GHAZAL

0
5076

Ghazal adalah semacam musik orkestra tradisi Melayu yang berkembang di Kepulauan Riau. Asal-usul Ghazal dapat ditelusuri melalui irama padang pasir atau Timur Tengah pada musiknya. Kemungkinan besar musik ini menyebar melalui para pedagang timur tengah ke daerah Johor Malaysia dan kemudian terus menyebar dan berkembang di Kepulauan Riau yaitu; Penyengat, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Batu, dan Batam. Kesenian musik ghazal ini mulai dikenal dan dikembangkan sejak zaman Kerajaan Melayu dan pada waktu itu tampil musik ghazal ini untuk mengisi acara-acara Pembesar Kerajaan. Pendiri pertama musik ghazal ini adalah Bapak Haji Kenal Muse atau yang lebih dikenal dengan nama Pak Lomak yang berasal dari Johor Baru.
Gambar 2. Alat music yang biasanya digunakan dalam seni syair lagu Ghazal

Sumber: Formulir Pencatatan WBTB Indonesia, BPNB Tanjungpinang, 2011
Dengan adanya kunjungan atau silaturahmi antara kerajaan-kerajaan Melayu, maka musik ini tanpa disadari mulai memasyarakat, sehingga sampailah ke Kerajaan Melayu Penyengat (Kepulauan Riau). Perbedaan paling menyolok antar lagu-lagu Melayu berentak irama joget, inang, langgam maupun zapin dengan ghazal, nuansanya terasa pada rampak pukulan tabla yang mengalir dengan ritme yang cepat lambat, saat-saat tertentu rampak pukulan gendang tabla perlahan dan berselang seling dipertegas mengalir bersama irama instrumen musik.
Seni syair lagu ghazal umumnya tidak berbeda dengan lagu-lagu joget, inang, langgam maupun zapin. Kesenian ghazal sering dipertunjukan pada waktu dimana nuansa hiburan selalu dihadirkan dalam kesempatan pesta, upacara tradisional seperti; sunat rasul, perkawinan, perayaan hari besar agama Islam dan lain-lain.
Dalam sebuah pementasan musik, peraltan yang digunakan mempunyai peranan yang sangat penting. Apalagi pementasan tersebut merupakan gabungan dari beberapa alat musik yang tentunya tidak hanya membutuhkan kekompakan para pemain, namun juga peralatan musiknya yang khas. Dalam musik Ghazal perlengkapan musik yang dimaksud adalah syarenggi, sitar, harmonium, dan tabla. Syarenggi merupakan alat musik yang berbentuk seperti tongkat kayu. Pada peralatan ini terpasang tiga tali yang ketika dimainkan menghasilkan suara. Alat ini dimainkan dengan cara digesek dan mengeluarkan suara yang khas ketika dimainkan. Sitar berbentuk seperti gitar yang dibunyikan juga dengan dipetik. Perbedaan sitar dan gitar terletak pada bagian pangkal yang lebih berbentuk budar menyerupai buah labu. Pada ujungnya terdapat pengait tali senar yang juga berfungsi sebagai pengatur nada dasar dari masing-masing senar. Harmonium adalah alat musik yang berbentuk kotak seperti balok kayu. Alat ini memiliki bentuk tombol tuts nada yang menyerupai piano namun cara membunyikannya membutuhkan pompaan udara dari bagian tengah kotak. Tabla merupakan alat musik pukul berbentuk bundar. Bagian atasnya yang dipukul dibuat dari bahan kulit yang dijahitkan dari atas ke bawah. Tali jahitan ini juga berfungsi sebagai pengatur tinggi rendah nada dengan cara mengencangkan atau mengendurkan talinya.