DISKUSI “MUSEUM SEBAGAI AGEN PERUBAHAN”

0
2305

IMG_5580

Tanggal 6 November 2013 Museum Kebangkitan Nasional mengadakan kegiatan diskusi dengan tema Museum Sebagai Agen Perubahan. Pembicara dalam kegiatan diskusi ini adalah tiga orang pakar permuseuman dari generasi yang berbeda yaitu Bapak Luthfi Asiarto, Junus Satrio Atmodjo dan Anisa Goeltom.
Pembicara pertama Bapak Luthfi Asiarto merupakan praktisi permuseuman tahun 1980-an, menguraikan tiga hambatan yang selama ini dihadapi oleh museum yaitu organisatoris, pendanaan dan kemampuan teknis pegawai museum. Permasalahan tersebut hanya bisa diatasi oleh para pengelola museum sendiri.
Pembicara kedua Bapak Junus Satrio Atmodjo adalah pakar permuseuman mewakili generasi tahun 1990-an, menguraikan hubungan antara perubahan dalam masyarakat dengan museum. Museum bisa mulai merubah dirinya dengan memberikan interpretasi terhadap koleksi dan informasi yang dipamerkan, sehingga bisa menjadi pengetahuan yang akan dinternalisasi.
Pembicara terakhir Annissa Gultom merupakan pakar permuseuman generasi sekarang, menegaskan bahwa untuk menjadi agen perubahan museum harus bersedia mendengarkan apa yang dikatakan oleh masyarakat. Museum jangan hanya menjadi ruang perawatan dan penyajian koleksi, museum harus menjadikan dirinya sebagai ruang sosial tempat orang belajar hal baru.
Kesimpulan dalam kegiatan Diskusi Museum Sebagai Agen Perubahan adalah:
1.    Museum harus mengikuti perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
2.    Museum harus mengkomunikasikan hal-hal yang bersifat praktis dan berguna untuk masyarakat.
3.    Museum sebagai agen perubahan harus bersifat aktif dalam pembangunan.
4.    Museum sudah menjadi lembaga yang bisa berperan sebagai agen perubahan sosial.