Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy merasa bangga kepada ratusan anggota Gita Bahana Nusantara 2016 yang tampil perdana di Plasa Insan Berprestasi Kemendikbud, Jakarta, Jumat malam (12/8).
Lagu Merah Putih ciptaan Gombloh dipilih sebagai lagu pembuka. “Gita Bahana Nusantara bagus banget. Merinding menyaksikan langsung suara emas dari para pelajar Indonesia,” ujar Luckty Gian Sukarno, pustakawan berprestasi dari SMAN 2 Metro Provinsi Lampung.
Berbagai lagu nusantara pun dibawakan dengan aransemen yang menarik dalam persembahan medley lagu daerah. Malam itu adalah gelar perdana Gita Bahana Nusantara 2016 sebelum tampil di Gedung DPR/MPR dan Istana Merdeka. Tim paduan suara berjumlah 136 orang dan berasal dari 34 provinsi.
“Mereka didampingi tim orkestra hasil audisi dari putra-putri terbaik bangsa, baik untuk alat musik tradisional maupun nontradisional,” ujar Endang Caturwati. Alat musik modern dan tradisional meramaikan panggung. Konduktor Gita Bahana Nusantara 2016, Sapto Ksvara Kusbini mengatakan, alat musik tradisional merupakan kelebihan dan keunikan yang dimiliki orkestra Indonesia dibandingkan dengan orkestra internasional atau negara lain. Kehadiran alat musik tradisional memberikan warna lain dalam orkestra Indonesia.
“Nilai lebih musik Indonesia itu ada di alat musik tradisional. Setelah di ramu, akan jadi sesuatu yang luar biasa, yang tidak dimiliki negara lain. Di sini kita benar-benar mengakui Bhineka Tunggal Ika, termasuk budaya seni yang beragam,” tutur Sapto yang merupakan anak dari musisi top Indonesia, Kusbini.