Galeri Nasional Indonesia bekerja sama dengan keluarga besar Haryadi Suadi akan menggelar pameran Persembahan: Haryadi Suadi (1938–2016) – Radi Arwinda – Risa Astrini. Inilah sebuah pameran kolaboratif yang menjadi bukti ketajaman pikir dan olah rasa Haryadi Suadi, sekaligus tribute dan ungkapan kekaguman dari putra–putrinya, Radi Arwinda dan Risa Astrini, untuk merasakan kehadiran kembali sosok sang ayah tercinta yang baru saja meninggalkan dunia. Ini bukan hanya sekedar ajang pamer karya-karya rupa, tetapi juga sebagai pameran impian terakhir dan pameran tunggal terbesar sepanjang sejarah berkesenian almarhum Haryadi Suadi. Karena itulah Galeri Nasional Indonesia bersama keluarga besar Haryadi Suadi berupaya sedemikian rupa dan merasa bangga atas terwujudnya perhelatan ini.
Siapa Haryadi Suadi? Ia bukan hanya sekedar perupa, karikaturis, seniman teater, ataupun pengajar Jurusan Seni Rupa, FSRD ITB. Ia juga merupakan salah satu tokoh perintis berdirinya studio Seni Grafis ITB. Kepala Galeri Nasional Indonesia, Tubagus ‘Andre’ Sukmana menyebut Haryadi sebagai sosok perintis perkembangan seni rupa Indonesia, khususnya di bidang perkembangan seni grafis modern. Kehadiran Haryadi dengan karya-karyanya mampu memberikan pengaruh besar dalam dunia seni grafis Indonesia.
Kini hasil olah artistik Haryadi dapat disaksikan secara langsung di ruang pamer Gedung A Galeri Nasional Indonesia, dengan wujud karya grafis (woodcut, serigrafi, linografi/cetak grafis lino, & xerography), lukisan (cat minyak & akrilik pada kanvas), lukisan kaca, dan embroidery. Sekitar 160 karya tersebut didominasi karya-karya Haryadi Suadi sepanjang karier berkeseniannya, juga dilengkapi dengan karya-karya Radi Arwinda dan Risa Astrini. Perhelatan ini akan resmi dibuka pada Kamis malam, 31 Maret 2016, dan pameran berlangsung mulai 1 hingga 10 April 2016, pukul 10.00 – 19.00 WIB, di Gedung A Galeri Nasional Indonesia.
*dsy/GNI
