‘Senjata Pembunuh’ dalam Bidikan Awan P. Simatupang

0
1544
Awan P. Simatupang
Awan P. Simatupang sajikan karya “Eat Shit And Die” dalam Trienal Seni Patung Indonesia #3 "SKALA" di Galeri Nasional Indonesia.

Sekumpulan senapan bergelantungan menuding tajam di sudut ruang temaram. Senapan itu berjenis Avtomat Kalashnikova 1947 atau lebih dikenal dengan AK–47, warna hitam dengan laras panjang. Namun tak biasa, metal yang biasa dijadikan sebagai bahan pembuatan senjata justru tidak didapati. Senapan otomatis yang satu ini malah disusun dari rangkaian kepingan keyboard komputer.

Ya, AK–47 ini merupakan sebuah karya seni yang diciptakan Awan P. Simatupang. Berjudul “Eat Shit And Die”. Senjata tiruan yang tidak berbahaya ini menjadi salah satu karya dalam Pameran Trienal Seni Patung Indonesia #3 “SKALA” di Galeri Nasional Indonesia.

“Eat Shit And Die” merupakan ungkapan kritik Awan terhadap perkembangan sosial media saat ini, yang cenderung dijadikan alat menyebar virus kebencian untuk menjatuhkan citra seseorang atau kelompok. “Senjata dari keyboard melambangkan kemajuan teknologi. Keyboard handphone bisa jadi senjata pembunuh pada siapapun” tegas Awan.

Ia mengungkap, kehidupan sosial sesungguhnya seakan menghilang dengan kehadiran sosial media, sopan santun dan norma sosial seakan tidak berlaku di sosial media. Tidak ada filter yang mampu membatasi ketergantungan manusia pada dunia maya. Fungsi utama teknologi telah pudar dengan adanya kesalahan penggunaan kecanggihan sistem informasi. Berangkat dari fenomena tersebut, Awan merasa perlu dilakukan inovasi untuk mengembalikan fungsi sosial media sebagai wadah mengaplikasikan kreatifitas dan kecerdasan bagi penggunanya.

Ia berharap pesan dalam karyanya dapat tersampaikan dengan baik kepada pengunjung melalui visualisasi senjata tiruan dari keyboard ciptaannya, yang masih akan bergelantungan di Galeri Nasional Indonesia dalam Pameran “SKALA” hingga 26 September 2017.

*dst/dsy/GNI

 

Lihat juga: