KABANTI

0
2208

Notice: Trying to get property 'roles' of non-object in /home/website/web/kebudayaan.kemdikbud.go.id/public_html/wp-content/plugins/wp-user-frontend/wpuf-functions.php on line 4663

Tradisi lisan kabanti merupakan salah satu bentuk puisi yang paling banyak berkembang dalam masyarakat Wakatobi. Kabanti lahir dan berkembang secara turun-temurun sebagai salah satu kesenian dan juga sebagai bagian dari berbagai aktivitas kehidupan masyarakat Wakatobi. Kabanti ditulis dengan menggunakan aksara Arab, Arab Melayu dan Aksara Walio dan menceritakan tentang tema-tema tasawuf atau keagamaan. Salah satu contoh Kabanti yang berjudul Bula Malino atau Purnama yang jernih :
Bismillahi kaasi karoku siy
Alhamdu padaaka kumatemo
Kajanjinamo Oputa momakaana
Apekamate bari-baria batua

Yinda samia batua bemolagina
Sakabumbua padaa posamatemo
Soomo Opu alagi samangengea
Sakiaiya yindaa kokapadaa

E Wapu dawuaku iymani
Wakutuuna kuboli badakusiy
Te syahada iqraru momatangka
Tetasidiqi iymani mototapu

E Waopu rangania rahmati
Muhammadi cahea baabaana
Oinciamo kainawa motopene
Mosuluwina bari-baria batua
Sio-siomo Waopu bekupokawa
Yi muhsyara toromuana batua
Aagoaku yi azabu narakaa
Yi huru-hara naile muri-murina

Siy saangu Nidzamu oni Wolio
Yi karangina Suluthani mo adili
Kukarangia betao paiasaku
Barasalana bekuose kaadari

Sio-siomo Opu atarimaaku
Bekuewangi yincaku momadakina
Kusarongia Kabanti yincia siy
Bula malino kapekarunana yinca

Kabanti ini terdiri dari 92 bait yang menceritakan tentang ajal atau kematian yang akan segera datang pada diri seseorang. Kabanti diatas mengingatkan bahwa kematian itu ibarat purnama yang jernih tanpa halangan sesuatu apa pun bila kita ikhlas berserah diri pada-Nya.

Fungsi Kabanti terdiri dari:
• sebagai hiburan
• alat untuk menyampaikan nasihat keagamaan
• sebagai ingatan kolektif masyarakat tentang suatu peristiwa
• sebagai sarana pendidikan bagi anak-anak dengan bahasa-bahasa yang bernilai tinggi
• sebagai penghalus budi, penghalus rasa
• sebagai sarana transfer budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya
• sebagai pembangkit semangat
• sebagai alat untuk memelihara sejarah setempat
• sebagai alat protes sosial, yaitu memprotes ketidakadilan di dalam masyarakat.
Peran kabanti dalam masyarakat Wakatobi sebagai berikut, yaitu
• sebagai pengantar tidur
• sarana pengungkapan perasaan muda-mudi (pobanti)
• bagian acara adat (kadandio)
• penenang orang sakit (бae-бae)
• nyanyian kerja
• pengantar tarian atau bagian dari tarian, misalnya kabanti yang menjadi bagian dari performansi tari lariangi, performansi tari pajoge, dan performansi tari kenta-kenta.