FGD Rumah Peradaban untuk Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Pengembangan Budaya Nasional

0
830

Jumat (18/10/2019) Balai Arkeologi Jawa Barat melaksanakan kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Rumah Peradaban di Aula STOVIA Museum Kebangkitan Nasional. Diikuti oleh 100 peserta yang merupakan para Guru MGMP Sejarah SMA, SMK, MA Propinsi DKI Jakarta. Kegiatan Rumah Peradaban merupakan bentuk penyampaian informasi arkeologi kepada masyarakat khususnya generasi muda. Tujuan dari kegiatan ini untuk dapat bertukar pikiran, menerima masukan dan pendapat dari para peserta kegiatan diskusi berkaitan dengan bentuk dan materi kegiatan rumah peradaban yang akan dilaksanakan. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, hari pertama pemberian materi di Museum Kebangkitan Nasional dan hari kedua open trip ke Museum Maritim Indonesia.

Rumah Peradaban merupakan media fasilitasi penelitian dan pengembangan arkeologi untuk lebih mendekatkan arkeologi dengan masyarakat. Rumah peradaban ini dimaksudkan sebagai suatu bentuk mediasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional beserta 10 Balai Arkeologi yang tersebar di seluruh Indonesia untuk kepentingan masyarakat.

Dalam upaya mewujudkan tercapainya cita-cita yang diharapkan dari  kegiatan Rumah  Peradaban  diperlukan  perencanaan  kegiatan yang lebih matang dan komprehensif.  Kegiatan ini merupakan  sebuah terobosan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional untuk menjawab peran serta Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dalam kontribusinya bagi dunia pendidikan dan kebudayaan melalui pemasyarakatan dan pemanfaatan hasil penelitian arkeologi. Rumah peradaban juga dikmaksudkan untuk mendukung program Nawa Citta Pemerintah, khususnya citta ke-8 (pembangunan karakter bangsa) dan citta ke-9 (memperkuat pendidikan kebhinekaan).

Rumah Peradaban merupakan sarana edukasi dan pemasyarakatan hasil penelitian arkeologi untuk memberikan pemahaman tentang sejarah dan nilai budaya masa lampau dalam upaya melek budaya, pencerdasan bangsa, penumbuhan semangat kebangsaan, dan sumber inspirasi bagi pengembangan budaya yang berkepribadian. Tujuannya agar masyarakat semakin mencintai peradabannya hingga menumbuhkan semangat kebangsaan yang berkepribadian dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi bangsa yang berkarakter dan mencintai keberagaman.