Kampung Pitu (2)

0
526

Adanya penghayatan masyarakat Kampung Pitu terhadap nenek moyangnya pada zaman dahulu, bisa menjadikan sebuah filsafah hidup dari masyarakat Kampung Pitu dalam memandang atau memaknai lingkungan sekitarnya. Hal ini tidak lain karena adanya pola pikir atau pengetahuan masyarakat untuk senantiasa bersahabat dengan alam yang didapatkan dari hasil menghayati pola kehidupan nenek moyangnya pada zaman dahulu. Sampai saat inipun masyarakat Kampung Pitu selalu berupaya menjaga lingkungan yang ada. Semua itu merupakan bentuk penghayatan masyarakat Kampung Pitu pada kehidupan nenek moyang mereka yang dapat digunakan sebagai pedoman hidup untuk selalu hidup berdampingan dengan alam, karena alam sebagai sumber penghidupan mereka. Penghayatan terhadap lingkungan inilah yang kemudian menghasilkan kearifan lokal atau kebudayaan yang khas, yakni sistem nilai adat-istiadat dan kepercayaan.

Sehingga semua yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Pitu juga tidak terlepas dari adanya kepercayaan yang masih diyakini hingga saat ini. Dapat kita ketahui bahwa kepercayaan yang diyakini oleh masyarakat tersebut sudah mulai pudar, maka masyarakat Kampung Pitu akan khawatir akan terjadi suatu bencana yang melanda salah satu dari anggota masyarakatnya, sehingga tidak sembarang orang boleh tinggal dan mendirikan bangunan di wilayah Kampung Pitu. Namun demikian, upaya lain yang juga dilakukan oleh masyarakat Kampung Pitu untuk tetap hidup selaras dengan alam diwujudkan dengan adanya sesaji yang dipersembahkan oleh masyarakat. Bentuk ritual tersebut yakni berupa sesaji yang diletakkan di sumber air yang ada di Kampung Pitu. Dalam pelaksanaannya bahwa dalam ritual tersebut juga diadakan doa-doa bersama yang kemudian dilanjutkan dengan acara makan bersama. Sehingga dengan adanya aktivitas ritual tersebut, masyarakat Kampung Pitu khususnya akan selalu mengingat leluhur mereka yang senantiasa mengajarkan kebaikan dalam setiap kehidupannya.

Kampung Pitu sebagai sistem organisasi adat memiliki keterikatan khusus pada siklus hidup warga Kampung Pitu. Segala apa yang ada di kampong pitu adalah jantung dari siklus hidup masyarakat Ngalanggeran ini. Nilai-nilai keluhuran yang diajarkan oleh desa ini mencerminkan adanya keteguhan sosial untuk melestarikan cara hidup leluhurnya. Aspek nilai kelestarian juga menjadi bagian dari ajaran Kampung Pitu.

 

Keterangan

Tahun :2019

Nomor Registrasi :201900962

Nama Karya Budaya :Kampung Pitu

Provinsi :DI Yogyakarta

Domain :Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan

Sumber: Website Warisan Budaya Takbenda