You are currently viewing Kalung Kesultanan Kutai

Kalung Kesultanan Kutai

KALUNG

Emas, batu mulia

Soppeng, Sulawesi Selatan

Sebelum 1913

No. Inv. 17028/E. 551

Soppeng merupakan salah satu wilayah yang terletak di Sulawesi Selatan. Sejarah Kerajaan (Kedatuan) Soppeng tertulis dalam naskah I La Galigo. Jauh sebelum kerajaan ini terbentuk terdapat pemerintahan di wilayah tersebut yang terdiri dari 60 negeri yang masing-masing dipimpin oleh matoa. Suatu saat kehidupan menjadi sengsara karena kondisi alam dan terjadi kekacauan, maka para tetua 60 negeri tersebut bersepakat mengangkat Manurungnge Ri Sekkanyili atau Latemmamala sebagai raja pertama dengan gelar Datu Soppeng sekaligus menjadi awal berdirinya Kerajaan Soppeng. Sistem pemerintahannya dengan istilah Sorong Pawo yang artinya segala kekuasaan datang dari atas (raja) sesuai dengan kesepakatan bersama para matoa yang demokratis.

Tertuang dalam Lontarak Attoriolonna Luwu, wilayah Soppeng mengenal Islam sekitar tahun 1607 pada masa pemerintahan Datu Soppeng IV Beoe’.  Ekspansi yang dilakukan oleh Kesultanan Gowa yang telah lebih dahulu mengadopsi kebudayaan Islam dalam pemerintahannya turut berperan dalam perubahan ini.  Kalung ini merupakan salah satu bukti kemegahan dari Kerajaan Soppeng. Seluruh kalung terbuat dari emas dan beberapa permata. Terdiri dari sepuluh bunga dan satu bunga yang ukurannya lebih besar di bagian bawah kalung. Setiap bagiannya terdiri dari lima bunga, setiap bunga terdapat permata di bagian tengahnya. Kalung ini menjadi perhiasan yang menunjukan kelas sosial dari pemakainya, yakni para perempuan bangsawan