Seniman Muda Asia Tenggara Berlaga di Galnas

0
907
Tak biasa, pameran berbasis proses di Galnas

Para seniman muda Asia Tenggara, dalam waktu dekat akan segera berpameran di Galeri Nasional Indonesia. Mereka adalah Azam Aris (Malaysia), Fajar Abadi (Indonesia), Kaung Myat Thu (Myanmar), Leonard Yang (Singapura), Noy Xayatham (Laos), Nuttapon Sawasdee (Thailand), Renz Lee (Filipina), Tan Vatey (Kamboja), & Thuy Tien Nguyen (Vietnam). Namun tak seperti umumnya, pameran yang diselenggarakan oleh CuratorsLAB dan didukung penuh oleh Goethe-Institut dan Galeri Nasional Indonesia-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kali ini bukan karya final yang disuguhkan, melainkan sebuah proses penciptaan karya seni. Konsep pameran berbasis proses ini dibalut dalam tajuk “Mutual Unknown”.

Digawangi tiga kurator lintas negara: Henry Tan (Thailand), Sally Texania (Indonesia), dan Rifandy Priatna (Indonesia), Mutual Unknown memberi ruang bagi seniman untuk berkarya pada saat pameran dan berinteraksi langsung dengan pengunjung. Para seniman, kurator, dan audiens akan bersama-sama menciptakan karya seni, serta mengambil peran dalam diskusi mengenai Asia Tenggara dalam waktu sekitar dua minggu, mulai 3 hingga 14 Juni 2017. Tujuannya, untuk menjawab pertanyaan antara lain: sebagai bangsa di Asia, apakah kita memiliki pemikiran regional bersama? Bagaimana sebuah pameran dan kegiatan berkesenian menciptakan kesempatan di antara jaringan dan kepentingan yang beraneka ragam? Dan bagaimanakah sebuah pameran menjadi simulasi dari cara manusia Asia Tenggara bertetangga? Jawaban atas pertanyaan tersebut akan diolah menjadi suatu karya seni final yang akan dipamerkan pada 15-17 Juni 2017.

Pameran ini diharapkan Kepala Galeri Nasional Indonesia, Tubagus ‘Andre’ Sukmana, bisa menjadi wadah untuk bertukar gagasan dan pengalaman sehingga dapat semakin memperkaya pengetahuan sebagai bekal di kemudian hari untuk bereksplorasi dalam menciptakan karya-karya rupa yang original, berciri khas, bahkan spektakuler. “Bagi publik, perhelatan ini diharapkan menjadi ruang untuk berdiskusi dan memperoleh inspirasi serta motivasi dari proses kreatif para perupa peserta pameran. Semoga ajang ini juga dapat memberikan kesempatan pada publik luas untuk terus mengasah dan meningkatkan daya berpikir kritis serta apresiasi seni, khususnya di bidang seni rupa,” ungkapnya.

Lihat Press Release Mutual Unknown di sini

*dsy/GNI