Seniman Multitalenta, Anggiat Tornado Meninggal Dunia

0
1166
Anggiat Tornado Meninggal Dunia

“DEMI TUHAN yang mencintai kedamaian, damailah!” —Anggiat Tornado—

Seorang seniman yang tak hanya berkarya, namun juga memaknai hakikat kehidupan melalui jalan kesenian, Anggiat Tornado telah tiada. Para sahabat dan kawan-kawan dekatnya mengirimkan pesan terakhir seperti yang tertangkap di media sosialnya untuk mengantar kepergian Anggiat menuju kehidupan selanjutnya. Seluruh orang-orang di sekelilingnya mengingat seniman kelahiran 6 Oktober 1969 ini sebagai sosok yang murah hati, suka menolong terhadap sesama, teman diskusi yang menyenangkan baik secara formal maupun informal. Ia adalah kawan yang selalu dinantikan.

Kang Anggi, begitu panggilan akrabnya, merupakan seniman yang diperhitungkan, khususnya di Bandung, daerah tempat tinggalnya. Ia menjadi seniman multitalenta dengan menggeluti beberapa bidang kesenian sekaligus. Mulai dari seni pertunjukan sebagai pemain teater, lukisan, hingga fotografi. Ia bergabung dalam Teater Lakon sejak 1989, juga bermain dalam pertunjukan yang digelar Studiklub Teater Bandung (STB) yang merupakan teater realis tertua di Indonesia.

Beragam event pun baik di dalam negeri maupun di luar negeri diikuti Kang Anggi. Beberapa diantaranya Indonesia-Japan Exchange Performance Art yang digelar di tiga kota yaitu di Barak Gallery, Bandung; Kedai Kebun, Yogyakarta; dan Rumah Seni AIR, Jakarta (2001). Selain itu, ia juga berpartisipasi dalam Bandung Performance Art Festival di Galeri Barak, Bandung (2000); dan Pasar Seni ITB 2010, Bandung. Kang Anggi juga mengikuti “Pameran Seni Rupa Tenda: Selusin Pelukis Plus” di Pelataran Parkir Kompleks Pemkab Cianjur (2011); Pameran Fotografi “Mereka Yang Di Tengah Jalan” di Auditorium Centre Culturel Francais (CCF), Bandung (2011), serta Pameran Solo Anggiat Tornado “Siapa Pun Bisa Menjadi Apa Pun” di Muzium Etnografi Melayu, Akademi Pengajian Melayu, Kuala Lumpur, Malaysia (2014).

Rupanya kepiawaian dalam berkesenian ini tak hanya mengandalkan bakat alami dari dalam dirinya. Kang Anggi juga mengasahnya melalui pendidikan formal. Selepas lulus SMA Negeri 1 Padang Sidimpuan, Sumatera Utara (1988), ia menempuh pendidikan S1 dengan mengambil Program Arsitektur di Universitas Pendidikan Indonesia (lulus 1996). Setelah itu ia melanjutkan studi S2 Fakultas Seni Rupa dan Desain di Institut Teknologi Bandung (lulus 2004), dan S3 Program Studi Ilmu Sastra Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (lulus 2015). Selain kuliah, ia juga melakukan penelitian tentang Ideologi Sosial Politik pada Seni Rupa Kontemporer Indonesia (2014).

Ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh Kang Anggi ditularkannya ke anak-anak didiknya melalui profesi yang ia tekuni, sebagai Dosen Tetap di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Bandung. Selain itu, ia juga tercatat mengajar di Universitas Telkom, Universitas Pattimura, dan Universitas Pasundan.

Pencapaiannya yang terhitung telah cukup banyak, tak membuat Kang Anggi berhenti begitu saja. Selama hidup hingga akhir hayatnya, ia terus aktif berkarya, bekerja, dan mengasah kemampuannya, baik sebagai seniman maupun pendidik. Kini Kang Anggi telah dipanggil Yang Maha Kuasa. Maret 2017 menjadi perjalanan terakhirnya. Namun gairah dan semangat berkeseniannya patut menjadi suri tauladan bagi orang-orang di sekitarnya.

Selamat jalan Kang Anggi…

*dsy/GNI