Menasihati dengan Mendongeng

0
9893

Seorang laki-laki yang tidak gemuk hadir di atas panggung TKB sedang mendongeng dengan membubuhkan sedikit adegan sulap. Ia akrab disapa Kak Aziz, salah satu pendongeng yang hadir dalam acara Pentas Dongeng PBI.

“Suatu hari ada seorang kakek berjalan ke arah sungai dan tiba-tiba menemukan tiga buah gelang,” ucapnya sembari membawa tiga buah besi berbentuk lingkaran. “Tiba-tiba kakek itu bingung, ‘loh kok gelang ini menyatu, eh tapi sebentar, loh kok ini bisa dilepas jadi sendiri-sendiri ya? Coba-coba kalau disatuin lagi bisa apa tidak ya? Wah tenyata bisa juga!’,” lanjutnya sambil beradegan sulap dengan memainkan tiga lingkaran besi tersebut.

gelang

Anak-anak yang datang di arena tersebut tertawa dan bertepuk tangan. Di antara riuh sorak tawa bocah, Aziz menjelaskan pesan moral yang ingin disampaikan. Menurutnya, apabila kita bersahabat, jangan sampai rusak karena salah paham, jadilah lingkaran yang selalu berputar tanpa pernah putus.

Seperti itulah cara menasihati yang baik menurut Aziz dan para pendongeng lainnya. Siang itu, lima orang pendongeng sudah berkumpul untuk berbagi ilmu mengenai dongeng. “Saya sedih, saat ini orang tua sudah jarang mendongengkan anaknya, mereka justru lebih sibuk dengan sinetron yang tayang di televisi,” ujar Hargi salah satu pendongeng.

diskusi

Dongeng kini sudah kehilangan peminatnya. Kegiatan yang merupakan bagian dari seni bertutur ini sudah jarang kita temui di panggung pertunjukan. Padahal, ada makna spiritual dalam setiap dongeng. “Dongeng berasal dari bahasa Jawa yaitu donga ing, donga ing carita disebut dongeng, jadi dalam berdongeng ada doanya,” ujar Aziz. Ia menjelaskan, dongeng berasal dari cerita yang tidak benar-benar terjadi, tetapi dalam setiap cerita senantiasa sarat akan makna. Makna tersebutlah yang dapat menjadi sebuah nasihat.

Aziz juga mengatakan, mendongeng dapat diajarkan sejak dini. Mendongeng adalah salah satu bentuk komunikasi yang efektif. Kadang kala cara penyampaian komunikasi yang kurang baik dapat menyebabkan ada pihak yang tersinggung. Dengan berdongeng hal tersebut tidak akan terjadi. “Yang terpenting dalam mendongeng adalah memberikan nasihat kepada orang lain, namun yang dinasihati tidak merasa dinasihati,” pesan Aziz. (Sulistiani)