Sibali Parriq bersal dari beberapa kata Si- yang berarti saling berhadapan bali berarti jawab atau lawan sedangkan parri bermakna susah atau sulit . jadi apabila dilihat dari segi bahasa sibaliparri adalah saling membagi kesusahan atau lawan dari kesusahan atau dengan kata lain Sibaliparri dapat diartikan sebagai konsep kerjasama antara suami istri dalam rumah tangga untuk mengatasi masalah materil/ekonomi maupun spiritual agar dapat dikerjakan secara bersama demi keutuhan keluarga.
“Istilah budaya ‘Sibali Parri’ hanya dikenal di kalangan masyarakat Mandar, sebutan tersebut merupakan potensi untuk lebih memberdayakan masyarakat daerah ini, “Sibali Parri” merupakan kultur budaya masyarakat Mandar di Sulbar yang sudah melekat sejak zaman dahulu kala. “Sibali Parri” adalah semangat yang sama dimiliki antara para pria dan wanita yang ada di tanah Mandar ini, dimana semangat dalam bekerja dan membangun ekonominya antara pria dan Wanita masing-masing dimiliki tugas dan fungsi. “Kalau dulu laki-laki menangkap ikan di laut ataupun mencangkul di sawah karena lebih kuat, maka ketika hasilnya sudah ada dan dibawa pulang maka tugas para wanita yang memasarkan di pasar, Dengan demikian antara pria dan wanita kedudukannya sama dalam hidup sehingga antara pria dan wanita tidak bisa dipisahkan karena keduanya memiliki tugas dan fungsi yang sama.
“Ini artinya terjadi hubungan gender yang positif antara tugas pria dan wanita, karena saling berhubungan delam melancarkan dan melaksanakan tugasnya,” katanya.
Oleh karena itu, posisi yang sama antara pria dan wanita tersebut merupakan potensi dalam memberdayakan wanita yang ada di wilayah ini, sehingga pemerintah harus memberikan tempat bagi para wanita dalam membangun daerah ini, karena pemerintah tidak akan kesulitan dalam memberdayakan wanita.
“Wanita harus diberikan tempat dalam membangun daerah ini, karena mereka juga punya semangat yang sama dengan pria.
Keterangan
Tahun :2019
Nomor Registrasi :201901067
Nama Karya Budaya :Sibaliparri
Provinsi :Sulawesi Barat
Domain :Pengetauhan dan Kebiasaan Mengenai alam dan semesta
Sumber: Website Warisan Budaya Takbenda
