Muthia Fadhila Khairunnisa, Penerima Anugerah Kebudayaan Kategori Anak dan Remaja Tahun 2016

0
3416

Muthia Fadhila Khairunnisa

Penulis Remaja Produktif

“Kecil-kecil cabe rawit” menjadi istilah yang tepat disematkan kepada Thia, panggilan akrab Muthia Fahdila Khairunnisa. Di usianya yang baru beranjak remaja ia sudah menorehkan karya tulis sejumlah 37 buku. Sungguh mengagumkan, di usianya yang masih remaja, Thia sudah menunjukkan prestasi yang melampaui rekan-rekan seusianya. Thia menjadi teladan bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi anak-anak dan para orangtua: bahwa, dengan pendidikan yang tepat dan pengasuhan yang total, seorang anak bisa bertransformasi menjadi apa pun, termasuk menjadi penulis produktif seperti Thia.

Ketika bertandang ke rumahnya yang asri di kawasan Jakarta Timur, di ruang tamu terpampang buku-buku karya Thia dari berbagai genre yang sudah dipublikasikan. Thia sudah menerbitkan 12 buku novel, 17 buku berupa tulisan kompilasi dengan berbagai tema, dua buku komik yang ia hasilkan sendiri dan enam komik kompilasi, dua buku cerita, serta dua artikel. Di samping itu ia juga menulis puisi dan cerpen. Thia pun belakangan menulis naskah skenario untuk film Titik Koma (Labs Film Festival, 19 Maret 2016) dan film Akar dan Asa (FLS2N 2016 tingkat Jakarta Timur, 18 Mei 2016). Selain menulis, ia juga pandai memainkan piano. Sungguh suatu perpaduan menarik yang jarang dapat dicarikan padanannya. Dengan deretan prestasi yang memukai tersebut ia sering diundang ke acara talkshow yang diselenggarakan baik di televisi maupun oleh guru-guru yang berasal dari sekolah lain. Sosok Thia kini menjelma menjadi penulis inspiratif bagi yang lainnya.

Thia lahir di Jakarta pada 14 Januari 2001 lalu dari pasangan Faizal Adiputra dan Shinta Handini. Sejak kecil, Thia sudah dibiasakan oleh sang ibu untuk bermain dengan berbagai jenis permainan berupa buku. Bahkan, menurut penuturan Shinta Handini, sejak dalam kandungan Thia sudah didengarkan bacaan-bacaan bahkan diperdengarkan musik-musik. Pengalaman masa kecil itu terus membekas hingga Thia menjelma menjadi penulis cilik yang produktif. Ketika menginjak bangku SD, Thia sangat menyukai pelajaran mengarang. Bahkan ketika duduk di kelas I SD, ia mendapatkan tugas meringkas buku karangan satu minggu sekali, Thia dapat mengerjakannya tiga buku sekaligus dalam satu minggu.

20160928_104250Mengetahui bakat sang anak yang terus berkembang itu,  sang ibu membantu membuatkan blog untuk anak kesayangannya saat di kelas II SD. Sejak saat itulah Thia pun rajin menuliskan apa-apa yang ada dalam pikirannya ke dalam blog-nya itu. Baru pada umur delapan tahun, saat duduk di kelas IV SD, Thia mengikuti lomba menulis. Lomba yang pertama kali diikutinya adalah lomba karya tulis yang diselenggarakan oleh majalah Bobo. Tidak disangka, karya tulis Thia yang berjudul “Lifeskill Memasak di Sekolahku” itu berhasil mengungguli ribuan karya tulis lainnya dari seluruh Indonesia. Thia pun berhak mengikuti Konferensi Anak Indonesia 2009, sebagai delegasi wakil dari DKI Jakarta, dan menjadi peserta termuda. Semenjak itu, berbagai lomba menulis tingkat nasional diikuti Thia dan berhasil dimenanginya, di antaranya Lomba Cerpen Tingkat Nasional dari Kemendikbud dan Lomba Cerpen Tingkat Nasional dari Kementerian Kesehatan.

Selanjutnya, Thia mengenal buku cerita anak yang ditulis oleh anak-anak seumuran dengannya. Thia pun berkeinginan menjadi penulis seperti mereka. Semangat Thia yang kuat mengantarkan cita-citanya menjadi penulis cilik. Thia rajin  menulis hingga banyak menerbitkan buku. Selama tiga kali berturut-turut, yaitu saat kelas IV (2009), kelas V (2010), dan kelas VI (2010), Thia berhasil lolos mengikuti Konferensi Penulis Cilik Indonesia (KPCI) yang diselenggarakan oleh Penerbit Mizan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tidak hanya itu, Thia juga mendapatkan dua penghargaan, yaitu Penulis Cilik Terbaik 2011 dan Penulis Cilik Terproduktif 2012 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam acara KPCI tersebut.

Saat ini, Thia juga mengembangkan bakat menulisnya ke berbagai kegiatan lain, seperti menulis artikel untuk media cetak, menulis naskah skenario untuk film pendek, dan mengekspresikan tulisannya ke dalam storytelling. Alhasil, Maret 2016, Thia berhasil mendapatkan Best Script Award di Labs Festival 2016. Kemudian, di bulan Mei 2016, Thia berhasil mendapat Juara I FLS2N Film Pendek tingkat Jakarta Timur dan akan melaju ke tingkat DKI Jakarta, dengan Thia sebagai penulis skenario dan pemain utamanya.

Tidak hanya menulis, Thia juga senang berbagi tentang menulis. Thia berbagi menulis di blognya: http://www.thiafadhila.com/. Di blog Thia itu ada banyak informasi tentang menulis, di antaranya info pengiriman naskah ke penerbit, info lomba-lomba menulis, dan info kegiatan kepenulisan Thia berupa pengalaman saat mengikuti berbagai lomba atau seminar. Selain itu, banyak undangan dari sekolah-sekolah maupun instansi perusahaan dan yayasan yang meminta Thia untuk mengisi acara kepenulisan. Thia pun dengan senang hati berbagi tentang menulis maupun memberi motivasi kepada peserta agar senang menulis. Ke depan, Thia ingin terus menulis dan berbagi tentang menulis, karena kedua hal tersebut sudah menjadi passion Thia. Sesuai motto Thia: “The happiest moment is when you can share your happiness with others”.

Gadis remaja yang bersekolah di  kelas XI-IPS-2 di SMA Labschool Jakarta ini tidak pernah lelah untuk terus menulis. Jika ada ide yang tiba-tiba datang, ia langsung menuliskanya di  buku harian. Bagi Thia, kebutuhan hidup itu ada tiga, yaitu makan, minum dan menulis.Tidak ada satu ide pun yang terlewat tanpa dituliskan oleh Thia.  Untuk menambah kekuatan imajinasi dalam menulis, Thia juga sering membaca buku-buku filsafat, psikologi dan lainnya. Buku-buku karangan Jostein Gaarder, seperti Dunia Sophie dan Misteri Soliter, habis dilahapnya.

Hal lain yang menarik dari sosok Thia adalah kemampuannya berbahasa. Ia belajar banyak Bahasa, mulai dari bahasa Inggris, bahasa Korea, bahasa Thailand, bahasa Jepang, hingga bahasa Perancis. Bahasa-bahasa tersebut menjadi penguat dari karya-karya novel yang dihasilkannya. Menurut penuturan Shinta Handini, sang ibu, ketika menonton film Korea, Thia dapat mengoreksi langsung terjemahan yang ditampilkan di film tersebut.

Melihat capaian dan prestasi Thia yang melimpah tersebut, tak berlebihan  jika Thia mendapatkan Anugerah Kebudayaan 2016 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk Kategori Anak dan Remaja. Mengetahui berita penghargaan ini, Thia dan keluarga sangat senang. Ia berharap bahwa anak-anak di Indonesia dapat juga mengikuti jejaknya untuk mengembangkan bakat menulisnya, sehingga anak-anak Indonesia di mana pun dapat merasakan kesuksesan sebagaimana yang Thia rasakan. Pertahankan terus Thia dan selamat! []

Data Pribadi

Nama                           : Muthia Fadhila Khairunnisa

Lahir                            : Jakarta, 14 Januari 2001

Orangtua                     : Shinta Handini dan Faizal Adiputra

Saudara                       : Radhiazka Ariq Fadhila dan Raifasha Areza Fadhila (anak pertama dari tiga bersaudara)

Agama                         : Islam

Kewarganegaraan       : Indonesia

Kegiatan                      : Pelajar, Penulis, Motivator Menulis

Penghargaan

Penghargaan Kebudayaan 2016 Kategori Anak dan Remaja

Best Script Award di Labs Festival 2016

Penulis Cilik Terproduktif 2012 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penulis Cilik Terbaik 2011

Buku Kumcer dan Novel Solo

  1. KKPK Manusia Bunglon (Penerbit Mizan, 2010)
  2. KKPK Miss Pantun & Miss Fashion (Penerbit Mizan, 2011)
  3. KKPK Little Ballerina (Penerbit Mizan, 2012)
  4. KKPK Little Ballerina 2: Goes to Italy (Penerbit Mizan, 2012)
  5. KKPK Hwaiting …! (Penerbit Mizan, 2013)
  6. KKPK Let’s Sing With Me (Penerbit Mizan, 2013)
  7. KKPK Hwaiting 2: Dream Comes True (Penerbit Mizan, 2013)
  8. KKPK Little Ballerina 3: Singapore Championship (Penerbit Mizan, 2013)
  9. Fantasteen Ghost Dormitory ini Seoul (Penerbit Mizan, 2014)
  10. KKPK Lovely Lovy (Penerbit Mizan, 2014)
  11. COOKIDZ Sweety Pastello Macaron (Penerbit Mizan, 2014)
  12. TRAVELA None Ondel-Ondel (Penerbit Mizan, 2015)

Buku Kumcer Kompilasi

  1. Kumpulan Tulisan Peserta Konferensi Anak Bobo 2009 “SAVE MY FOOD MY HEALTHY FOOD” (Pustaka Ola, 2009)
  2. KKPK Strawberry Secret (Penerbit Mizan, 2010)
  3. KPPC Ada Apa Dengan Tasya? (SD Islam At-Taqwa, 2010)
  4. KKPK Magic Cookies (Penerbit Mizan, 2010)
  5. Key Word, Perpustakaan di Mata Masyarakat (Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, Perpustakaan Kota Yogyakarta, Blogfam.com, 2011)
  6. KPPC My Sweet Cat (SD Islam At-Taqwa, 2011)
  7. My Best Story Chocolate (Penerbit Mizan, 2011)
  8. KKPK The Pinky Girls (Penerbit Mizan, 2011)
  9. Cermin Hati (Universal Nikko, 2011)
  10. KKPK Ibu Baru (Penerbit Mizan, 2012)
  11. KKPK Hidung Pinokio Niko (Penerbit Mizan, 2012)
  12. KKPK Minmie’s Secret (Penerbit Mizan, 2012)
  13. KPPC Pendatang Baru (SD Islam At-Taqwa, 2012)
  14. KKPK Gimbal-Gimbal Cantik (Penerbit Mizan, 2012)
  15. KKPK Minmie’s Band (Penerbit Mizan, 2013)
  16. KPPC Kejutan Spesial untuk Ibu (SD Islam At-Taqwa, 2013)
  17. JuiceMe Tersandung Hobiku (Penerbit Mizan, 2013)

Buku Komik Solo

  1. KKPK Seri Kemal Putri Robot Rainbow Cake (Penerbit Mizan, 2013)
  2. KKPK Seri Kemal Putri Super Concert (Penerbit Mizan, 2013)

Buku Komik Kompilasi

  1. KKPK Me VS Robot (Penerbit Mizan, 2012)
  2. KKPK Alien Attack (Penerbit Mizan, 2012)
  3. Fantasteen Teror si Belang (Penerbit Mizan, 2013)
  4. Fantasteen Pentas Seni Horor (Penerbit Mizan, 2014)
  5. KKPK Teka-Teki Rumah Hantu (Penerbit Mizan, 2014)
  6. Fantasteen Unfinished Story (Penerbit Mizan, 2015)

Artikel

  1. “Waspadai Penyakit DBD!” (Koran Berani 32, 25 Mei 2010)
  2. “Kebersamaan dalam Mural” (Kompas Muda, Harian Kompas, 10 Juni 2016)

Cerita

  1. “My Stories” (CnS Junior Edisi 75, Desember 2009)
  2. “Pengalamanku di Bali” (Potret Negeriku edisi Bali, Maret 2010)

Puisi
“Doa untuk Indonesia” (Majalah Bobo, 19 November 2010)
Cerpen
“Menulis untuk Berbagi” (Majalah Bianglala, Agustus 2011)
Skenario

  1. “Titik Koma” (Labs Film Festival, 19 Maret 2016)
  2. “Akar dan Asa” (FLS2N 2016 Kota Jakarta Timur, 18 Mei 2016)