Jakarta – Sebanyak 208 peserta yang berasal dari 26 provinsi di Indonesia mengikuti kegiatan Workshop Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) 2017. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, ditemani Direktur Jenderal Kebudayan, Hilmar Farid, Sekretaris Jenderal Kemdikbud, Didik Suhardi, Inspektur Jenderal Kemdikbud, Daryanto, dan pejabat eselon lainnya di lingkungan Kemendikbud RI hadir dalam acara Pembukaan Workshop GSMS 2017 di Hotel Gran Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (19/7).
Dalam laporannya, Hilmar Farid mengatakan bahwa kegiatan GSMS tahun 2017 merupakan tahun ketiga diselenggarakannya program GSMS.
“Tahun ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah. Di tahun, provinsi dan seniman yang terlibat lebih banyak dari tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 26 provinsi dengan 78 orang seniman. Nantinya para seniman akan disebar ke sekolah-sekolah, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK, dan juga SLB untuk mengajarkan mata ajar kesenian. Salah satunya adalah mengajarkan lagu Indonesia Raya 3 stanza yang untuk pertama kalinya direkam di Indonesia oleh alumni Gita Bahana Nusantara, asuhan Kemdikbud,” lapor Hilmar Farid.
Di sisi lain, Muhadjir Effendy mengatakan bahwa Gerakan Seniman Masuk Sekolah merupakan salah satu program penguatan karakter yang diharapkan oleh Presiden Joko Widodo.
“Dalam Nawacita yang disusun oleh Presiden Joko Widodo dikatakan bahwa Pendidikan Dasar itu harus 70% pendidikan karakater dan 30% transfer pengeahuan. Namun yang terjadi di lapangan justru sebaliknya. Sudah saatnya pemerintah saat ini menggandeng para seniman yang menjalankan seni sebagai panggilan dan jiwa untuk ikut terlibat dalam pemajuan kesenian di Indonesia lewat gerakan-gerakan seperti ini. Sehingga murid di sekolah tidak hanya diajarkan tentang baca, tulis, dan hitung saja, namun juga diajarkan tentang estetika, keindahan, dan keterampilan,” ujar Muhadjir Effendy.
Gerakan Seniman Masuk Sekolah 2017 merupakan program yang diinisiasi oleh Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud RI. Pada penyelenggaraan kali ketiga tahun ini, sebanyak 1320 sekolah di 26 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kep. Riau, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, dan Papua akan terlibat dalam program ini.
