Gita Bahana Nusantara 2023, Wahana Musikal Tumbuhkan Nasionalisme

0
5974
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti membuka pemusatan Gita Bahana Nusantara 2023 secara simbolis.

Siaran Pers

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Nomor: 372/sipres/A6/VIII/2023

Jakarta, 08 Agustus 2023 — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, tahun ini tengah mempersiapkan 199 anak muda dari 33 provinsi se-Indonesia untuk tampil pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia (RI) di Istana Merdeka, pada 17 Agustus mendatang. Mereka terdiri dari 68 orang tim orkestra dan 131 orang tim paduan suara yang dikenal sebagai Gita Bahana Nusantara (GBN) 2023.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti, menyampaikan bahwa Tim GBN akan menjalani pemusatan pelatihan sejak tanggal 3 sampai dengan 19 Agustus. Saat ini, kata Irini, tim GBN sedang menjalani pemusatan pelatihan di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat.

“Latihan berlangsung secara berkelompok untuk anggota bersuara sopran, alto, tenor, dan bas. Latihan berkelompok juga dilakukan anggota orkestra di bagian combo etnis, tiup, dan string. Kelompok-kelompok tersebut kemudian bertemu dalam latihan gabungan,” imbuh Irini dalam keterangannya di Jakarta, pada Selasa (8/8).

Irini menjelaskan, tahun ini menjadi penanda 20 tahun kehadiran dan peran serta GBN dalam acara-acara kenegaraan. “Tahun ini untuk pertama kalinya GBN tampil di hadapan masyarakat luas pada acara Konser Kemerdekaan Gita Bahana Nusantara 2023 dengan tema “Menembus Batas” yang akan dilaksanakan di  Museum Fatahillah Komplek Kota Tua Jakarta pada 12 Agustus 2023,” ungkapnya.  

Irini menambahkan,  pada upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 2023 di Istana Merdeka Jakarta, akan ada kolaborasi apik antara GBN dengan Ziva Magnolya dan Adikara. Sedangkan di Konser Kemerdekaan, GBN akan menyuguhkan kolaborasi dengan Novia Bachmid dan pembacaan puisi oleh Deni Maulana, Juara FLS2N. 

Di Istana, GBN akan membawakan sembilan lagu, yaitu Rayuan Pulau Kelapa, Negeriku, Satria Indonesia, Nusantara II, Zamrud Khatulistiwa, Pemuda, Hari Merdeka, dan medley lagu-lagu Nusantara, berikut dengan aransemen yang memasukkan unsur-unsur etnik Nusantara pada instrumennya, seperti suling, sape, kendang, tehyan, hingga talempong.

Puncaknya, GBN menyajikan penampilan khusus bersama Putri Ariani yang membawakan lagu Melati Suci. Bertindak sebagai konduktor GBN kali ini adalah Eunice Tong, konduktor perempuan lulusan Westminster Choir College, yang pernah tampil bersama New York Philharmonic dan Philadelphia Orchestra.

GBN merupakan tim orkestra dan paduan suara, pemuda-pemudi berusia 16-23 tahun dari seluruh provinsi di Indonesia yang berkreasi, menyalurkan bakat dan potensi di bidang musik. Mereka adalah anak-anak muda, pemusik dan vokalis muda terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia, yang memiliki kemampuan akademis, teknik musikalitas di atas rata-rata serta kemampuan membaca notasi. Setelah terpilih melalui audisi ketat, mereka akan hadir di momen penting kenegaraan, yaitu peringatan HUT Kemerdekaan RI.

Sesuai maknanya, GBN terdiri dari kata yang berakar dari budaya Indonesia. Gita berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti nyanyian atau lagu. Bahana adalah gema, bunyi, suara riuh rendah, sedangkan Nusantara merapakan sebuatan wilayah kepulauan Indonesia. GBN mengartikan nyanyian yang membahana dari seluruh wilayah Indoensia.

GBN bukan hanya sekumpulan anak muda bermain musik, tapi kebanggaan para musisi yang berkarakter dan disiplin menjalankan tugas negara. Ia menjadi wahana untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan cinta tanah air kepada kaum muda, mengkuatkan karakter, memberikan pengetahuan dan pemahaman keragaman seni budaya Indonesia, sekaligus memberikan inspirasi dan semangat bagi putra-putri terbaik ini untuk menjadi agen-agen perubahan dalam pemajuan kebudayaan di daerah.

Dalam konteks dan tujuan kehadirannya, GBN menjadi wujud “Indonesia mini” dalam sebuah orkestrasi musik. Musik hanyalah media, sementara spirit yang mendasarinya adalah nasionalisme dan kebanggan serta rasa cinta tanah air ini akan membangun dan menumbuhkan sesuatu yang baik demi bangsa dan negara. 

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat

Sekretariat Jenderal 

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi