Tarian Bali yang Beragam

0
2022

Tari dalam kehidupan masyarakat Bali bukan hanya sekedar sebagai hiburan, tetapi memiliki arti sakral dan merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Bali. Ada tiga genre Tari dalam kebudayaan Bali yang tersebar di 9 kabupaten/kota Provinsi Bali meliputi Kabupaten Karangasem, Klungkung, Bangli, Gianyar, Badung, Tabanan, Jembrana, Buleleng dan Kota Denpasar. Tiga genre tarian ini berlaku di semua wilayah Bali, dengan mengikuti prinsip-prinsip berdasarkan desa (tempat), Kala (waktu), dan patra (acara). Tari tradisional Bali ini dilakukan oleh penari baik laki-laki dan perempuan yang mengenakan kostum tradisional dengan warna dan aksesoris berwarna cerah dengan garis emas serta motif bunga dan fauna. Tari Bali  terinspirasi oleh alam dan melambangkan tradisi tertentu, kebiasaan dan nilai-nilai agama. Dengan gerakan yang dinamis, dan berbagai ekspresi wajah dengan gerakan mata mengungkapkan kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, ketakutan dan cinta – semua disertai dengan musik gamelan. Penari selain harus terampil secara teknis, juga harus memiliki kerendahan hati, disiplin dan terutama adalah taksu (kharisma) yaitu energi spiritual khusus yang menghidupkan tarian. Dalam masyarakat Bali, tarian terutama ditransmisikan secara informal kepada anak-anak sejak usia dini, dalam banjar (kelompok adat). Pelatihan dimulai dengan gerakan tari dasar dan posisi, kemudian berkembang menjadi tarian yang lebih rumit. Sesi berlanjut sampai siswa telah hafal urutan gerakan. Tarian tradisional Bali memberikan rasa identitas budaya yang kuat didasarkan pada pemahaman bahwa mereka menjaga warisan budaya nenek moyang mereka.