu dilestarikan.

“Kita punya kebudayaan yang luar biasa banyak tapi jika tidak diaktivasi maka lama kelamaan akan hilang. Oleh karena itu, melalui Olahrasa mari kita sama-sama mengolah rasa budaya,” ajaknya.

Senada dengan hal tersebut, Tim Konten Olahrasa Andi Malewa mengatakan Kegiatan Olahrasa di Taman Ekspresi, Lapangan Sempur ini diisi dengan Kelas Lukis, Kelas Tari Tradisional Lengser, dan Kelas Biola dengan merangkul para pelaku seni lokal. Khusus kelas tari misalnya menghadirkan seniman lokal Kang Dodo yang langsung mengajarkan pengunjung berlatih tari lengser. Selain itu, pelukis asal Kelurahan Sempur juga dirangkul dalam program ini.

“Kami ingin mengoptimakan beliau-beliau ini sebagai potensi lokal. Di sini ada namanya Kampung Lengser dan terdapat maestronya. Kita coba ajak untuk membuat kelas tari dan ternyata banyak yang bergabung. Kang Dodo senang sekali bisa mengajar menari di sini. Tari yang tadinya di rumah saja, kemudian bisa diajarkan di ruang publik. Intinya Olahrasa ini bagaimana mengoptimalkan potensi warga lokal,” ujar Andi Malewa.

Andi berharap program Olahrasa ini terus berlanjut apalagi antusiasme masyarakat terus bertambah dengan berpartisipasinya mereka melalui kelas-kelas yang disediakan.

“Tanggapan masyarakat sangat positif. Jadi kami berharap sampai di Pekan Kebudayaan Nasional kegiatan ini bergeliat terus, apalagi bisa mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah, CSR, dan pihak-pihak lainnya,” tukasnya.

Kegiatan di Taman Ekspresi, Lapangan Sempur, ini berlangsung rutin setiap minggu pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. Nantinya, seni budaya lokal yang disajikan di Taman Ekspresi ini akan menjadi bagian dari puncak perayaan Pekan Kebudayaan Nasional 2023.

Foto: Heri Budi Santoso