Sidang Majelis Umum ke-29 yang di gelar di Roma, Italia ini bertujuan untuk memungkinkan dalam merespon dengan cepat untuk situasi krisis seperti gempa bumi yang baru-baru ini terjadi di Nepal pada bulan Mei 2015, ICCROM mengembangkan skema dana darurat untuk pelatihan ad-hoc tanggap bencana dan tindakan yang diperlukan dalam menghadapi bencana lainnya.
Beberapa catatan pada saat sesi diskusi Sidang Majelis Umum yaitu perkembangan konservasi khusus pada material kayu dari Norwegia dan Jepang, reorganisasi koleksi pada gudang museum, konservasi cagar budaya ketika keadaan darurat dan bencana, perkembangan metode konservasi khususnya untuk warisan budaya lingkungan, dan ekspansi program “CollAsia”
Selain itu, para negara anggota dan peserta sidang lainnya menginginkan peningkatan peran masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat dalam menjaga cagar budaya. Pentingnya peran masyarakat lokal dalam menjaga cagar budaya. Meningkatkan kepekaan masyarakat dunia terhadap isu efek perubahan iklim dan bencana alam terhadap cagar dan warisan budaya. Meningkatkan kerjasama dan bekerja bersama-sama dalam menjaga cagar dan warisan budaya dunia dan domestik. Mendorong peranan ICCROM kepada negara anggota yang tidak hanya sebatas warisan budaya benda namun juga takbenda. Sedangakan, perkembangan asistensi ICCROM terhadap negara anggota sudah mulai bertambah banyak khususnya dalam menghadapi efek dari perubahan iklim, bencana alam, dan konflik.
