Abad: 8th – 9th century
Tempat Temuan: Candi Borobudur, Indonesia
Place Part Of: Indonesia
Dimensi Fisik: h1060 mm
Classification: Arkeologi
Jenis: Pahatan Batu
Dhyani Buddha Ratnasambhawa adalah Buddha dari inkarnasi masa lalu dan menempati arah mata angin di arah selatan. Arca digambarkan dalam posisi duduk padmāsana atau wajrāsana dengan sikap tangan waramudrā. Kedua mata arca tertutup karena digambarkan dalam posisi meditasi, dibagian kepala rambut arca digambarkan diikat sehingga menjadi sanggul kecil di atas kepala atau disebut dengan uşnīşa. Di dahi arca terdapat mata ketiga atau urna, cuping telinga memanjang dan dibagian leher terdapat tiga garis yang melambangkan kebijaksanaan. Tangan arca digambarkan dalam posisi waramudrā yang merupakan lambang dari keberkahan. Arca Dhyani Buddha Ratnasambhawa terletak di sisi selatan Candi Borobudur ditingkat arupadhatu. Arupadhatu merupakan tingkat manusia yang telah mencapai kesempurnaan spiritual dan melampaui hubungan duniawi.
Candi Borobudur ditemukan kembali pada abad ke-19, dan sejak itu telah dipugar beberapa kali antara lain dalam kurun waktu tahun 1973-1983. Candi Borobudur sebagai bangunan Buddha terbesar di dunia telah mempertahankan eksistensinya sebagai tempat ibadah untuk para pengikut Buddha.
