Yogyakarta – Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menindaklanjuti kegiatan pendirian CHEADSEA (Center for Human Evolution, Adaptations, and Dispersals in Southeast Asia) dengan melakukan konsultasi dengan Dr. Daud Aris Tanudirjo di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (25/2). Konsultasi tersebut bertujuan untuk menghasilkan beberapa program kerja CHEADSEA setelah diresmikan sebagai Category 2 Center (C2C) dibawah naungan UNESCO tahun ini.

Saat ini CHEADSEA telah melewati proses evaluasi yang dilakukan pada bulan November 2016 silam oleh evaluator UNESCO, Ibu Minja Yang pada kegiatan “Feasibility Study” yang dilaksanakan di Jakarta, Yogyakarta, dan Sangiran. Rencananya CHEADSEA akan dibahas dalam rangkaian agenda Executive Board Meeting UNESCO sebelum diresmikan pada General Conference bulan November 2017 mendatang.

Sosialisasi CHEADSEA ke negara-negara ASEAN, Timor Leste, dan Papua New Guinea akan mulai dilakukan guna memperkenalkan program CHEADSEA terkait penelitian evolusi manusia, adaptasi, dan persebarannya di Asia Tenggara pada era Pleistosen akhir hingga awal Holocen. CHEADSEA berencana untuk melakukan konferensi dan penelitian dengan tema besar yang melibatkan mitra instansi / institusi yang menghasilkan suatu publikasi ilmiah.