Kamis (5/2) Museum Kebangkitan Nasional mendapatkan kunjungan dari Indonesian Heritage Society, yang merupakan organisasi non-profit untuk mempromosikan minat dan pengetahuan tentang tradisi seni, sejarah, dan warisan budaya Indonesia bagi komunitas internasional Jakarta.

Dibantu dengan pemandu dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), rombongan berjumlah 15 orang ini mengeksplor setiap ruang pamer di Museum Kebangkitan Nasional. Saat berkeliling, mereka tertarik dengan pendidikan yang diterima oleh masyarakat pribumi pada zaman kolonial, mengingat STOVIA merupakan sekolah kedokteran pertama untuk pribumi.

Kemudian, para perempuan lintas negara ini juga sangat tertarik dengan sepak terjang perjuangan para inisiator emansipasi perempuan seperti RA. Kartini dan Raden Dewi Sartika.

Perbedaan budaya seharusnya tidak memisahkan kita satu sama lain, tetapi keanekaragaman budaya membawa kekuatan kolektif yang dapat bermanfaat bagi semua umat manusia. Keragaman manusia menjadikan toleransi lebih dari sekadar kebajikan; itu membuatnya menjadi persyaratan untuk bertahan hidup.