MENYAPA RAKYAT MELALUI LAGU DAN PUISI. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Presiden RI Ke-6 SusiloBambang Yudhoyono

Bogor (27/2) Tidak seperti kebanyakan presiden atau perdana menteri negara lain yang memiliki hobi-hobi mahal, seperti kolektor mobil ataupun berkuda, Presiden SBY justru mengisi waktunya dengan menulis puisi dan mengarang lagu. Saat bertemu dengan para pemimpin negara-negara APEC di Hawaii, 2011 lalu, SBY mengatakan bahwa hobinya tersebut tidak hanya didasari atas kecintaannya pada seni semata. Lebih dari itu melalui lagu dan puisi, SBY ingin berkomunikasi dengan rakyat melalui cara yang “berbeda”. Pasalnya menurut SBY, bila ia hanya menggunakan bahasa politik, kerap kali terjadi miskomunikasi, karena tidak semua lapisan asyarakat bisa “disentuh” dengan bahasa politik. Justru sebaliknya, kerap kali lagu dan puisi lebih mengena bagi masyarakat awam, karena diterima secara ringan dan santai.

Meskipun bukan penyair sungguhan, tetapi apa yang dilakukan Presiden SBY sejatinya hampir sama dengan penyair. Penilaian itu disampaikan penyair sekaligus sastrawan ternama tanah air, Taufiq Ismail, dimana ia appreciate dengan bakat SBY yang seorang presiden dalam mencipta lagu dan puisi. Salah satu pendiri majalah sastra Horison itu itu yakin SBY tak punya keinginan untuk menjadi seorang penyair ataupun pencipta lagu. Namun dari proses kreatif yang dijalani lantaran hobi, SBY tanpa terasa telah menjadi seperti itu.

Taufiq berkeyakinan, kemampuan SBY di dalam membuat lagu sekaligus menulis karya sastra terpengaruh kuat saat dia masih duduk di bangku sekolah. Sebagaimana diketahui, SBY sejak muda memang kerap menulis lagu dan puisi sebagai sarana mengisi waktu.

Yang membuat publik takjub, bahkan ketika SBY telah menjadi seorang presiden dengan berbagai tantangan dan persoalannya, ia masih sempat mengarang lagu dan puisi. Tak banyak pemimpin dunia yang bisa melakukannya. Ada 29 lagu ciptaan Presiden SBY yang terhimpun dalam 6 album CD dan 2 album karaoke. lagu-lagu tersebut juga digubah dalam berbagai genre dan instrumentalia oleh konduktor terkenal sebanyak 22 lagu, sehingga jumlah keseluruhan tidak kurang dari 51 lagu. Baik lagu maupun puisi Presiden SBY pada umumnya bermuatan pesan-pesan kebersamaangotong royong, kerukunan, harmoni kehidupan, lingkungan hidup, semangat untuk maju dan juga perjuangan.

Kesemua lagu itu terhimpun dalam beberapa album diantaranya Rinduku Padamu (2007), Majulah Negeri, Evolusi (2009), Kuyakin Sampai Disana (2010), Harmoni (2011) dan Malam Sunyi Di Cipaganti (2013). Sementara untuk puisi, Presiden SBY telah menulis beberapa judul puisi yang terhimpun dalam dua buku, yaitu Taman Kehidupan (2004) dan Membasuh Hati (2010). Sekarang keduanya telah dihimpun dalam satu buku berjudul Membasuh Hati di Taman Kehidupan (2014). Bagi sebagian orang, mungkin tak ada yang istimewa dengan karya-karta seni di atas. Tapi bagi para pecinta seni dan mereka yang menghargai karya, apa yang dilakukan Presiden SBY sungguh luar biasa. Sebuah karya seni tidak hanya berhubungan dengan pengalaman semata, melainkan juga rasa dan kemampuan menuangkan gagasan ke dalam karya seni. Sumber : Buku Presiden Republik Indonesia 1945-2014.