“Kebudayaan Dapat Menjadi Panglima Indonesia”

0
1952

Makassar – Pembekalan materi bagi Penggiat Budaya 2017 wilayah kerja Indonesia Tengah dan Timur dimulai dengan materi dari Direktorat Diplomasi dan Warisan Budaya, Ditjen Kebudayaan terkait pencatatan dan diplomasi kebudayaan Indonesia. Dalam hal ini, materi disampaikan oleh Kasubdit Diplomasi Dalam Negeri, Yayuk Sri Budi Rahayu di Hotel Aryaduta, Makassar, Sulawesi Selatan (27/5).

Dalam paparannya, Yayuk Sri Budi Rahayu mengatakan bahwa ada beberapa tugas pokok di Direktorat Warisan Diplomasi Budaya, yaitu Pencatatan, Penetapan, Penominasian, dan Pengusulan budaya ke Unesco. Tugas ini nantinya akan sangat terbantu dengan hadirnya Penggiat Budaya di daerah. “Pencatatan adalah salah satu perlindungan dan pemanfataan warisan budaya Indonesia. Salah satu tugas Penggiat Budaya adalah pendataan. Dengan kata lain, teman-teman Penggiat Budaya menjadi perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam upaya melestarikan kebudayaan Indonesia,” ujar Yayuk Sri Budi Rahayu.

Yayuk Sri Budi Rahayu juga menyampaikan bahwa dengan kebudayaan, Indonesia menjadi Negara yang kuat. “Sesuai dengan ucapan Presiden Joko Widodo, bahwa DNA orang Indonesia adalah kebudayaan. Hal ini menegaskan bahwa kebudayaan adalah kekuaatan orang Indonesia. Kebudayaan menjadi panglima Indonesia. Oleh karena itu, kinerja Penggiat Budaya sangat dibutuhkan guna mendata serta mensosialisasikan kepada masyarakat terkait program-program pemerintah di bidang kebudayaan,” tambahnya.