Field Trip Seru Global Islamic School ke Museum Kebangkitan Nasional

0
1136

Museum dewasa ini adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak
mencari keuntungan, melayani masyarakat dan mengembangkannya, terbuka
untuk umum, merawat, menghubungkan dan memamerkan untuk tujuan studi, pendidikan dan kesenangan, barang pembuktian manusia dan lingkungannya. Maka dari itu, banyak sekolah yang berkunjung ke Museum Kebangkitan Nasional sebagai tujuan studi dan pendidikan. Salah satunya pada hari Kamis, 17 Oktober 2019 Museum Kebangkitan Nasional mendapatkan kunjungan dari Global Islamic School Condet, Jakarta Timur.

Rombongan sebanyak 120 siswa yang merupakan siswa kelas 8 dibagi menjadi tiga kelompok dengan masing-masing didampingi oleh satu edukator museum untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa seputar sejarah kebangkitan nasional maupun sejarah sekolah dokter STOVIA. Pada mulanya, seluruh siswa dikumpulkan di aula Museum Kebangkitan Nasional untuk menonton video profil museum yang sekaligus sebagai bekal pengetahuan awal tentang sejarah Museum Kebangkitan Nasional. Dalam aula tersebut, juga terlaksana pemberian plakat dari Global Islamic School kepada Museum Kebangkitan Nasional dan juga sebaliknya.

Hal menarik dari kunjungan ini adalah lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru Global Islamic School, yang mencakup beberapa bidang studi yaitu matematika, sosial politik, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Untuk lembar kerja matematika, siswa diperlukan untuk membuat diagram tentang jumlah pengunjung Museum Kebangkitan Nasional. Kemudian untuk bidang studi sosial politik, siswa diberi tugas untuk memotret tokoh-tokoh Kebangkitan Nasional kemudian mengunggah ke Instagram tentang impresi mereka terhadap tokoh tersebut. Untuk tugas bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, siswa diberi tugas untuk membuat essay mengenai field trip mereka ke museum.

Dari hal tersebut, dapat diketahui bahwa sebenarnya museum merupakan tempat yang luas dalam menggali ilmu pengetahuan. Terbukti bahwa di dalam museum, siswa tidak hanya dapat belajar sejarah, melainkan juga dapat mempelajari hal-hal lain yang mendukung pembelajaran siswa di sekolah. Sinergi antara museum dengan sekolah dibutuhkan untuk membuat siswa dapat memperoleh ilmu secara maksimal, tidak hanya di sekolah, namun juga di luar sekolah.