Kebudayaan Merupakan Payung Dari Pendidikan

0
1790

Jakarta – Pemerhati Budaya Nunus Supardi menilai, budaya merupakan payung dari sebuah pendidikan. Melalui pendekatan-pendekatan kebudayaan proses pendidikan dapat berjalan optimal. Hasil akhirnya ialah keduanya berintegrasi sehingga menghasilkan pribadi yang menghormati dan menghargai terhadap sesama.­­

Demikian disampaikan Nunus Supardi saat memberikan materi Dasar-dasar Kebudayaan ke Peserta Penggiat Budaya 2017. Ia mengibaratkan kebudayaan dan pendidikan bak dua sisi mata uang, saling bernilai dan terhubung satu sama lain.

“Kenapa pendidikan itu cocok dengan kebudayaan, saya mengibaratkan seperti dua sisi mata uang di mana tidak bisa bernilai kalau salah satunya tidak ada. Artinya apa yang kita ajarkan ke anak-anak di sekolah, materinya seperti apa, budaya menjadi intinya. Saya mengartikan pendidikan tidak dalam arti sempit, sebab pendidikan itu ada empat yakni pendidikan keluarga, pendidikan masyarakat, pendidikan media dan pendidikan media formal. Disitulah berkutat antara kebudayaan dan pendidikan,” tegas Nunus Supardi di Hotel Santika TMII, Jakarta.

Lebih lanjut ia memaparkan, secara singkat ada tiga komponen yang membentuk kebudayaan. Komponen pertama tumbuh ketika manusia lahir yakni hadirnya ide dan gagasan. Kedua, lanjutnya, apa yang ada di benak seseorang dapat dimanifestasikan sebagai perilaku. Terakhir, dari perilaku itulah menghasilkan benda (sesuatu yang bisa dilihat). Pendidikan yang diajarkan berbasis tiga komponen tersebut menghasilkan hal yang positif bagi kehidupan manusia.

“Intinya kebudayaan terdiri dari perwujudan kemampuan manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui ide dan gagasan. Kebudayaan pada dasarnya adalah sebuah produk dari manusia yang juga proses kehidupan manusia itu sendiri,” tukasnya.