Dalam Setahun, 600 Proposal Masuk

0
919

Jakarta, KOMPAS – setiap tahun, Direktorat Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menerima sekita 600 proposal dari masyarakat yang memohon fasilitas dan bantuan pemerintah. Sebagian besar proposal itu berupa kegiatan festival seni pertunjukan tradisi serta kontemporer, seni rupa, dan film yang digelar di luar negeri.

Namun, dengan dana yang terbatas, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tak bisa menangani semua proposal itu sehingga harus menyeleksinya. Untuk festival film, misalnya, dukungan diberikan kepada pelaku film yang karyanya lolos seleksi dan akan diputar di festival. Festivalnya pun dipilih yang mampu mengangkat pamor Indonesia serta mendukung diplomasi budaya. Ada 5.000 festival film di luar negeri.

Pada tahun 2015, Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya (INDB) memfasilitasi para pekerja dan pembuat film di sembilan festival. Itu antara lain Festival Film Berlinale (film Lembusura dan Onomastika), Pengalaman Film Pendek Internasional Leiden (film Jagawana), Festival Film Cannes (film The Fox Exploits the Tigers Night), dan Festival Film Pendek Asia (film Return to Sender).

Kemdikbud juga telah memfasilitasi film arahan sutradara Joko Anwar, A Copy of My Mind, di Festival Film Venesia dan Festival Film Toronto pada September 2015. Film ini termasuk seleksi di Toronto, festival prestisius di dunia yang dihadiri 4.000 pekerja film. A Copy of My Mind juga masuk kompetisi di Venesia, festival film tertua di dunia. Satu lagi festival yang di sokong, yakni Festival Film Bussan, pada Oktober 2015.

“Selain film, fasilitasi kami di bidang seni rupa dan seni pertunjukan, baik itu tari, teater, maupun musik. Ada juga acara-acara lain dengan misi untuk diplomasi budaya, seperti mode. Kami menyasar negara-negara yang belum banyak terjamah, seperti Uruguay, Paraguay, atau Cile,” kata Kepala Subdit Program dan Evaluasi Direktorat INDB Kemdikbud Ahmad Mahendra di Jakarta, Jumat (21/8).

Dirjen Kebudayaan Kacung Marijan mengatakan, pemerintah juga berpartisipasi pada perhelatan besar, seperti Frankfrut Book Fair, yang tahun 2015 Indonesia menjadi tamu kehormatan. Kita juga akan tampil di Festival Europalia di Brussels, Belgia, pada 2017. “Lewat berbagai program dan fasilitasi, diplomasi budaya diperkuat,” katanya.

“A Copy of My Mind”

Film A Copy of My Mind adalah drama romantis dengan latar belakang sosial dan politik di Indonesia tahun 2015. Film yang diperankan antara lain oleh Tara Basro dan Chicco Jerikho ini menceritakan perempuan pekerja salon murah dan lelaki pembuat alih bahasa untuk DVD bajakan di Jakarta. “Kami memotret dan menjadikan politik sebagai latar belakang,” kata Joko Anwar. (IVV)

Sumber: KOMPAS, 22 Agustus 2015