Lahirnya Putra Sang Fajar

Presiden Pertama RI Sukarno

Bogor (6/6) Pada Hari ini Tanggal 6 Juni 2019 merupakan ulang tahun Presiden pertama Indonesia Bapak Ir. Sukarno. Putra Sang Fajar ini lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901. Sukarno merupakan proklamator kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 bersama Mohammad Hatta.  Sehari setelah proklamasi kemerdekaan RI, dalam sidang PPKI, Ir.Sukarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama.

Pada masa awal menjabat sebagai presiden di Indonesia Sukarno dihadapkan dengan penjajah yang masih enggan melepaskan serta meninggalkan Indonesia. Terbukti dengan adanya kejadian kejadian seperti Agresi Militer Belanda I dan II. Dalam Agresi Militer yang kedua inilah yang menjadikan Sukarno ditahan Belanda meski posisinya sebagai presiden Indonesia saat itu. Wibawa kuat serta diplomasi yang dilakukan oleh tim yang ada dalam Kabinet Sukarno akhirnya membuat dunia internasional saat itu mengecam Belanda dan mengakui Sukarno dan Indonesia sebagai negara berdaulat.

Sukarno menjabat presiden sejak tahun 1945 hingga tahun 1966. Selama 21 tahun memerintah Republik Indonesia, banyak prestasi yang telah diraih. Sukarno memberikan gagasan-gagasan di dunia Internasional. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa di Asia dan Afrika yang masih belum merdeka, belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, sehingga pada tahun 1955 mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung yang menghasilkan Dasasila Bandung. Sukarno juga berusaha untuk selalu terlibat di dunia internasional melalui politik bebas-aktif yang terbukti berdampak positif saat itu. Di dalam negeri keberhasilan operasi Trikora (Tiga Komando Rakyat) pada tahun 1960 dalam rangka pembebasan Irian Barat dari Belanda, merupakan sebuah keberhasilan Sukarno dalam melaksanakan amanat UUD 1945 untuk kedaulatan NKRI dari Sabang sampai Merauke. Kemudian dalam bidang olahraga juga berhasil menyelenggarakan Asian Games ke-4 tahun 1962 dengan karyanya adalah komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno yang sempat berganti nama dengan Senayan.