Seminar Estetik #2 Berlanjut di Bandung

0
1111
Seminar Estetik #2 akan kembali digelar Galeri Nasional Indonesia di Bandung
Seminar Estetik #2 akan kembali digelar Galeri Nasional Indonesia di Bandung

Galeri Nasional Indonesia kembali menyelenggarakan Seminar Estetik #2 pada 15 September 2015 di Auditorium Campus Center, Institut Teknologi Bandung. Acara kali ini merupakan kelanjutan dari seminar serupa yang telah diselenggarakan di Yogyakarta pada 8 September 2015, dengan mengangkat tema yang sama yaitu Larut: Seni, Pengalaman, dan Pengetahuan. Tema ini dipilih untuk menunjukkan interaksi antara seni, pengalaman, dan pengetahuan. Seni diterjemahkan sebagai ekspresi pengetahuan yang telah menjadi bagian dari pengalaman para pelakunya. Seni sebagai pengatahuan maupun seni sebagai pengalaman merupakan wawasan dan persepsi berkarya.

Seminar Estetik #2 di Bandung ini menghadirkan para pembicara yang kompeten di bidangnya. Diantaranya adalah Fabianus Heatubun, Jim Supangkat, dan Benny Yohanes. Sebagai moderator adalah Irma Damajanti, Aminudin TH Siregar, dan Nurdian Ichsan. Sedangkan sebagai peserta adalah para peminat dan pemerhati bidang kajian estetika, terutama yang beraktivitas atau terkait dengan bidang pendidikan seni rupa.

Seminar Estetik berskala internasional ini telah dirintis dan diselenggarakan pertama kali pada 2014. Acara ini merupakan bukti upaya Galeri Nasional Indonesia untuk menghimpun para peminat dan pemerhati bidang kajian estetika di Indonesia, khususnya pendidikan seni rupa. Selain itu, Seminar Estetik juga menjadi sarana untuk memperluas jangkauan dan keterlibatan para pemerhati, peneliti, dan pengkaji bidang estetika di Indonesia. Lebih dari itu, Seminar Estetik menghasilkan laporan prosiding yang dicetak dan diedarkan Galeri Nasional Indonesia ke berbagai lembaga mitra, termasuk perguruan tinggi seni rupa. Prosiding seminar tersebut merupakan bahan bacaan teoritis yang ditujukan untuk mendukung perkembangan seni rupa Indonesia di masa depan. Seminar Estetik diselenggarakan setiap tahun, sehingga Galeri Nasional Indonesia menjadi lembaga museum seni rupa yang produktif dalam menerbitkan prosiding seminar setiap tahunnya, sekaligus berperan aktif dalam upaya pengembangan seni rupa di negeri ini.

*dsy/GNI