Para pengrajin lokal tahun ini mendapat kesempatan meramaikan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan. Mereka diberikan area khusus untuk memamerkan karya, sekaligus memberikan workshop kepada para pengunjung yang ingin belajar cara pembuatannya. Hal ini disambut baik Martha Ohee, pengrajin kayu asal Papua.
Menurutnya, ini adalah kali pertama ia datang ke Jakarta dan berpartisipasi dalam kegiatan RNPK 2018 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Saya sangat mengapresiasi Kemendikbud, khususnya Direktorat Kebudayaan, karena kami diundang ke sini untuk mengenalkan hasil warisan budaya tanah Papua, yaitu Noken,” katanya.
Martha adalah salah seorang pengrajin kayu asal Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Propinsi Papua yang telah menekuni dan mengembangkan kerajinan kulit kayu selama lebih dari 25 tahun. Demi menjaga keberlangsungan warisan leluhurnya tersebut, Martha juga kerap mengajarkan perempuan-perempuan di wilayahnya untuk membuat Noken. Dari situlah, Martha ditunjuk oleh pemerintah setempat untuk berpartisipasi dalam ajang tahunan RNPK 2018.
“Kami sebagai pengrajin lokal, merasa sangat senang dan merasa sangat dihargai pemerintah atas apa yang kami lakukan. Melalui acara ini, saya berharap Noken bisa lebih dikenal masyarakat luas,” tukasnya.