Berkunjung ke Galeri Nasional Indonesia dengan Aman dan Nyaman

0
2493
Pameran Tetap Koleksi Galeri Nasional Indonesia. Foto Dok. GNI/Montiari

Siaran Pers

Memasuki PPKM level 2 di wilayah DKI Jakarta, Galeri Nasional Indonesia (GNI) kembali membuka kunjungan untuk publik mulai Kamis, 28 Oktober 2021. Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto mengungkapkan, “Prosedur kunjungan dirancang dan disesuaikan dengan tetap memprioritaskan keamanan dan kenyamanan pengunjung. Seluruh petugas GNI juga telah menerima vaksin Covid-19 dan dilengkapi dengan perlengkapan sesuai dengan protokol kesehatan.” “Calon pengunjung diharapkan mengetahui prosedur kunjungan terlebih dulu sebelum berkunjung, serta tetap menjalankan tata tertib selama berada di area Galeri Nasional Indonesia demi kebaikan bersama,” lanjutnya.

Prosedur dan tata tertib kunjungan dipublikasikan di laman dan media sosial GNI agar calon pengunjung dapat mengakses dengan lebih mudah. Secara lengkap, berikut prosedur dan tata tertib kunjungan ke Galeri Nasional Indonesia:

  1. Registrasi online paling lambat 24 jam sebelum jam kunjungan melalui laman https://galnas-id.com
  2. Pastikan tiba di Galeri Nasional Indonesia paling lambat 30 menit sebelum sesi kunjungan yang ditetapkan.
  3. Pastikan dalam kondisi sehat, termasuk tidak demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas.
  4. Wajib menggunakan masker medis.
  5. Anak-anak berusia ˂12 tahun wajib didampingi orang dewasa.
  6. Pindai QR code Peduli Lindungi di pintu masuk utama atau siapkan sertifikat vaksin Covid-19.
  7. Pengecekan hasil pindai QR code Peduli Lindungi atau sertifikat vaksin Covid-19 oleh petugas di pintu masuk. Pengunjung yang tidak dapat divaksin karena alasan kesehatan, wajib menunjukkan surat keterangan dari dokter.
  8. Pengecekan suhu badan oleh petugas di pintu masuk utama. Pengunjung dengan suhu tubuh ≥ 37,3 °C tidak diizinkan masuk.
  9. Mencuci tangan menggunakan sabun dan/atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan setelah memasuki ruang pameran.
  10. Verifikasi kedatangan dan pindai QR code registrasi pameran atau tunjukkan kode booking registrasi pameran kepada petugas registrasi pameran.
  11. Dilarang membawa senjata tajam, bahan mudah terbakar, bahan berbau menyengat, dan hewan peliharaan.
  12. Hindari membawa barang yang tidak diperlukan/berlebihan karena fasilitas penitipan barang ditutup selama masa pandemi.
  13. Posisikan diri pada penanda jarak 1,5 meter selama antri masuk ruang pameran.
  14. Selama berada di dalam ruang pamer:
  • Hindari kontak fisik dengan orang dan benda.
  • Hindari menyentuh wajah (mata, hidung, dan mulut). Jika terpaksa, gunakan tisu bersih.
  • Selalu menjaga jarak dengan pengunjung lain, minimal 1,5 meter.
  • Dilarang membawa makanan/minuman dan stroller.
  • Dilarang menggunakan flash kamera/ponsel dan tongsis/selfie stick.
  • Dilarang berbicara menggunakan ponsel.
  • Dilarang merokok.
  1. Jika sesi kunjungan telah habis, silakan keluar ruang pameran dengan tertib dan tetap menjaga jarak.
  2. Dilarang membuang sampah sembarangan.
  3. Dilarang melakukan aktivitas yang mengganggu dan/atau merusak fasilitas Galeri Nasional Indonesia.

Prosedur kunjungan tersebut berlaku untuk kunjungan ke seluruh pameran, baik pameran tetap maupun pameran temporer. Untuk sesi kunjungan dibagi menjadi enam sesi:

Setiap hari (kecuali Jumat)
Sesi 1: 09.00 – 09.55
Sesi 2: 10.00 – 10.55
Sesi 3: 11.00 – 11.55
Sesi 4: 12.30 – 13.25
Sesi 5: 13.30 – 14.25
Sesi 6: 14.30 – 15.25

Jumat
Sesi 1: 09.00 – 09.55
Sesi 2: 10.00 – 10.55
Sesi 3: 11.00 – 11.45
Sesi 4: 13.00 – 13.55
Sesi 5: 14.00 – 14.55
Sesi 6: 15.00 – 15.55

Saat ini, pameran di GNI yang dapat dikunjungi adalah Pameran Tetap Koleksi GNI dan Pameran “B. Resobowo”.

 

Pameran Tetap Koleksi Galeri Nasional Indonesia

Pameran Tetap Koleksi GNI di Gedung B lantai 2 buka pada hari Selasa-Minggu, dengan kuota 50 orang per sesi kunjungan. Pameran ini menampilkan 201 karya seni rupa modern dan kontemporer koleksi GNI/koleksi negara mulai era 1800-an hingga era masa kini. Dalam pameran ini ada karya para perupa kenamaan Indonesia hingga mancanegara. Di antaranya Raden Saleh, Wakidi, S. Sudjojono, Affandi, Basoeki Abdullah, Hendra Gunawan, Agus Djaja, Popo Iskandar, Srihadi Soedarsono, Widayat, Djoko Pekik, Eddie Hara, Heri Dono, Jim Supangkat, Dede Eri Supria, Krisna Murti, Anusapati, Mella Jaarsma, Victor Vasarely, Wassily Kandinsky, Hans Arp, Zao Wou-Ki, Hans Hartung, Sonia Delaunay, dan sebagainya.

Pameran Tetap Koleksi GNI dikurasi oleh Bayu Genia Krishbie dan Teguh Margono (Kurator GNI) melalui tiga pendekatan kuratorial. Pertama, MONUMEN INGATAN yang menampilkan karya-karya koleksi GNI yang dikontekstualisasikan dalam perkembangan sejarah nasional. Kedua, PARIS 1959 JAKARTA 1995 menampilkan karya-karya koleksi internasional GNI yang utamanya bersumber dari dua peristiwa penting yaitu hibah seniman-seniman dunia yang berbasis di Paris pada tahun 1959 melalui Atase Kebudayaan dan Pers Bapak Ilen Surianegara, serta hibah dari seniman peserta Pameran Gerakan Non-Blok tahun 1995 di Jakarta. Ketiga, KODE /D merupakan pameran tematik yang secara berkala memamerkan sejumlah koleksi dari 20 Tahun Akusisi Karya Seni Rupa oleh GNI dalam rentang tahun 1999-2019.

Pameran “B. Resobowo”

Pameran “B. Resobowo” di Gedung B lantai 1 buka setiap hari hingga 5 November 2021, dengan kuota 15 orang per sesi kunjungan. Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian program Lokakarya Kuratorial Galeri Nasional Indonesia 2021: Kurasi Kurator Muda.

Dikuratori oleh Umi Lestari, pameran ini menampilkan satu lukisan yang penetapannya sebagai koleksi negara melibatkan Basuki Resobowo sebagai bagian tim akuisisi karya yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1947. Lukisan tersebut berjudul Gadis yang saat ini menjadi koleksi Galeri Nasional Indonesia. Selain itu, ditampilkan pula sejumlah arsip Basuki Resobowo yang dikoleksi beberapa institusi publik dan museum pribadi seperti Dewan Kesenian Jakarta, OHD Museum, Museum EZ Halim, arsip Dolorosa Sinaga, arsip keluarga Sanento Yuliman, serta arsip yang didapatkan Umi Lestari dari lembaga arsip dan kawan dekat Basuki Resobowo. Arsip-arsip tersebut berupa lukisan, sketsa, foto, artikel di surat kabar, otobiografi, ilustrasi cover buku, serta surat-menyurat dengan seniman lain. Karya tersebut dipresentasikan dalam bentuk reproduksi berupa foto, video, dan cetak. Selain itu, disajikan pula infografis berupa lini masa hidup dan karya Basuki Resobowo. Pameran juga dilengkapi dengan serangkaian Diskusi di Zoom dan live Facebook Galeri Nasional Indonesia, serta Tur Bersama Kurator di Zoom Galeri Nasional Indonesia.